22

3.8K 78 4
                                        

Hari ini 2 hari setelah april melahirkan, april boleh pulang kerumah.

"Sayang hari ini kita boleh pulang" april tersenyum senang menggendong anaknya.

Doni tersenyum meliat april yang senang.

Mamah april mengirim pesan tidak bisa kesini menemani april pulang karna sedang ada urusan, alhasil april cemberut.

"Kenapa sayang ko mukanya gitu?" doni menaikkan satu alisnya kebingungan.

"Mamah gajadi kesini katanya sibuk ada urusan mas" jawab april.

"Yauda kalo emang gabisa gapapa, setiap orang kan punya kesibukan, uda ya kamu jangan cemberut lagi sayang, yuu kita pulang" ucap doni.

"Hmm" jawab april.

Didalam mobil april terus mengajak bicara dengan anaknya yang masi bayi itu. Doni yang meliat hanya tersenyum dan menggelngkan kepalanya.

Tidak lama akhirnya mereka sampai dirumah, doni langsung turun dan membukakan pintu mobil istrinya.

"Ayo sayang" doni menggenggam lengan istrinya.

"Assalamualaikum" ucap april memberi salam masuk rumah.

"Waalaikumsallam" ucap doni menjawab salam.

"Mas kamu gendong devan dulu ya aku mau masak, kamu kan belum makan" ucap april.

"Kamu jangan masak, baru pulang dari rumah sakit sayang, kamu masi harus istirahat" doni khawatir terhadap istrinya.

"Ngga mas aku gapapa ko uda sehat, uda ya kalo aku gamasak kita mau makan apa? Kamu juga kan belum makan, kalo beli diluar juga lama lagi, mendingan kamu gendong devan sebentar aku masak cepetko galama" april kekeuh tetap ingin masak.

Doni hanya menganggukkan kepalanya mengikuti kemauan istrinya dan menggendong devan.

"Kamu sama ayah dulu ya sayang, bunda mau masak dulu" ucap april sambil mencium anaknya, dan doni juga mencium pipi april sengaja.

"Mas ih" pipi april merona merah sekali.

"Dih merah dicium doang" ledek doni sambil ketawa.

"Tau ah" ucap april sambil berjalan kedapur.

April memasak tumis kangkung dan ayam balado. Ketika april sedang menyiapkan bumbu tiba-tiba ada sebuah tangan yang melingkar dipinggangnya, ternyata itu tangan suaminya.

"Kamu masak apa?" tanya doni.

"Lho mas ko kamu disini, devan mana?" tanya april penasaran sambil membalikan badannya.

"Devan tidur, tadi udah aku taro di box" ucap doni sambil memeluk pinggang april kembali.

Doni memajukan wajahnya hingga bibirnya menempel dengan bibir april.

1

2

3

Tiba-tiba devan menangis dan membuat pasangan tersebut langsung berenti dari aktivitasnya, dan april langsung mendorong doni untuk meliat anaknya.

"Cepp sayang bunda disini jangan nangis lagi ya sayang" ucap april.

"Maaf pril aku ga jagain anak kita jadinya nangis gini" doni merasa bersalah.

"Ngga ko mas bukan salah kamu, cuman maaf mas kalo mulai sekarang kita harus bagi waktu buat anak kita juga, dan maaf juga kalo misalnya perhatian aku ke kamu harus dibagi buat anak kita, aku harap kamu ngerti" ucap april tersenyum.

"Iya sayang aku ngerti, mulai sekarang aku akan belajar jadi ayah yang baik buat anak kita" ucap doni, april tersenyum bahagia mendengarnya.

April menaruh kembali anaknya kedalam box, dan april mencium bibir doni singkat dan langsung lari kedapur membuat doni melongo tapi akhirnya tersenyum.

Selesai april memasak, ia langsung menghampiri suaminya untuk makan.

"Mas uda mateng ayo makan, ajak april" ajak april.

"Ini si devan nanti nangis gimana?" tanya doni.

"Ngga ko mas, yu" ajak april.

"Yauda yuu" doni merangkul tubuh mungil istrinya tersebut.

April dan doni menikmati makanan, april menatap suaminya kasian karna selama diruma sakit suaminya menjaganya dan menunggunya dengan setia, april merasa menjadi wanita paling beruntung memiliki suami seperti doni dan membuatnya tersenyum tanpa sadar.

"Sayang" panggil doni. April masi belum sadar dari lamunannya.

"Beb" panggil doni lagi sambil mencubit pipi april.

"E-eh iya mas kenapa?" tanya april kebingungan.

"Kamu kenapa ko ngelamun terus senyum-senyum?" doni menaikan 1 alisnya.

"Gapapa ko sayang, yauda makan mas yang banyak aku masak buat kamu tau" ucap april.

"Iya sayang, tapi kamu juga makan ya sayang biar anak kita sehat" ucap doni.

"Iya mas" ucap april.

Selesai makan april membereskan piring bekas makannya dan mencucinya.

Sekarang april dan doni sedang duduk bersantai sambil bermain dengan babynya.

Mereka terlihat sangat bahagia, apalagi sudah mempunyai baby dan mereka menjadi orang tua.

April tersenyum bahagia melihat suaminya yang sedang menggendong babynya terlihat sangat bahagia bisa menjadi ayah.

************

Hallo balik lagi ni ceritanya hehe, selamat baca readers jgn lupa vote ya kalo suka, tapi ga maksa juga ko hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perjodohan Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang