BAGIAN 41

3.3K 260 113
                                    

"Kamu masih yang terindah."
—Allea to Kenzo—

"—Allea to Kenzo—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

41. OUR MEMORIES 

Flashback 2 tahun lalu

“AYAH, ALLEA KRITIS!!”

Teriakkan dari Kenzo di seberang sana membuat jantung Levin berpacu berkali-kali lipat. Ia baru memarkirkan mobilnya di parkiran dan langsung mendapatkan kabar seperti ini.

“Astaga, Allea.” Levin mematikan panggilan teleponnya sepihak kemudian berlari masuk ke dalam rumah sakit. Saking paniknya Levin, ia sampai tidak menyadari jika ponselnya yang ada di saku jas nya bergetar dan menampilkan nama Alleo.

“Tolong jangan ambil Allea secepat ini,” batin Levin ketika melihat Kenzo duduk di lantai dengan wajah yang hampir menangis.

Drtt! Drtt!

Lagi dan lagi ponsel Levin kembali berdering. Pria itu mengurungkan niatnya untuk menghampiri Kenzo, dan memilih berjalan menjauh untuk mengangkat telepon dari salah satu anak buahnya.

“Ada apa?”

“Nyonya Kana bunuh diri, dia memotong urat nadinya.”

Dan hari itu, dua kabar menyedihkan Levin dapatkan. Meskipun Levin tidak menyukai Kana, bukan berarti dia menginginkan wanita itu untuk bunuh diri seperti ini.

Saat itu, Kana sudah tidak dapat di tolong, sedangkan di satu sisi kondisi Allea semakin memburuk. Sampai Levin memutuskan untuk mengambil jantung istrinya dan di berikan untuk Allea, tanpa sepengetahuan Allea mau pun juga Kenzo.

🌵

Hari ini hari libur, hari yang cocok untuk bermalas-malasan dan beristirahat, atau berjalan-jalan dengan orang yang di sayang. Rasanya Allea ingin melakukan hal-hal yang di lakukan oleh kebanyakan orang ketika libur, namun ia tidak bisa, karena kakeknya menyuruhnya untuk kembali ke kantor dan mengurus berkas-berkas yang membuat kepalanya rasanya ingin meledak.

“Jangan buat malu kakek lagi, jaga attitude mu di sana, dan berhenti mencari masalah dengan orang lain.”

Allea mematikan telepon itu sepihak lalu berdecak malas. Kepalanya menoleh ke arah dapur dan mendapati Susi bersama dengan Letta.

“Ck! Ngapain sih di sini?” gerutu Allea pelan namun tetap melanjutkan langkah kakinya menuju kulkas yang berada di dapur.

“Kamu perginya sama Shaka aja ya? Bentar, Tante panggil dulu Shaka nya.” Susi menoleh ke arah pintu kamar putranya. “SHAKA TOLONG ANTAR LETTA KE SUPERMARKET!!”

“Eh gak perlu Tante, aku bisa pergi sendiri kok,” tolak Letta halus, sesekali melirik Allea yang baru tiba di dapur.

“Sama gue aja.”

ASSASSINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang