"Membunuh atau terbunuh?"
-ASSASSIN
-
Dia Allea, lebih tepatnya Allea Ariana Lorenzo. Perempuan yang sejak kecil dikucilkan dari keluarga besarnya hanya karena dirinya adalah perempuan yang penyakitan. Yah, Allea mengidap gagal jantung sejak lama. D...
"Dari banyaknya cara meninggalkan, kenapa kamu pilih kematian?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
15. MASA LALU DAN KENANGANNYA
'Flashback dua tahun lalu'
Pesta di sebuah gedung di gelar dengan mewah. Hari ini adalah hari ulang tahun dua anak kembar yang baru menginjak umur 16 tahun. Alleo dan adiknya yaitu Allea.
“Alleo, aku mau pakai topeng yang itu dong!” Allea berseru, ia menunjuk salah satu topeng yang di jejer di atas meja.
“Gak bisa, aku udah pilih topeng yang sama buat kita.” Alleo berucap, ia menghampiri Allea dan memasangkan topeng pada wajah adiknya.
“Tapi topeng itu mirip dengan foto yang Kenzo kirimkan kepadaku tadi."
Alleo tak menjawab, ia sudah cukup lelah menghadapi adiknya yang bucin akut pada sahabatnya.
Ngomong-ngomong ini tidak sekedar pesta ulang tahun saja, melainkan juga pesta topeng jadi semua orang wajib mengenakan topeng.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Yang kiri di pakai Alleo, yang kanan di pakai Allea.)
“Kapan kamu akan dewasa dan mandiri?” tanya Alleo, ia merapikan rambut Allea dengan telaten.
“Untuk apa?” Allea mendongak lalu tersenyum. “Untuk apa aku menjadi mandiri? Sedangkan disini aku udah punya kakak yang begitu tampan dan perhatian.”
Alleo menundukkan kepalanya kemudian mencubit pipi Allea dengan gemas.
“Aku gak akan bisa terus bersamamu, suatu saat kita akan memiliki pasangan dan hidup masing-masing,” balas Alleo.
“Ya udah, kita sama-sama gak usah nikah. Gampang kan? Kita hidup berdua aja, lagi pula uang ayah juga gak akan habis.”
Alleo tak memilih menjawab, ia sudah kehabisan kata-kata jika menghadapi kembarannya.
“Emang kamu mau nikah sama siapa?” Allea kembali bertanya, namun nada dan raut wajahnya terlihat dingin.
