Komen juga, vote juga biar diriku makin semangat!!😁
○○○○○
Hangat mentari pagi ini tak mampu membuat hati yang sudah terlanjur dingin bahkan membeku untuk mencair. Hangat mentari pagi tak mampu memberi ketenangan jiwa pada sosok gadis dingin yang kini melakukan rutinitas setiap pagi.
Gadis dengan tinggi badan 167cm, berambut pirang sepunggung, pemilik kulit seputih salju.
Gadis asia timur yang menetap di Manhattan, New York. Gadis yang memiliki wajah oriental itu tengah berkeliling ditaman yang tak jauh dari apartmentnya. Rutinitas pagi yang selalu ia lakukan sebelum berangkat bekerja disalah satu perusahaan fashion menjabat sebagai ketua product merchandiser dimana ia bertanggung jawab untuk mempromosikannya ke costumer. Misalnya, campaign, display ditoko-toko dan bahkan terjun langsung kelapangan.
Langkah kaki gadis itu melambat saat getaran ponsel disaku jaket abu-abunya mengusik. Tanpa melihat siapa yang menghubungi, gadis itu segera mengangakat dan berhenti dari lari paginya.
"Jung Yerin?" sapa seseorang diseberang sana. Suara laki-laki yang berat dan sangat ia rindukan kelembutannya.
"Kak Jin ...." lirih Yerin menyebut nama si pemanggil.
Tanpa Yerin ketahui jauh ke negara asalnya sosok laki-laki bernama Jin itu tersenyum mendengar suara sang adik yang berpisah jutaan kilo meter dengannya.
"Sedang apa, sayang?" tanya Jin.
Yerin mengulum bibirnya, "Lari pagi." kata Yerin singkat. Rindu yang membesar itu tak mampu Yerin ucapkan.
"Kau sudah sarapan? Kami semua disini hendak makan malam bersama, aku merindukanmu maka dari itu aku menghubungimu!" Seokjin, kakak kandung dari gadis bernama Yerin itu berbicara begitu lembut. Seakan hendak menyampaikan ketulusan hati pada sang adik.
"Pasti menyenangkan ..." Komentar Yerin, dari nada suaranya terdengar rasa iri yang hanya mampu Yerin pendam. Tapi, Seokjin tak sebodoh itu untuk tak mengerti dengan perasaan yang dipendam Yerin.
"Yerin .., aku berusaha membujuk Kakek untuk mengizinkanmu pulang, ya?" kata Seokjin berusaha menenangkan Yerin yang mulai merasakan pilu dihati.
Wajah Yerin berubah sendu tanpa diketahui orang-orang yang berlalu lalang didekatnya, bahkan Seokjin tidak akan pernah tahu bagaimana menyedihkan wajah sang adik yang selalu berpura-pura ia baik-baik saja.
Yerin gadis bermata bulat nan coklat itu menarik nafas sedalam yang ia bisa, mengendalikan diri untuk tidak menangis setelah sepuluh tahun berlalu. Yerin sudah terbiasa dengan semua kesendirian dan rasa sakit, semua bukan masalah lagi.
Seharusnya, ia bersikap layaknya tak terjadi apa-apa tapi sulit. Semua sangat sulit karena Yerin tidak setegar itu. Hati dan kepribadiannya memang terlihat dingin, tapi siapa yang tahu dibalik semua itu Yerin memendam rasa luka yang menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RECIPROCATE
FanfictionJung Ye Rin dan Jung Hye Rin adalah saudari kembar. Tak ada perbedaan sedikitpun dari bentuk wajah, Yerin dan Hyerin bak pinang dibelah dua. Tapi, karakter dari mereka sangat jauh berbeda. Yerin cenderung bersikap dingin dan arogan, berbeda dengan H...