l i m a b e l a s

1.5K 317 214
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!

Tembus 200 vote, langsung double up. Hehe.

°°°°°

Jungkook menatap hamparan awan yang penuh, ia duduk di dalam maskapai penerbangan yang akan membawa ke negara asalnya. Jungkook mencoba memejamkan mata dengan perasaan bergemuruh karena khawatir yang begitu hebat.

Suara tangis Yerin yang meminta tolong membuatnya merasa ketakutan jika terjadi sesuatu dengan gadis yang selama ini ia cintai walaupun Jungkook tahu, Yerin tidak pernah mencintainya.

Lalu, Hyerin.

Gadis yang berhasil mencuri atensi Jungkook menghilang entah kemana, membuat rasa khawatir pada gadis itu sangat kuat. Jungkook membuka mata melihat ponsel Hyerin yang berada dalam genggamannya. Mata bulat Jungkook menjadi sendu, tangan besarnya menggenggam erat ponsel bewarna merah muda.

"Kau dimana, Hyerin?" lirih Jungkook lalu kembali membuang arah pandangnya pada lautan awan yang begitu indah, tapi Jungkook hanya menatap semua dengan datar. "Yerin .., aku akan menolongmu, tunggu sebentar lagi ..."

°°°°°

"Permisi, Taehyung ada di dalam?" tanya laki-laki bertubuh tinggi yang sangat mempesona hingga membuat gadis yang memakai pakaian formal terkesiap menganggumi ketampanan wajah laki-laki itu.

Sadar dari kebodohannya, gadis yang memiliki gigi kelinci itu menggaruk tengkuknya salah tingkah. "A-maaf, Tuan. Ada keperluan apa dengan direktur Kim?" ia bertanya dengan sopan.

Senyuman manis di wajah si laki-laki mengembang, "Joshua Hong, katakan saja begitu!" kata Joshua dengan lembut.

"Ah, ya, sebentar ..." kata gadis yang merupakan sekertaris Kim Taehyung. Gadis berambut hitam itu menarik gagang telfon interkom, menekan tombol khusus yang langsung terhubung pada Taehyung. Setelah menyampaikan seperti yang Joshua minta, gadis itu mempersilakan Joshua masuk kedalam ruang kerja Taehyung.

"Terima kasih, Im Nayeon!" kata Joshua sembari memberikan senyuman yang hangat. Nayeon mengangguk, menahan pipinya yang memanas.

Setelah Joshua menghilang dari pandangannya, Nayeon langsung memegang bagian dadanya merasakan debaran yang sangat kencang disana.

"Kenapa dia semakin tampan saja .., tapi, tidak bisa aku miliki." keluh Nayeon, merasa kecewa entah pada siapa.

Taehyung langsung menoleh saat pintu ruangannya terbuka dan langsung terlihat sosok sahabatnya yang sudah beberapa hari ini tidak ia lihat.

"Kau masih hidup ternyata!" sapaan Taehyung yang langsung mendapat decakan kesal dari Joshua. Taehyung terkekeh kecil melihat sahabatnya itu yang langsung duduk dihadapannya. "Kenapa mengunjungiku? Kau merindukanku?" tanya Taehyung mencoba bergurau.

Joshua langsung mengernyitkan dahi karena kaget dengan respon yang Taehyung berikan. Seperti bukan seorang Kim Taehyung yang tidak suka basa-basi, selalu bersikap dingin dan membosankan. Begitu menurut Joshua.

"Sepertinya, moodmu sangat baik!" kata Joshua yang hanya di balas dengan senyuman manis oleh Taehyung. Demi apa saja yang ada di muka bumi, Joshua merinding melihatnya. "Jangan tersenyum bodoh, kau menakutkan jika seperti itu!"

"Sial!" umpat Taehyung yang langsung dihadiahi tawa renyah oleh keduanya. "Ada apa? Kau tidak mungkin sudi mengunjungiku jika tidak benar-benar penting!" kali ini Taehyung bertanya dengan serius.

Pun wajah Joshua langsung berubah serius, "aku seminggu ini mengunjungi sepupuku di Manhattan, lalu kami pergi mengunjungi salah satu cafe yang cukup terkenal!" kata Joshua, yang membuat Taehyung menaikan satu alis.

RECIPROCATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang