13. Gwaenchana

793 100 2
                                    

“Semuanya pegangan!!” teriak Seokjin dari dalam.

Seokjin benar benar terkejut ketika di depannya tiba tiba sebuah lubang menganga tersorot lampu mobil. Seokjin tak tahu pasti apa itu tapi cepat - cepat memutuskan untuk berbelok ke kiri, menghindari lubang. Semuanya baik baik saja bagi mereka yang berdiam di dalam mobil tapi bagi Yoongi, Jimin, Taehyung serta tentara yang terdiam di bagasi belakang mobil tidak. Mereka terpental dengan bebas.

Yoongi yang terdiam disisi kanan mobil masih sempat terpegang oleh Jimin yang dengan sekuat tenaga tidak melepaskan cengkramannya dari baju Yoongi. Sedangkan Taehyung dan tentara itu, mereka berada di posisi sulit. Bagaikan efek slowmotion mata Yoongi bergerak melihat tubuh Taehyung yang terpelanting keluar dari mobil bersamaan dengan melonggarnya pegangan Taehyung pada rangka mobil. Jimin ikut melihatnya, berteriak memanggil nama Taehyung.

“Taehyung!!!”

Sreet

Brughh

Jimin terlalu takut untuk melihat kenyataan. Matanya tertutup sempurna tanpa melonggarkan pegangannya pada sebuah rangka mobil dan baju hyungnya, Yoongi. Dalam hatinya ia terus merapalkan doa, takut. Takut ketika dia membuka matanya Taehyung sang sahabat, tidak, sang lelaki yang dia anggap sebagai saudara telah tiada. Takut ternyata Taehyung ikut terlempar kesana dan jadi santapan para zombie. Jimin bahkan terlalu takut membayangkan rasa sakit yang mungkin akan diterima sahabatnya itu. Rasa takut ketika ajal akan menjemputnya. Rasa kesepian ketika ternyata hanya dirinya yang terlempar di jalanan sepi penuh zombie.

“TIDAKKK!”

Seketika Jimin membuka matanya lebar. Teriakan itu, teriakan Taehyung. Atensi Jimin jatuh pada sang sahabat yang tengah menatap jalanan di belakangnya dengan tangan yang terulur menunggu seseorang untuk menggapainya. Posisinya terduduk dengan tangan satunya terpegang oleh Yoongi.

“Taehyung~?” lirih Jimin

Jimin ingat ada orang lain disini selain mereka bertiga. Cepat cepat Jimin mengalihkan pandangannya pada samping kirinya berharap ada seorang berpakaian tentara dengan senjata disana. Tapi Jimin salah, tak ada siapapun yang berdiri disana. Kosong. Tak ada siapapun.
Perlahan Yoongi mulai turun untuk duduk dan berada diposisi yang lebih baik. Jimin yang masih mencoba mencerna keadaan ikut tertarik merasakan hyungnya melakukan pergerakan. Matanya perlu mengerjap setelah terbengong lalu mengikuti Yoongi untuk duduk dengan baik dalam bagasi mobil. Taehyung ikut ditarik mendekat, membuat lingkaran kecil dengan Jimin dan Yoongi berada di sisinya masing-masing.

“Taehyung-a gwaenchana?”

“...”

Melihat tak ada respon dari Taehyung kini Jimin menatap Yoongi dengan penuh tanda tanya

“hyung apa yang terjadi?”

Jimin bertanya hati hati. Jimin sendiri memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri tapi Jimin harap itu hanyalah prasangka buruknya. Tak mungkin apa yang difikirkan tentang tentara yang jatuh keaspal sana adalah benar adanya. Hingga jawaban Yoongi membuat Jimin tak bisa berkutik

“dia tak selamat. Dia mengorbankan dirinya untuk Taehyung.”

Jimin terdiam. Dia menatap tak percaya pada Yoongi yang masih memusatkan atensi pada Taehyung hingga perlahan kini balik menatap Jimin. Dengan tegas Yoongi melanjutkan

“dia yang menggantikan Taehyung untuk jatuh.”

Jimin benar benar dibuat bisu. Bagaimana, bagaimana bisa tentara itu mengorbankan dirinya demi Taehyung. Satu sisi Jimin sungguh bersyukur karena ternyata Taehyungnya tak jadi santapan zombie zombie disana tapi jika mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan nyawa lain rasanya itu terlalu kejam. Ternyata Korea memang bukan Korea yang Jimin kenal dahulu. Ini sungguh berbeda. Sangat berbeda.

THE WALKING DEAD BANGTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang