Part 23

48 7 4
                                    

Happy reading !!!
Jangan lupa vommentnya yaaa....
😘😘😘😘😘😘

Sudah dua hari Shanum tidak hadir ke sekolah di karenakan sakit. Sudah dua hari Shanum flu berat kepalanya pusing dan terasa berat. Selama dua hari ini pun ketiga teman Shanum rutin ke rumahnya sepulang sekolah.

Selama dua hari ini juga Arkan seperti merasa kehilangan. Dirinya selalu mencari Shanum saat di kantin atau pun di lapangan. Ingin bertanya dengan temannya Shanum namun gengsi menghalangi. Selama dua hari ini pun Arkan menjadi uring-uringan. Semakin ketus dan jutek. Es di hatinya pun semakin membeku lantaran sang pujaan hati tidak datang sekolah.

Saat ini dirinya dan kedua temannya sedang menikmati segelas teh dingin di kantin. Mereka cabut dari jam pertama dan melakukan aksi kejar-kejaran dengan guru piket hingga akhirnya mereka terbebas saat jam istirahat dan guru sedang rapat.

"Arkana oh Arkana mengapa wajah di kau di tekuk selalu?" tanya Rey dramatis

"jangan oh jangan sampai gengsi menghalangi rasamu" lanjut Rey

"bacot anying" bentak Arkan

"sabar man" Bagas menepuk pelan pundak Arkan

"lo sih dari kemarin di bilangin jangan kemakan gengsi. Ujung-ujungnya lo sendiri kan merana kayak gini. Lagian nanya doang lo gengsi amat. Cinta itu di butuhkan perjuangan dan pengorbanan. Kalau harus ngorbanin gengsi ya mau gimana lagi" cerocos Rey dan di hadiahi pelotototan maut dari kedua temannya

"si Shanum sakit dia lagi flu" kata Bagas

"lo tau darimana?" tanya Arkan yang heran mengapa temannya tau hal yang seperti ini. Apa sudah tertular sifat kepo Rey?

"lo gimana sih? Asyik mikirin Shanum sih ya. Dia kan lagi PDKT sama temennya si Shanum tuh. Duh siapa ya namanya? Frya, Fira"

"Freya, Rey" koreksi Bagas

"nah iya gitulah pokoknya"

"tapi si Shanum kok bisa flu?" tanya Rey. Memang Rey dan Bagas teman terbaik paling mengerti Arkan.

"katanya sih karena makan es krim waktu mereka jalan-jalan kemarin" jawab Bagas

"gimana kalau pulang sekolah kita jenguk aja" usul Rey

Belum lagi usulan Rey di setujui Arkan sudah hilang dari hadapan mereka.

"woi Arkana anaknya Pak Adhitama mau kemana lo?" teriak Rey namun tak di respon Arkan.

"udah biarin aja palingan dia kerumah Shanum"

"cinta memang bisa merubah setiap orang. Yang tadinya dingin bisa anget bisa dingin lagi. Yang tadinya pendiam jadi nggak diem lagi"

"lo nyindir gue?" tanya Bagas

"just kidding bro" Rey mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk 'peace'

"yuk ah cabut susulin si Arkan" Bagas langsung bangkit dari kursinya

"nggak entaran aja pulang sekolah?" tanya Rey

"sekarang aja"

"ngebet pengen ketemu gebetan tuh"

"sirik ae lo jomblo" jawab Bagas setengah berteriak karena dirinya yang sudah jauh dari meja Rey

"aelah si kambing nggak nunggu-nunggu. Bagas tungguin gue woi" teriaknya

***

Dalam perjalanan menuju rumah Shanum, Arkan melihat sebuah toko bunga hatinya pun tergerak untuk membeli seikat bunga mawar putih untuk Shanum. Tadi dirinya juga sudah membeli buahan di dekat sekolah. Setelah membeli seikat bunga Arkan kembali melaju menuju rumah Shanum.

Jatuh Cinta(?) #WATTYS2019 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang