I Hate The Policeman - TAMAT

308 28 27
                                    

.
.
.

🚓🚓🚓

Aku memutuskan untuk mengambil cuti kuliah untuk semester ini. Aku masih belum siap untuk masuk. Entah kenapa aku semakin frustasi jika mengingat kejadian itu, dan sudah aku putuskan untuk melupakan semuanya. Termasuk perbuatan Jimin dan kekasihnya yang sudah mencoba menfitnahku.

Terkadang Jihyo masih sering berkunjung dirumahku. Dia juga memberikan salinan pelajaran. Ternyata dia benar-benar sahabat sejati. Aku sangat beruntung memiliki teman sepertinya.

Bukankah ini sudah sepekan lebih? Seharusnya dia sudah pulang dari luar kota, bukan? Kenapa aku tidak mempunyai kabar darinya.

Nde... Aku masih memikirkannya, bahkan semakin hari pikiranku semakin penuh tentangnya. Kepalaku terasa ingin meledak. Apakah ini yang dinamakan cinta sesungguhnya. Sangat berbeda dengan rasa cintaku kepada Park Bogum. Aku memuja Park Bogum tanpa ingin bermaksud memilikinya mungkin hanya sebatas idola dan fans. Beda halnya dengan Park Chanyeol, aku ingin dia selalu bersamaku. Sepertinya aku sudah terkutuk oleh istilah benci dan cinta. Ahhhhhh Molla......

Tiba-tiba eomma membuka pintu kamarku, aku sempat terkejut karenanya.

"Sayang... Berdandan lah yang cantik.. eomma akan mengajakmu makan malam bersama teman-teman eomma. Eomma beri kamu waktu 1 jam, eoh." Kata eomma setelah itu menutup pintu kamarku tanpa menunggu jawabanku.

"Ya.. kenapa eomma selalu melakukan hal ini kepadaku. Dia tidak benar-benar ingin mendengarkan jawabanku dengan pasti. Haiss...." Gerutu ku. Akupun bangkit dari kursiku untuk bersiap.

Ahh, aku akan berdandan sangat cantik, siapa tau nyonya Park juga menghadiri acara makan malam itu, dan memutuskan untuk merencanakan pertunangan denganku kembali. Batinku terus berteriak meminta kepastian yang jelas-jelas kurusak. Andaikan waktu bisa diputar.

Dan akupun bersiap.

.
.
.

🚓🚓🚓

Diacara jamuan makan malam hotel berbintang benar-benar membuatku minder, sebenarnya bukan sekali dua kali eomma mengajakku untuk menghadiri acara seperti ini. Tetapi, aku merasa akan ada sesuatu.

Akupun meminta diri untuk pergi ketoilet. Sebenarnya ada juga putri dari salah satu teman eommaku. Tetapi dia tidak seumuranku. Dia masih SMA, entah kenapa aku canggung.

Setelah aku keluar dari toilet, aku tidak sadar ada yang telah menantiku. Ahh.. jantungku seakan ingin berhenti. Tolong aku! Aku ingin pingsan.

"Ahh.. akhirnya kau sudah keluar,"

"Anda.. menungguku?" Jawabku terbata.

Dia mengangguk dan tersenyum, tak lupa lesung pipinya yang semakin membuatku merona. Ohh, sial dia pasti melihat pipiku yang merah.

"I...ini apa?" Aku menerima uluran tangannya yang memberikan sebuah gantungan lucu. "Bunga? Pot bunga?" Tanyaku.

Entah kenapa aku merasa Dejavu.

"Oleh-oleh dariku."

"Kamsahamnida.." akupun membungkuk. "Eottoke.. dia juga memiliki sisi yang manis, kyupta..." Batinku.

"Aku datang kesini, karena eommaku bilang kau akan datang. Jadi aku sempatkan untuk datang kesini."

"OMO...! Jadi dia datang untuk menemuiku.. apakah dia merindukanku? Eottoke..." Batinku lagi.

"Sejeong-ah...?" Panggilnya yang membuat lamunanku buyar.

"Ahh.. mian..., Aku sedikit terkejut karena Gyeongchal Nim datang kemari."

Kumpulan CERPEN - Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang