5 bulan kemudian...
"Aku berangkat sayang.", ucap Seokjin yang kemudian mencium kening Jisoo
"Aku hari ini tidak ikut ya, Jennie temanku akan ke sini.", balas Jisoo sambil menunjukkan senyum manisnya.
"Tidak apa-apa, kau juga akan lelah jika ikut bersama ku, aku pergi dulu.", ucap Seokjin kemudian keluar diikuti Jisoo
Saat Seokjin hendak masuk ke dalam mobil ia mendapatkan perhatian dari istrinya.
"Hati-hati nae nampyeon.", kata Jisoo sambil melambaikan tangan kepada Seokjin.
"Iya, kau juga baik-baik di rumah, saranghae.", jawab Seokjin juga melambaikan tangannya kepada Jisoo dengan senyuman manis yang membuat Jisoo semakin mencintainya.
Setelah Seokjin berangkat ke kafe Jisoo masuk ke rumah kemudian ke dapur memasak Gamjajeon untuk Jennie.
Saat ia sedang memasak ia mendengar seseorang yang mengetuk pintu.
Nuguya? Ah mungkin itu Jennie. -Jisoo
Kemudian ia menuju pintu rumahnya dan membukanya. Ia sedikit kaget melihat wanita cantik yang sudah didepannya. Kalian menebak itu Jennie? Bukan, bahkan Jisoo juga tidak mengenal siapa wanita itu.
"Mau mencari siapa?", ucap Jisoo kepada wanita itu sambil tersenyum.
"Oh, anyeong.", ucap wanita tersebut sambil mengulurkan tangan yang diterima oleh Jisoo tak lupa ia menerimanya dengan senyuman.
"Aku Rose, teman Seokjin", lanjut wanita itu.
Jisoo berfikir.
Aku tidak tau jika Seokjin mempunyai teman wanita, ah biarkan saja, mereka hanya teman,-Jisoo
"Anyeong, aku Jisoo istri Seokjin, silakan masuk.", ucap Jisoo kemudian membawa Rose ke ruang tamu.
"Kau ingin minum apa?", tanya Jisoo setelah Rose duduk di sofa.
"Yang ada saja.", jawab Rose yang tidak lupa dengan senyumnya.
Jisoo menuju dapur membuatkan minuman untuk Rose dan menyajikan Gamjajeon di sebuah piring.
"Drrrrrttt"
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia melihat nama Jennie di ponselnya. Kemudian ia mengangkatnya.
"Anyeong, Jisoo-ah, mian aku tidak jadi ke rumahmu, ada pemotretan mendadak.",-Jennie
"Oh tidak apa-apa, aku juga sudah ada tamu di rumah.",-Jisoo
"Syukurlah kalau begitu, jika aku sedang tidak ada jadwal aku akan ke rumahmu, see you.",-Jennie
"Baiklah, see you.",-Jisoo
Jisoo kembali meletakkan ponsel yang baru saja digunakan untuk berbincang dengan Jennie di meja.
"Lebih baik gamjajeon ini aku suguhkan Rose saja.", gumam Jisoo sambil berjalan menuju ruang tamu dengan membawa minuman dan gamjajeon tersebut.
Sampai di ruang tamu Jisoo meletakkan minuman dan gamjajeon yang ia bawa di meja.
"Terima kasih.", ucap Rose kemudian meminum minuman yang dibawa oleh Jisoo.
"Kau sedang hamil?", sambung Rose setelah meletakkan minuman yang baru saja ia minum di meja.
"Oh? iya, aku sangat bersyukur diberi anak ini oleh Tuhan.", jawab Jisoo sambil mengelus perutnya yang buncit.
"Sudah berapa bulan?", tanya Rose yang mungkin penasaran.
"5 bulan.", jawab Jisoo dengan raut wajah gembira.
"Oh iya, ngomong-ngomong, dimana rumahmu?",sambung Jisoo dengan bertanya kepada Rose.
"Sebenarnya, aku... hiks aku diusir dari rumah, karena hiks aku tidak memiliki pekerjaan, hiks ayahku sangatlah jahat, dia hanya hiks memikirkan uang saja, dia hiks lebih memilih uang dari pada diriku, hiks aku sangat sedih hiks.", jawab Rose sambil menangis tersedu-sedu
Ya Tuhan kasihan sekali dia. -Jisoo
"Sudah, jangan menangis. kau bisa tinggal di rumahku.", ucap Jisoo sambil mengelus-elus pundak Rose.
"Aku takut akan merepotkanmu.", jawab Rose sembari mengusap air matanya.
"Tidak, tidak akan.", ucap Jisoo dengan senyuman manis.
"Bagaimana jika suamimu tidak setuju.", tanya Rose kepada Jisoo.
"Pasti dia setuju, lagi pula dia temanmu.", jawab Jisoo dengan pasti.
"Apa sungguh tidak merepotkan?",-Rose
"Tidak sama sekali.",-Jisoo
Kemudian Rose memeluk Jisoo dan mengucapkan berkali-kali terima kasih.
"Mari kutunjukkan kamarmu.", ucap Jisoo yang kemudian membawa Rose ke kamar tamu.
Rose hanya menunduk mengikuti Jisoo.
"Aku akan memasak dahulu, jika kau perlu sesuatu kau bisa memanggilku. Oh iya urusan baju, kau bisa memakai baju-bajuku dulu yang ada di lemari itu.", ucap Jisoo sambil menunjuk sebuah lemari yang dibalas anggukan oleh Rose.
Kemudian Jisoo menuju dapur seperti yang ia katakan.
Rose duduk di kasur yang berada di kamar tersebut. Kemudian ia telentang di kasur tersebut.
"Akhirnya aku berhasil.", ucapnya sambil tersenyum senang.
Hai Guys:)
Selamat hari raya Idhul fitri buat yang menunaikan, mohon maaf lahir dan batin, maaf ya baru bisa up sekarang, maaf juga kalo part ini pendek.Sekali lagi maaf ya
Yaudah gitu aja
Jangan lupa voment
Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Kim Seokjin [END]✔
Fanfic[ warning!!! 18++ ] -Kim Seokjin -Kim Jisoo Read? Vote? Coment? Follow? Silahkan...