Jungkook adalah sahabat Rose dari saat dia sekolah di sma. Mereka sangat akrab sampai-sampai Rose memanggil Jungkook "oppa".
Mereka berpisah saat lulus sma. Kebetulan dulu Seokjin satu kampus dengan Jungkook. Dan Seokjin memanggil Jungkook kesini supaya Jungkook tau bagaimana kelakuan Rose tanpanya.
"Apa yang kau lakukan? Aku sangat kecewa padamu. Dulu kau tidak seperti ini.", ucap Jungkook yang masih memeluk Rose dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Maafkan aku oppa, aku takut dan frustasi saat kau pergi meninggalkan aku hiks.", jawab Rose yang masih menangis sambil mengeratkan pelukannya.
"Ne, aku akan memaafkanmu. Tapi jangan kau ulangi lagi. Aku tidak suka.", ucap Jungkook sambil mengelus kepala Rose.
"Ne oppa, aku tidak akan mengulangi lagi.", jawab Rose melepas pelukannya dengan Jungkook dan mengusap air mata yang membasahi pipinya.
"Aku pulang dulu.", ucap Jungkook kemudian pergi meninggalkan Rose.
Rose berjalan pelan ingin keluar namun dihentikan oleh Jisoo.
"Rose! kau disini dulu saja. Nanti jika Jungkook ingin menemuimu, dia akan kesini.", ucap Jisoo kemudian membawa Rose ke kamar yang ia tempati biasanya.
Rose hanya menurut sambil merunduk malu akan kelakuannya.
Seharusnya mereka tidak memaafkan kelakuanku yang seperti ini. -Rose
"Taehyung dengan Lisa, Seokjin dengan Jisoo, Rose dengan Jungkook. Hanya aku yang sendiri.", ucap Yoongi yang kemudian membuat semua orang yang ada di situ tertawa.
"Pasti akan ada, berusahalah dulu.", jawab Seokjin yang masih tertawa.
"Seokjin, aku dan Lisa pulang dulu ya. Kau tau? aku juga ingin punya calon anak sepertimu.", ucap Taehyung sambil tertawa yang membuat pipi Lisa memerah.
"Kau bisa saja.", jawab Seokjin yang masih tertawa.
"Aku juga akan pulang.", sahut Yoongi yang juga ingin pulang.
Mereka pulang ke rumah masing-masing. Kemudian Seokjin menyusul Jisoo yang berada di kamar Rose.
"Rose, berhentilah menangis, kami sudah memaafkanmu.", ucap Seokjin menengankan Rose.
"Iya, kau jangan berfikir terlalu banyak. Nanti kau akan sakit.", sahut Jisoo yang khawatir dengan Rose.
"Kalian baik sekali. Seharusnya orang sepertiku mati saja.", jawab Rose dengan tatapan kosong.
"Kau ini! Jangan seperti itu. Kau masih dibutuhkan. Banyak yang bersedih jika kau pergi.", ucap Jisoo kemudian memeluk Rose.
"Maaf kami tadi membentakmu.", ucap Seokjin meminta maaf pada Rose.
"Tidak apa-apa, itu pantas untukku.", jawab Rose sambil melepas pelukannya dengan Jisoo.
Kemudian Seokjin dan Jisoo pergi meninggalkan Rose sendirian di kamar.
"Kau tidak kembali ke kafe?", tanya Jisoo kepada Seokjin.
"Aku akan langsung kesana.", jawab Seokjin dengan yakin.
"Baiklah, kau hati-hati ya.", ucap Jisoo sambil memeluk Seokjin.
"Iya sayang.", jawab Seokjin melepas pelukan Jisoo kemudian pergi meninggalkan Jisoo.
Jisoo duduk di ruang tamu dan menyalakan televisi sebagai hiburannya.
Tak lama ada seseorang mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia membukanya.
"Jennie? Aigooo, aku merindukanmu.", ucap Jisoo setelah melihat Jennie di depannya.
"Aku juga merindukanmu.", jawab Jennie dengan senyum manisnya.
"Yasudah, kalau begitu masuklah. Aku sedang menonton televisi.", ucap Jisoo yang kemudian membawa Jennie masuk ke dalam rumah.
"Kau ingin minum apa?", tanya Jisoo setelah Jennie duduk.
"Seadanya saja.", jawab Jennie singkat.
Jisoo pergi ke dapur untuk membuatkan minum Jennie. Sebelum ke dapur ia ke kamar Rose untuk melihat keadaan Rose.
"Ternyata kau sedang tidur.", ucap Jisoo setelah meliat Rose yang tertidur pulas.
Kemudian Jisoo ke dapur. Ia membuatkan teh untuk Jennie. Lalu ia membawa teh itu ke ruang tamu dan memberikannya pada Jennie.
"Terima kasih.", ucap Jennie kepada Jisoo.
Jisoo mengangguk kemudian ikut duduk bersama Jennie.
"Aku mundur dari pekerjaanku.", ucap Jennie tiba-tiba yang membuat Jisoo kaget.
"Apa? kenapa kau mundur?", tanya Jisoo tak percaya.
"Aku lelah menjadi model dan artis. Aku juga ingin hidup sebagai orang biasa sepertimu.", jawab Jennie dengan yakin.
"Lalu sekarang kau kerja apa?", tanya Jisoo kepada Jennie.
"Aku membuka supermarket.", jawab Jennie singkat.
"Kau sudah punya pasangan?", tanya Jisoo penasaran.
"Belum. Apa suamimu punya teman pria yang masih single?", balas Jennie yang kemudian balik bertanya pada Jisoo.
"Ada.", jawab Jisoo singkat.
"Siapa?", tanya Jennie penasaran.
"Yoongi. Sepertinya dia juga ingin mencari pasangan.", jawab Jisoo dengan jelas.
"Dimana alamat rumahnya?", tanya Jennie yang ingin menemui Yoongi.
"Aku tidak tau. Nanti akan kutanyakan Seokjin lalu aku kirimkan padamu.", jawab Jisoo dengan senyum manisnya.
Jennie hanya mengangguk-angguk.
Anyeong☺
Maap baru up😀Voment jangan lupa:)
Thx❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Kim Seokjin [END]✔
Fanfic[ warning!!! 18++ ] -Kim Seokjin -Kim Jisoo Read? Vote? Coment? Follow? Silahkan...