Delapan Belas

2K 120 8
                                    

Jisoo terbangun dengan melihat sosok Seokjin yang tampan sedang tidur di sampingnya. Dia hanya tersenyum sambil mengelus rambut Seokjin.

Kemudian ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Saat ia keluar dari kamar mandi, ia kaget melihat Seokjin yang sudah di depannya dan kini sedang memeluknya.

"Jangan pergi. Aku mencintaimu.", ucap Seokjin yang masih memeluk Jisoo.

"Kau ini kenapa? tiba-tiba kau seperti ini, ada apa?", jawab Jisoo yang bingung dengan kelakuan Seokjin.

"Aku bilang jangan pergi, Aku sangat mencintaimu.", ucap Seokjin yang masih saja memeluk Jisoo.

"Iya aku tidak akan pergi. Maaf aku tidak menunggumu semalam. Aku mengantuk lalu tertidur.", jawab Jisoo dengan jelas.

"Tidak apa-apa sayang.", balas Seokjin yang kemudian mencium pucuk kepala Jisoo.

"Sudah, kau mandi dulu sana, aku ingin menemui Rose lalu ke dapur.", ucap Jisoo yang ingin pergi namun berhasil ditahan oleh Seokjin.

"Apa kau sudah mandi?", sambung Seokjin setelah berhasil menahan Jisoo.

"Kau tidak melihat? Aku baru saja keluar dari kamar mandi. Aku sudah mandi.", jawab Jisoo dengan jelas. Kemudian ia meninggalkan Seokjin.

Seokjin tidak menahannya. Ia malah masuk ke kamar mandi sesuai perintah dari istrinya.

**********

"Apa tidak ada lowongan pekerjaan di kafemu?", tanya Jisoo saat memakaikan dasi di leher Seokjin yang bersiap-siap untuk ke kafe.

"Kau tidak boleh bekerja.", jawab Seokjin singkat.

"Bukan untuk diriku.", balas Jisoo menolak jawaban Seokjin.

"Lalu? untuk siapa?", tanya Seokjin penasaran.

"Untuk Rose.", jawab Jisoo singkat dengan senyum khasnya.

"Tidak.", balas Seokjin tegas.

"Kenapa tidak? dia temanmu.", jawab Jisoo sambil mengelus pundak Seokjin.

"Aku benci dia. Sebenarnya dia adalah-", ucap Seokjin yang masih menggantung.

"Adalah?", tanya Jisoo bingung.

Apa aku harus jujur sekarang? -Seokjin

Mungkin akan lebih baik jika aku jujur. -Seokjin

"Dia mantanku.", jawab Seokjin singkat yang membuat Jisoo sedikit kaget.

"Kau tidak marah?", tanya Seokjin bingung.

"Kenapa aku harus marah? dia mantanmu. Dan aku percaya kau tak akan kembali bersamanya. Kau mencintaiku kan?", ucap Jisoo dengan yakin.

"Ya, Aku sangat mencintaimu. Terima kasih kau sudah percaya padaku. Aku juga percaya padamu.", jawab Seokjin kemudian memeluk erat Jisoo.

"Sudahlah, kau berangkat kerja sana. Nanti kau telat. Hati-hati di jalan.", ucap Jisoo dengan melepas pelukan Seokjin.

Seokjin menggangguk dan mencium pipi Jisoo serta perut buncitnya.

Jisoo tersenyum kemudian mengantar Seokjin sampai ke depan Rumah. Sementara Seokjin ke tempat kerjanya yaitu kafe, Jisoo menemui Rose di kamarnya.

"Hai Jisoo, ada apa?", tanya Rose setelah melihat Jisoo masuk ke dalam kamarnya dan duduk di sampingnya.

"Apa benar kau teman Seokjin?", Jisoo balik bertanya dengan wajah datar.

"Tentu saja aku temannya. Kau tidak percaya?", tanya Rose bingung.

"Bukankah kau mantannya?", tanya Jisoo yang membuat Rose kaget.

"Kenapa? Kaget?", sambung Jisoo dengan wajah datarnya yang terpasang dari ia melihat Rose.

Apa yang harus aku lakukan? -Rose

Darimana dia tau? -Rose

Awas saja kau Kim Seokjin jika aku tau bahwa kau yang memberitahunya. -Rose
















Anyeong😊
Maap baru up
Maap kalo part ini pendek

Voment jangan lupa😉

Thx💙

Married with Kim Seokjin [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang