Opini : Profesionalitas, How is it?

18 0 0
                                    

03.18
Beberapa terlelap, berbungkus selimut tebal mencoba mengalahkan dinginnya angin Wonosobo. Posko SAR Sapuran mulai berangsur sepi suara, cukup lagu slow rock era 90an menjadi teman suhu yang teramat dingin di bulan Juni. Kendati seperti itu beberapa masih sibuk bercengkerama dengan ponsel masing masing, suara di kitchen masih cukup berisik memasak mie instan. Beberapa perut masih lapar di bulan lebaran.

Menariknya hari ini, agenda silaturahmi masih berlanjut. Bertemu orang orang baru yang tak bersua cukup lama. Kuingat terakhir kali perjalanan ke Jakarta di awal tahun kemarin kita menghabiskan kopi dan secangkir coklat di depan indomaret, makan masakan salah satu istri dari teman. Bersua dalam obrolan yang relatif sama namun beberapa poin berbeda dan baru. Terkait menikah, jodoh, pacaran, masa, target, kesiapan dan mengenai keajaiban Tuhan. Tentang meminta dan memberi, wujud habluminallah dan habuminannas yang terlalu nyata nampak di kehidupan sehari-hari.

Jeda, mie instan hangat dengan aksesoris telur, cabai rawit dan potongan mentimun masih terlampau menggiurkan di malam yang dingin untuk kota Wonosobo.

Obrolan yang membekas sampai sekarang adalah mengenai profesionalitas. Secara umum profesionalitas dalam organisasi, pekerjaan maupun job job tertentu. Mengatakan salah kepada teman saat berbisnis bersama, harus dengan nada tegas mengingatkan teman di area kerja yang sama. Khususnya orang Jawa, rasa tak enak menjadi kendala saat penyampaian. Akupun sampai sekarang dalam beberapa situasi masih sempat dan sering mengalami. Kemudian apa yang coba ditawarkan dari beberapa teman yang sudah memasuki ranah dunia kerja. Mereka menjawab pertanyaan mengenai bagaimana berlaku profesionalitas saat harus berhadapan dengan teman sendiri, orang yang lebih tua atau mereka yang lebih berpengalaman di bidangnya saat melakukan kesalahan.

Opini mereka. Nantinya saat dalam dunia kerja profesionalitas akan terbentuk sendiri. Saat jabatanmu lebih tinggi dibandingkan anak buahmu yang umurnya lebih tua maupun teman sendiri atmosfer kerja dengan tekanan dari atasan akan membawamu ke masa tak enak menjadi hilang dengan sendirinya. Mereka melebur seiring berjalannya waktu.

Terlepas dari itu, menurut Yuyun Ari Wibowo profesional harus memiliki tiga pokok yaitu skill, attitude dan knowledge. Jika memang dari ketiganya terdapat suatu kesalahan, sebagai mahasiswa mungkin masuk dalam taraf mengingatkan sesuatu tiga acuan profesional tadi. Akan berbeda cerita saat dalam ranah kerja dimana tuntutan dan target menjadi harga mati yang sulit untuk ditawar.

Narasi Puisi Tingkah LakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang