TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!
°°°°°
"Selamat malam semua, terima kasih sudah menghadiri acara pertunangan cucu yang paling aku sayangi." kata sambutan dari Jung So Il memulai acara. Mereka menjadi pusat perhatian saat ini.Taehyung menatap Hyerin yang langsung membuang mukanya, sedikit terkejut karena sikap gadis yang dulu selalu takut hanya mendengar namanya menjadi sedikit lebih berani. Taehyung seperti melihat sosok Yerin saat ini. Dipikir-pikir, Yerin dan Hyerin benar-benar serupa hanya beberapa hal yang membuat mereka terlihat tidak sama.
"Setelah pertunangan, maka Kim Taehyung secara resmi menjadi salah satu ahli waris dalam keluarga Jung. Aku mengharapkan, doa terbaik dari kalian untuk cucu dan calon cucu menantuku." kata kakek meneruskan.
Salah satu asisten mendekat ke arah mereka, memberikan kotak bludru yang sudah di isi dua cincin pertunangan milik Taehyung dan Hyerin. Taehyung mengambil cincin milik Hyerin, menggapai jemari gadis itu. Tanpa senyuman dan menunjukan rasa bahagia di hari pertunangannya, Taehyung hendak memasangkan cicin di jari manis Hyerin.
Belum sempat emas putih itu menyentuh ujung jari Hyerin, gadis itu menarik tangannya dengan cepat. Tentu semua terkejut melihat sikap Hyerin, bahkan sorot mata gadis itu kosong. Terlihat sangat frustasi dan putus asa dengan keadaan.
"Maaf, aku tidak bisa melakukan pertunangan ini." kata Hyerin menatap mata Jung So Il, tanpa ragu dan rasa takut seperti dulu. "aku tidak bisa menyakiti kembaranku lebih jauh lagi, Kakek."
"Jung Hyerin!" tegur Jung So Il dengan keras. Marah dan malu menjadi satu saat ini.
Seokjin mendekat pada Hyerin, "Hyerin, ada apa?" tanya Seokjin lembut.
"Aku ...," Hyerin begitu tersendat saat bicara. "aku .., aku pelakunya Kak Jin." lirih Hyerin gemetar, wajahnya berubah menjadi pias, seperti menahan sakit yang hebat.
Seokjin tidak mengerti ke arah mana perkataan Hyerin barusan, "katakan pelan-pelan, ada apa?" tanya Seokjin sekali lagi.
Hyerin mencari keberadaan Yerin, menatap kakak kembarnya itu yang terlihat bingung. Hyerin menangis seketika, merasakan sesal yang begitu dalam pada Yerin.
Yerin adalah korban dari keegoisannya selama belasan tahun. Yerin banyak tersakiti karenanya, Yerin benar-benar hancur karena adik kembarnya sendiri. Hyerin merasa tidak pantas dimaafkan, sama sekali tidak ada ruang untuk maaf setelah menghancurkan hidup kembarannya sendiri.
"Maafkan aku, Jung Yerin ..." kata Hyerin menangis. Jungkook segera menghampiri Hyerin, menyentuh dagu gadis itu agar menatap matanya. Semua orang di ballrom hotel riuh karena kejadian saat ini.
"Tenang Hyerin, katakan pelan-pelan. Aku disisimu." kata Jungkook.
Hyerin berusaha mengendalikan emosi dan tangisnya, "Kakek ..," setelah mendapat dukungan dari Jungkook, Hyerin memberanikan diri untuk mengungkapkan kebenaran yang terkubur bersama memori ingatannya. "penyebab kecelakaan itu adalah ..., aku." kata Hyerin terbata.
"Apa maksudmu?" Jung So Il membentak cucunya didepan banyak tamu.
Karena kondisi yang tidak bersahabat, Kim Seojoon membawa para tamu keluar dari ballroom. Kondisi menjadi semakin riuh tapi berkat beberapa pengawal keluarga Jung kondisi kembali teratur. Tersisa inti keluarga didalam ballroom itu. Termasuk kedua orangtua Taehyung, Sojung dan Jeonghan.
"Saat kecil, kakek tidak pernah bisa membedakan aku dan Yerin. Bahkan, terkadang mom dan juga dad." Hyerin menatap mata Jung So Il.
Mata Hyerin beralih pada Yerin yang diam membisu ditempat berdirinya sejak awal. "Yerin sejak kecil selalu menjadi kesayangan Dad, Kak Jin dan Kakek. Yerin pintar, cepat tanggap, sikapnya tidak kekanakan sepertiku. Semua orang lebih menyayangi Yerin yang jauh berbeda dengan Hyerin, anak manja dan bodoh." Hyerin terkekeh mengingat masa kecilnya yang selalu dibanding-bandingkan dengan Yerin oleh orang sekitar.
"Tapi, Yerin malah iri pada Hyerin kecil." kata Hyerin melanjutkan ingatan masa kecilnya. "Dad pernah mengatakan bahwa, Yerin memang unggul secara IQ dan Hyerin unggul secara EQ. Yerin jarang bersikap manja, tidak pandai menunjukan perasannya dan tidak mudah berteman. Berbanding terbalik dengan Hyerin yang sangat manja."
"Jung Hyerin!" kakek menatap Hyerin berang, karena sikap cucunya itu sudah membuat ia malu dan bertele-tela. Sekujur tubuhnya mulai gemetar saat sebuah spekulasi muncul dipikirannya.
"Sejak kecil, aku dan Yerin sering sekali bertukar peran." kata Hyerin menatap kakeknya dengan mata memerah. "aku bertukar dengan Yerin agar aku bisa merasakan dicintai dan dibanggakan karena prestasi, dan Yerin ingin bertukar peran denganku agar bisa menunjukan sisi yang sulit ia tunjukan."
Yerin tiba-tiba memegang kepalanya, Taehyung yang melihat itu segera berlari menghampirinya dan langsung merangkul Yerin agar tidak jatuh.
"Saat kecelakaan itu terjadi ..." Hyerin menarik nafas rakus. "aku dan Yerin, sedang bertukar peran, Kek."
Tubuh kakek limbung, tangannya gemetar, tatapannya berkabut mendengar pengakuan Hyerin. Fakta belasan tahun yang baru terungkap ini sangat membuatnya terpukul. Apa yang sudah ia perbuat pada cucu-cucunya?
"Aku Kek, Jung Hyerin yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Jung Hyerin yang berpura-pura menjadi Jung Yerin saat itu." kata Hyerin kembali menyerang Jung So Il yang hampir terjatuh.
"Hyerin ..." lirih Seokjin. Hyerin menatap kakak pertamanya itu dengan penuh penyesalan. "sejak kapan ingatanmu kembali?" tanya Seokjin.
"Setelah pemakamam Dad." jawab Hyerin jujur. "akibat kecelakaan naas itu, aku yang merenggut nyawa kedua orangtuaku, aku yang memisahkan seorang ayah dari anaknya, aku yang membuat saudara kembarku di asingkan dan dibenci, aku yang membuat Kak Jin harus berpisah dari wanita yang ia cintai karena terus membela Yerin yang ..., tidak bersalah."
"Taehyung ..., sakit." lirih Yerin memegang kepalanya.
Kilasan masa lalu berputar dengan cepat. Iya, Yerin ingat bahwa bukan ia yang menarik tangan ayahnya. Bukan Yerin yang merengek keras hingga kecelakaan terjadi. Bukan Yerin, saat itu, Yerin hanya diam melihat perbuatan Hyerin karena sudah terbiasa melihat Hyerin bersikap manja. Duduk tenang dikursi belakang. Pantas saja, bayang-bayang kecelakaan yang ia ingat hanya kursi pengemudi tempat ayahnya duduk.
Yerin ingat semuanya, termasuk memori ayahnya berusaha menggapai jemari Yerin kecil yang terbaring diaspal jalan sebelum hilang kesadaran. Yerin ingat, bibir ayahnya bergerak memanggil namanya saat Yerin terlempar keluar dari mobil.
Iya, Yerin ingat semuanya saat ini.
"Kakek ..., kau menghukum orang yang salah." kata Hyerin, ia mengalihkan matanya pada Yerin yang dipeluk erat oleh Taehyung. "maafkan aku, Yerin. Harusnya, semua penderitaanmu aku yang menanggungnya. Aku benar-benar minta maaf, walau aku tahu kau tidak akan sudi memaafkan aku."
"Maafkan aku ..., sungguh, maafkan aku." Hyerin terisak pilu, Jungkook memeluk tubuhnya dengan erat.
Seokjin membeku mendengarnya, Jung So Il berjalan lambat dengan tongkat sebagai penopang tubuhnya. Tubuh ringkihnya bergetar hebat, namun ia harus tetap pergi dari tempat yang membuatnya sesak. Jung So Il merasa terguncang dengan fakta yang sebenarnya. Kebenciannya pada Yerin benar-benar sebuah kesalahan terbesar seumur hidupnya.
"Taehyung ..., tolong bawa aku keluar." pinta Yerin sangat lemah. Jika saja Taehyung melepas tangannya dari tubuh Yerin, sudah di pastikan Yerin akan terkulai dilantai.
"Aku mohon maafkan aku, Yerin." pinta Hyerin sekali lagi.
Yerin hanya menatap Hyerin sebentar, "tolong Taehyung." pintanya agar Taehyung membawanya pergi.
Taehyung langsung menuntun Yerin keluar meninggakkan ballroom hotel, disusul Seokjin yang semakin membuat Hyerin terisak pedih melihat kedua kakaknya berpaling pergi.
Jungkook langsung memeluk Hyerin, seperti janjinya yang akan selalu ada disisi Hyerin.
"Mereka pasti membenciku, Jung." lirih Hyerin.
Jungkook semakin memeluk tubuh Hyerin, mengusap kepala belakang gadis yang sedang dalam titik terendahnya.
"Beri mereka waktu, Hyerin." kata Jungkook, mencium kening Hyerin. "aku disini, untukmu."
°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
RECIPROCATE
FanfictionJung Ye Rin dan Jung Hye Rin adalah saudari kembar. Tak ada perbedaan sedikitpun dari bentuk wajah, Yerin dan Hyerin bak pinang dibelah dua. Tapi, karakter dari mereka sangat jauh berbeda. Yerin cenderung bersikap dingin dan arogan, berbeda dengan H...