BAGIAN 28

4.6K 418 107
                                    

"Satu masalah selesai, maka masalah lain akan datang. Begitulah kehidupan."
—ASSASSIN—

"—ASSASSIN—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. AIR DAN API

Dhavia menatap ke seluruh penjuru ruangan, matanya kemudian terpaku pada mantan suaminya yang menatapnya dengan sinis.

“Dimana Allea?” Dhavia bertanya dengan nada tidak suka, ia berjalan mendekat pada jeruji besi.

“Dia tidak ada di sini,” jawab Alex santai.

“Alex! Dimana putriku?!!” Tangan Dhavia masuk ke dalam jeruji besi lalu mencengkeram erat baju depan Alex.

“Allea putriku, bukan putrimu.”

Dhavia menggeram kesal. “Kamu sudah memberikan hak asuhnya padaku, otomatis Allea akan tinggal bersamaku!”

“Apa menurutmu, Allea mau tinggal bersama wanita yang sudah membunuh ibu kandungnya?” Alex menarik sudut bibirnya sinis. “Kamu hanya ingin memanfaatkan putriku.”

“Tutup mulut kamu!!” Dhavia menuding wajah Alex. “Allea akan menjadi lebih baik jika tinggal bersamaku!!”

“Cih!” Alex tertawa sinis. “Kamu meninggalkan dia sejak dia kecil, Allea sangat membenci dirimu.”

Kedua tangan Dhavia semakin terkepal erat. Pria di depannya ini sungguh licik, dan yang lebih menyebalkan kenapa pria ini adalah ayah dari putrinya—Allea.

“Kamu lah alasan Alleo dan Allea membenciku...” lirih Dhavia, rahangnya mengeras.

“Kamu membuat mereka berdua membenciku dan meracuni pikiran mereka sampai kedua anakku tidak ingin bertemu denganku lagi!! Berkali-kali aku ingin menemui Allea, namun kamu selalu menjauhkan Allea dariku dan membuat sandiwara jika akulah yang tidak ingin bertemu dengannya!! Padahal sebenarnya, aku selalu ingin bertemu dengannya. Aku menyayangi Allea seperti putri kandungku sendiri.”

Alex tertawa sinis mendengar perkataan Dhavia yang cukup panjang. “Benar, aku membuat mereka membencimu. Tapi aku sadar satu hal, Allea dan Alleo tidak sepenuhnya membencimu. Itu yang membuatku semakin marah padamu.”

“Allea pasti akan kecewa melihat sikap busukmu ini!” ketus Dhavia, dan Alex malah tertawa mengejek.

“Allea sangat menyayangiku, dia juga lebih percaya padaku dari pada dirimu.”

“Kamu telah membuat putriku menjadi seorang penjahat!! Kamu memanfaatkan kasih sayangnya!!” Dhavia memekik, kesabarannya sudah habis.

“Itu caraku agar dia menjadi perempuan yang kuat.” Alex berjalan mendekat ke arah jeruji besi. “Jika saja dulu aku tidak menjauhkan Allea darimu, mungkin dia akan menjadi perempuan lemah dan mudah di tindas seperti putri kandungmu.”

Tatapan Alex berubah tajam. “Dan jika Allea lemah, mungkin sejak dulu Allea sudah mati. Bersyukurlah, karena Allea masih hidup.”

“Caramu membesarkannya salah!!”

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang