BAGIAN 60

3K 198 36
                                    

"I want a happy ending, but not for this story."

60

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

60. Everybody wish a happy ending

Alleo membuka kedua matanya dan merubah posisi tubuhnya menjadi duduk. Ia mengacak-acak rambutnya pelan lalu sedikit menoleh ke belakang, Alleo memperhatikan dinding yang menjadi pembatas antara kamarnya dengan kamar Allea.

“Gak salah dengar kan gue semalam?” tanyanya bergumam. Jujur saja Alleo tak dapat tidur semalaman.

Laki-laki jangkung ini beranjak keluar dari kamarnya untuk mengecek keadaan kembarannya. Setibanya di depan pintu kamar Allea, Alleo masih diam, ia tampak ragu untuk membuka pintu tersebut.

Setelah berpikir panjang, perlahan tangannya memutar kenop pintu itu dan pada akhirnya ia dapat melihat kedua sejoli yang tertidur lelap di atas kasur dengan selimut tebal yang masih menyelimuti tubuh mereka.

Pandangan Alleo beralih pada pakaian yang tergeletak di lantai. Dan setelahnya, Alleo menghela napas pelan.

“Bodoh banget pintunya gak di kunci,” ujarnya kemudian kembali menutup pintu itu.

Alleo memijit pelipisnya sembari berjalan menuju lantai bawah. Kepalanya begitu pusing saat ini.

“Tumben banget lo bangun siang?” tanya Sean ketika melihat Alleo menuruni anak tangga.

“Gue gak bisa tidur semalaman,” jawab Alleo. Ia berjalan menuju kulkas dan mengambil air dingin untuk menyegarkan pikirannya.

“Tumben? Lo nge-game semalaman ya?” Sean berkacak pinggang dan hendak mengomel layaknya ibu-ibu.

“Bukan.”

“Terus?” Mata Sean memicing curiga.

“Lo gak perlu tahu,” jawab Alleo, sejujurnya Alleo tak ingin mengingat kejadian semalam lagi.

“Lo masih suka galauin Salsa?” tanya Sean pada akhirnya.

“Pertanyaan lo gak bermutu banget.”

Alleo meletakkan gelasnya di atas meja kemudian menarik paksa Sean supaya mengikutinya.

“Bi, aku sama Sean mau sarapan di luar,” ucap Alleo.

“Lo kenapa sih?” Ketika sudah di luar rumah barulah Sean bertanya. Alleo tampak aneh dan tidak biasanya Alleo mau sarapan di luar.

“Ada Shaka di rumah.”

Mata Sean otomatis melotot. “Kok bisa?”

“Allea yang bawa masuk ketika gue udah tidur kayaknya,” jawab Alleo.

“Terus lo bakalan biarin Allea balik ke Shaka?” tanya Sean.

“Gue gak tahu. Allea kayaknya mau balik ke Shaka, dan kalo iya, gue gak tahu harus gimana,” jawab Alleo sesekali menoleh ke sekitar untuk mencari pedagang bubur ayam.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang