Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono; Karyamu Menghasilkan Penasaran

35 1 0
                                    

Kesetiaan
Dikisahkan oleh sepasang sosok laki laki dan perempuan.
Foto yang samar dan mulai usang.
Sebagai wujud perbandingan masa lampau dan sekarang. Sosok Ibu negara dari presiden Indonesia yang ke-6. Seseorang dengan selimut penghargaan atas torehan kebermanfaatan untuk orang lain. Ibu yang membesarkan buah hati dengan kalimat akhir kebanggaan.

Aku tersadar karena siang hari menuju sore tadi, bersama Ibu dan Bapak menyimak betul proses pemakaman Ibu Ani Yudhoyono. Detail demi detail kami saksikan, menebak siapa siapa yang terlihat di layar kaca televisi tabung yang tua, tokoh nasionalkah, tokoh politikah maupun menebak asal asalan.

Hari ini, tanpa aku pernah mengenal, hanya menyaksikan di layar kaca. Mencari artikel mengenai almarhum, membaca berita terkait dan bertanya tentang sosok ayahnya Sarwo Edhi Wibowo kepada Bapak. Begitu menarik. Tak mungkin kusebutkan satu persatu alasannya. Cukup sebagai pemantik penasaran berpikir sepertinya. Beliau cukup dengan kematian senyiman dan angkat topi dari banyak orang.

Sesosok idola kaum perempuan, perjuangan, tindak tanduk, kesetiaan, pengorbanan di belakang seorang Presiden Indonesia untuk dua periode. Terakhir yang kukagumi pada sosok beliau, bersama beberapa penulis lain torehan rangkaian kalimat kalimat yang disusun berdasarkan kerangka puzzle perjuangan beliau terekam dalam beberapa buku.

Kepak Sayap Putri Prajurit yang ditulis oleh Alberthiene Endah. Semoga nanti bisa kubaca kisah cinta sebab "Pandangan Pertama" itu. Semoga nanti bisa kupahami tiap diksi yang ditulis Pak SbY dalam puisi "Flamboyan"nya.

Narasi Puisi Tingkah LakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang