BAGIAN 54

2.5K 181 47
                                    

"Tolong berhenti, kalian sudah terluka terlalu dalam."

54

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

54. KESEPAKATAN

Ayah
|Bisa temui ayah sebentar?
|Ada yang ingin ayah bicarakan
|Ini tentang kakakmu

Allea mematikan layar ponselnya kemudian menyenderkan tubuhnya pada kursi mobil, lalu memejamkan matanya sejenak dan menghela napas pelan.

“Kenapa? Chat dari siapa?” Shaka yang duduk di kursi kemudi pada akhirnya bertanya setelah mendengar helaan napas Allea.

“Cuman cape aja,” gumam Allea.

“Maaf ya, gue langsung ajak lo pulang ke apartemen,” kata Shaka sedikit tidak enak.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, acara pernikahan mereka sudah selesai beberapa jam lalu, dan saat ini keduanya berada di perjalanan menuju apartemen yang nantinya akan di huni oleh kedua pasutri baru ini.

“Padahal kita bisa nginap di rumah Mama, kenapa sih lo ngebet banget mau tidur di apartemen?” Allea mengomel setelah membuka matanya. Perempuan itu menatap Shaka dengan kesal.

“Nanti Mama ganggu waktu berduaan kita,” jawab Shaka pelan.

Allea lantas memukul lengan Shaka karena tidak suka mendengar jawaban itu. “Harusnya lo bersyukur karena masih punya nyokap yang selalu peduli hal sekecil apa pun tentang lo! Gak tahu diri banget sih lo jadi anak!”

“Bukan gitu. Kalo ada Mama pasti lo bakalan terus sama dia, lo tahu sendiri lah kalo Mama sayang banget sama lo dan gak mau jauh-jauh dari lo.”

“Oh jadi lo cemburu karena Mama lebih sayang gue, gitu? Lo ngerasa gue rebut nyokap lo dari lo, gitu?” tanya Allea sewot.

“Bukan gitu ih. Gue gak cemburu kalo Mama lebih sayang lo. Gue cuman cemburu setiap di rumah pasti lo sama Mama terus, Mama gak mau jauh-jauh dari lo dan gak biarin lo sama gue. Terus kapan waktu kita berduaan nya? Gue kan juga mau di manja-manja sama lo.” Shaka berkata lirih di akhir kalimatnya. Bibirnya menekuk ke bawah dan memasang ekspresi sedang merajuk.

“Gak logis banget sih cemburu kok sama nyokap sendiri. Kayak anak kecil lo!” ujar Allea malas.

“Gue lagi yang salah,” gumam Shaka, ia melirik Allea sebentar kemudian kembali fokus pada jalanan yang tampak sepi.

“Iya emang lo yang salah!” sewot Allea yang masih mendengar gumaman Shaka.

“Iya deh iya, gue yang salah. Lo mah si maha benar, lo gak pernah salah,” balas Shaka memilih mengalah.

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang