"Har, udah sampai.." Ayura menoleh ke belakang. "Yah tidur dia.."
"Nggak usah dibangunin. Mungkin dia kecapek'an. Biar aja." Jo lepaskan seatbeltnya.
"Kayaknya semuanya udah tidur. Untung tadi kita kasih tau Buk Wiwi kalau datengnya bakalan telat banget. Kalau enggak pasti Buk Wiwi bakal nungguin.."
Lampu di dalam bagian depan rumah panti itu memang sudah dipadamkan. Tidak heran. Saat ini jam menunjuk di angka 1 pagi. Sebenarnya mereka bisa saja sampai sore tadi. Tapi karena si Jo yang merubah jadwal mereka seenaknya. Begitu landing, mereka tidak langsung menuju ke desa kecil ini yang jaraknya cukup jauh. Jo malah membawa mereka berwisata dulu di kota. Katanya jarang-jarang dia ke kota ini. Alhasil mereka baru melakukan perjalanan lagi saat hari sudah beranjak maghrib.
"Kalau Buk Wiwi udah tidur gimana caranya kita masuk?" tanya Jo.
"Iya juga. Mau bangunin malah nggak enak.."
"Apa kita cari penginapan aja?"
"Jauh."
Keduanya terdiam beberapa waktu. Saat tengah berpikir, tiba-tiba pintu rumah terbuka. Seorang wanita tampak muncul dari balik pintu. Berkaca mata dan sepertinya sudah agak tua.
"Itu Buk Wiwi.." kata Ayura.
Perempuan tua itu sedikit menyipitkan mata untuk melihat objek di depannya. Senyumnya langsung merekah begitu tau siapa yang datang.
Jo membuka pintu belakang.
"Bangunin aja," kata Ayura.
"Nggak usah. Biar aja dia tidur." Jo meraih badan Haras dengan hati-hati agar anak laki-laki itu tidak bangun. Kemudian diangkatnya Haras. Dengan santai digendongnya Haras seolah Haras adalah anak bayi. Haras bergerak pelan, mencari kenyamanan. Kemudian ia kembali tenang dengan wajah menempel di bahu Jonattan.
"Kamu mau gendong dia? Badan segede itu?"
"Gapapa.."
Ayura membuang napas sambil menggeleng. Kemudian mereka langsung menghampiri Buk Wiwi.
"Buk.." Ayura dan Buk Wiwi langsung berpelukan. Keduanya saling menuang rindu karena sudah cukup lama tidak bertemu. Jo pun menyapa perempuan tua yang pernah sangat berjasa telah menjaga Ayura dan Haras.
"Ini Jonattan ya. Ganteng ya. Nggak heran Haras ganteng, papanya ganteng gini.."
Jo hanya tersenyum.
"Ayo masuk. Maaf ya agak berantakan. Soalnya tadi siang anak-anak bikin persiapan untuk penyambutan Haras.."
Ayura jadi tidak enak hati dibuatnya.
"Maaf ya, Buk. Kami telat datengnya," kata Ayura.
"Nggak apa-apa," Buk Wiwi tersenyum tulus. Setelah berbincang sebentar, Buk Wiwi mengantar Ayura ke kamar yang telah disediakan. Tentu saja ia dan Jo akan menggunakan kamar yang berbeda. Mereka masih non muhrim.
"Jo sama Haras di sini. Maaf kamarnya kecil. Nggak apa-apa kan?"
Jo menggeleng tanpa menghilangkan senyum di wajahnya. Kemudian Buk Wiwi pamit agar Ayura dan Jo bisa istirahat.
Ayura memperhatikan bagaimana Jo dengan hati-hati membaringkan Haras di atas kasur. Kemudian ia selimuti anak laki-laki itu.
"Itu Haras bajunya nggak diganti?"
Ayura menggeleng. "Nggak usahlah. Dia pakai jogger juga."
Jo manggut-manggut.
"Kamu yakin mau sama Haras di sini? Kasurnya kecil gitu. Ntar kamu tidurnya nggak nyaman. Biar Haras sama aku aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Peppermint [TAMAT]
Acak[TEMUKAN DI DREAME] Ayura hanya akan melihatnya sebentar saja. Menunggu sampai pria itu sadar dan memastikan pria itu masih hidup. Setelahnya ia akan pergi jauh. Ayura tau betapa benci semua orang di sini padanya. Tenang saja. Ayura akan pergi, den...