s e m b i l a n b e l a s

1.2K 262 120
                                    

TEKEN BINTANG SEBELUM BACA!

Fokus yah karena ada clue buat pemecah rasa penasaran kalian sama konflik utamanya🤭

°°°°°

Sojung melewati kamar Yerin pagi ini, ia berhenti sejenak saat mendengar suara rintihan. Segera ia mendekati pintu bewarna putih gading itu lalu mengetuknya. Sojung khawatir jika Yerin sakit atau terluka karena adik iparnya itu belum terlalu pulih.

"Yerin?" panggil Sojung tak ada jawaban dari balik pintu. Sojung kembali melanjutkan langkahnya hingga ia berpapasan dengan seorang maid yang langsung membungkuk melihatnya. "Seokjin sudah bangun?" tanya Sojung sopan pada maid yang seusia ibunya itu.

Sojung menghela nafas saat melihat kepala maid bergerak kekanan-kekiri. "baik, Bibi bisa pergi biar aku saja yang membangunkannya." kata Sojung sesopan mungkin.

"Baik, Nona." kata maid dan langsung pergi meninggalkan istri dari cucu pertama bossnya.

Sojung masuk kedalam kamar tamu, Seokjin pulang saat matahari hampir terbit. Laki-laki itu pulang dalam keadaan mabuk membuat Sojung kesal dan menyuruh security rumah membawa Seokjin kekamar tamu.

Melihat Seokjin yang terlelap pulas, membuat Sojung semakin kesal. Kenapa suaminya ini selalu saja mabuk disaat memiliki masalah yang berat, Sojung tidak suka fakta itu. Seokjin lebih sering menghabiskan waktu diluar dari pada dirumah, mengabaikan istrinya lalu memperhatikan kekasihnya. Sojung tersenyum kecut mengingatnya. Rumah tangga yang miris.

Sojung akhrinya membatalkan niat untuk membangunkan Seokjin, ia kembali memutar tubuhnya menuju ruang makan keluarga. Sojung harus mempersiapkan sarapan untuk orang rumah lalu membuatkan sup agar Seokjin bisa memakannya saat bangun.

Tubuh tinggi dan langsing milik Sojung kembali terhenti didepan pintu kamar Yerin karena kali ini Yerin bersuara lebih keras. Sojung semakin khawatir maka dari itu ia mencoba membuka pintu kamar Yerin dan beruntung tidak terkunci. Sojung segera mendekati Yerin yang terlihat mengigau, peluh memenuhi wajahnya yang memerah bahkan air mata mengalir disudut matanya.

"Yerin." panggil Sojung seraya menepuk pipi Yerin dengan pelan. "hei, bangun. Yerin!" Sojung terus berusaha membangunkan Yerin hingga mata bulat adik iparnya terbuka.

Yerin langsung duduk saat ia bangun, meraup oksigen dengan rakus agar paru-parunya yang sempat kosong terisi kembali. Mimpi buruk membuat Yerin hampir kehabisan nafas.

Sojung langsung mengambil segelas air mineral diatas nakas dan memberikannya pada Yerin yang terlihat sangat ketakutan. Jemari lentik Sojung mengusap punggung Yerin yang basah, membuat Sojung berpikir kemungkinan apa yang Yerin mimpikan. Sojung mengusap kening Yerin yang basah, sepertinya mimpi yang Yerin alamin sangat buruk.

"Kak Sojung ..." lirih Yerin, matanya memanas karena ingin menangis. Sojung mengangguk memberi tanda agar Yerin mengatakannya. "a-aku mimpi bertemu, Dad." kata Yerin lalu menangis.

"Aku sangat merindukannya, Kak." sekali lagi Yerin bersuara, Sojung mendekatkan tubuhnya lalu memeluk Yerin.

"Mau ke columbarium?" tawar Sojung.

Yerin menggeleng, "aku ingin ke rumah sakit." kata Yerin yang membuat Sojung bingung.

"Kenapa? Kau merasa sakit lagi?" tanya Sojung khawatir.

Yerin tidak menjawab ia meraih ponselnya lalu menghubungi Jungkook, meminta laki-laki itu segera menjemputnya. Yerin harus memastikan sekali lagi, ini terasa aneh bagi Yerin. Semenjak melihat laki-laki yang sangat mirip ayahnya saat di rumah sakit, membuat Yerin terus memikirkannya, ada perasaan mengganjal dihati Yerin.

RECIPROCATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang