Keesokan harinya keadaan kantin sangatlah berisik, bukan berisik karena membahas soal menu makanan apa yang akan di santap tapi soal kejadian siang kemarin yang membuat hampir seluruh sekolah geger karena itu."Kau sudah dengar."
"Soal kejadian kemarin itu? Aku bahkan ada di tempat itu kemarin."
"Kejadian apa yang kalian bahas?"
"Kau tidak tau? Semua murid terutama yang perempuan di buat heboh."
"Tentang Jimin dan murid pindahan itu?"
"Ah soal itu. Iya, aku juga mendengarnya dari temanku di kelas sebelah."
"Katanya kemarin murid pindahan itu menghampiri Jimin."
"Iya iya. Dan katanya setelah melihat murid pindahan itu, Jimin langsung memeluk dan menciumnya di koridor."
"Benar. Kejadian itu sontak saja membuat seisi sekolah menjadi heboh."
"Apa mereka berdua memiliki hubungan khusus?"
"Entahlah. Mungkin mereka kenalan."
"Tapi kenalan mana yang melakukan itu di depan umum kalau mereka tidak memiliki sebuah hubungan."
"Atau..mungkin saja murid pindahan itu adalah kekasih Jimin yang di sembunyikannya selama ini?"
"Bisa jadi. Pantas saja Jimin tidak pernah terlihat berpacaran, ternyata dia sudah memiliki seseorang yang special."
"Perempuan itu sungguh beruntung bisa mendapatkan seseorang yang seperti Jimin."
Begitulah kira-kira percakapan semua murid perempuan yang ada di kantin itu.
"Haah... Sebal."
Dengus Minji sambil menghela nafas panjang dan menyangga dagunya dengan kedua tangan.
"Ada apa Minji-ya? Kenapa wajahmu kelihatan masam begitu?" - Seokjin
"Aku sedang kesal, Oppa."
"Hey, kenapa kesal? Coba katakan kepada Jinie Oppa sebabnya?" - Seokjin
"Jimin Oppa sungguh menyebalkan. Dia hanya peduli dengan murid baru itu dan melupakan aku."
"Itu tidak benar. Dia sayang padamu." - Seokjin
"Oppa jangan bohongi aku karena aku bukan anak kecil. Lihat itu."
Ucap Minji sambil menunjuk sepasang murid yang tengah bercanda di meja yang jauh dari mejanya dan mereka berdua kelihatan sangat bahagia, terlihat jelas dari wajah mereka berdua.
"Jimin oppa sangat senang bersamanya dan memilih untuk duduk terpisah. Bahkan kemarin saat di rumahpun, Jimin oppa hanya sibuk dengan ponselnya dan mengabaikan aku!! Jimin oppa sudah melupakanku!"
Ucap Minji murung menekuk wajahnya cemberut kemudian menenggelamkan wajahnya di antara tangannya yang berada di atas meja.
"Kenapa kau marah seperti itu? Seperti orang yang mendapati pacarnya sedang berselingkuh saja. Apa kau menyukai Jimin?" - Suga
"M-mana mungkin. A-aku marah bukan seperti yang Suga oppa ka-katakan."
"Kenapa berbicara dengan gagap begitu? Juga kenapa kemarin kau menggenggam kemudian meremas tanganku?" - Suga
Tanya Suga sedikit berbisik di kalimat terakhirnya.
"A-aku gagap karena oppa menakutkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother - Park Jimin
Fiksi Penggemar[On Going] [SLOW UPDATE] [18++] Gimana rasanya punya kakak tiri yang wajahnya tampan, sexy juga imut nyampur jadi satu, tapi ternyata ada sisi BYUNTAE-nya juga yang terpendam. Tapi walaupun begitu, Jimin sangatlah menyayangi adik tirinya itu. Namun...