BAGIAN 38

3.8K 283 92
                                    

"Ada orang yang harus di korbankan disini."
—ASSASSIN—

"—ASSASSIN—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. 2 - 1 = 0

Flashback

Angin malam berembus membawa beberapa dedaunan kering yang saat ini sudah beterbangan. Jalanan yang biasanya selalu ramai entah mengapa malam ini menjadi sepi, tidak ada satu pun kendaraan yang lewat di sana. Sangat sunyi, hanya ada suara hewan malam di jalanan itu. Di tambah lampu jalan yang remang-remang membuat keadaan di tempat itu sedikit tampak horor.

Di pinggir jalan, seseorang itu menghentikan langkah kakinya ketika matanya menemukan sosok laki-laki yang cukup lama tidak ia temui.

Keduanya bertatapan cukup lama dalam jarak 10 meter. Ada rasa lega, rindu sekaligus benci ketika laki-laki itu bertemu dengan perempuan yang sampai saat ini masih menjadi tokoh utama di hatinya.

“Long time no see, Allea Ariana Lorenzo,” sapa Revo.

“Why aren't you dead yet?” Allea bertanya seperti itu sambil menarik sudut bibirnya.

“Bukankah seharusnya lo yang mati?” Revo tersenyum miring.

Allea mengedikkan bahunya acuh lalu tertawa kecil. “Kalo gue mati, terus siapa yang bunuh lo?”

Lupakan tentang permintaan Kenzo yang meminta Allea agar tidak membunuh orang lain lagi. Setelah melihat Revo, rasa ingin membunuh itu timbul lagi dalam diri Allea.

“Gak ke balik? Lo yang bakal mati di tangan gue,” balas Revo kemudian tertawa psikopat.

Allea tersenyum mengejek lalu berjalan mendekat ke arah Revo. Kedua tangannya bersedekap dada dan pandangannya mengarah pada laki-laki di depannya.

“Coba aja kalo bisa,” tantang Allea.

Revo ikut bersedekap dada kemudian melirik ke arah belakang Allea. “Dimana Kenzo? Lo sendiri di sini?”

“Berhenti cari Kenzo, masalah lo sama gue!” katanya ketus.

Revo terkekeh mengejek dan memandangi perempuan yang lebih pendek darinya ini. “Kenzo juga harus mati kayak lo.”

“Bukan Kenzo, tapi lo yang seharusnya mati.”

“Ngomong-ngomong, dimana Mita? Lo gak mungkin sampai gak tahu keberadaan dia, kalian berdua pasti udah sekongkol,” lanjut Allea lalu menoleh pada rumah mewah di dekatnya. Itu adalah rumah keluarga Mita.

“Lo mau bunuh Mita?”

Bola mata Allea kembali bergulir dan memandang Revo. “Hm, dan lo adalah target gue selanjutnya.”

Deru motor mulai terdengar di tengah-tengah adu mulut antara Allea Revo, dan beberapa detik setelahnya sebuah motor besar berhenti di dekat mereka berdua. Allea memundurkan langkahnya sambil mengantongi pisau lipat yang tadi ia temukan di dapur rumah kakeknya, ia pun menghela napas gusar setelah menyadari jika si pengendara motor itu adalah kembarannya.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang