Bagian : IV

17.5K 2K 46
                                    

"Kenapa sih? Gelisah aja.."

Ayura menggeleng. Perutnya lapar, tapi perutnya tak mau menerima makanan. Ia gelisah. Fakta bahwa Jonattan adalah pemilik Triple Tree, perusahaan tempatnya bernaung, membuat Ayura tak bisa menggapnya hal sepele. Ada beberapa hal yang mengganggu Ayura.

Selain masalah Cindy dan Haras, juga masalah masa lalu mereka. Meskipun belum ada jaminan bahwa Jonattan masih mengingatnya. Sepertinya Jonattan tak ingat padanya sama sekali. Ada dua kemungkinan. Pertama, Jonattan hilang ingatan. Kedua, Jonattan sengaja dan hanya berpura-pura. Untuk hal ini, Ayura berdoa semoga dugaan pertama lah yang benar.

"Kenapa harus ketemu Jo lagi, sih? Kenapa harus terlibat sama dia lagi setelah 10 tahun berlalu?"

"Kamu ngomong apa barusan?"

"Hah, ih nggak kok." Ayura menggeleng. "Ngga, pacar kamu nggak marah kamu makan siang sama aku terus?"

Rangga menatap Ayura. "Tumben nanya itu? Kenapa? Lagi sensi?"

Ayura menggeleng. "Kan lumayan kalau dilabrak.."

Rangga terkekeh. "Enggaklah. Si Windy bukan cewek kayak gitu. Kadang malah dia yang nyuruh aku ngajak kamu makan."

"Baik banget pacar kamu."

"Kan dia udah pernah salah paham sama aku. Nggak akan lah dia salah paham dua kali."

Ayura manggut-manggut.

"Lagian, aku udah rencana mau lamar dia bulan depan.."

"Wow? Serius? Selamat ya buat kalian.."

"Makasih. Doain berhasil ya.."

Ayura mengangguk tulus.

"Kamu nggak ada pikiran buat nikah lagi, Yu? Kayaknya Mas Juna naksir kamu.."

"Tau dari mana?"

"Aku tau kali yang ngasih kamu mawar waktu Valentine tahun kemaren itu dia."

Ayura mengendikkan bahu. "Haras udah umur 9 tahun. Aku udah terlalu tua untuk menikah lagi. Lagian aku mau fokus ngebesarin Haras.."

"Justru itu, Yu. Haras udah gede. Pasti udah ngerti posisi ibunya. Kalau usia rasanya kamu belum terlalu tua. Baru 29."

Ayura menggeleng. "Nggak tau lah. Malas mikirin itu.." keduanya melanjutkan makan. Sebenarnya Ayura memikirkan kata-kata Rangga. Lamaran Dirga kemarin kembali muncul diingatannya. Apa yang harus dia lakukan?

****

"Faranisa Ayura?" Gerak tangan Aditya terhenti pada satu lembar CV.

Aditya memperhatikan foto yang terpajang di sana.

"Ini beneran kak Fara. Dia kerja di sini?" Aditya bergumam sendiri. Masih antara tak percaya, terkejut dan juga takjub. Setelah 10 tahun dia justru menemukan Ayura di perusahaannya sendiri.

Kening Aditya mengerut. "Punya seorang anak laki-laki berumur 9 tahun?" Ia membaca lagi dengan seksama. Aditya terdiam beberapa detik. "Anak Mas Jo?"

****

"Ini data karyawan yang bapak minta.."

"Ok, makasih ya Vi."

"Baik, Pak. Ada lagi, pak?"

Aditya menggeleng. Vivi meninggalkan ruangan. Aditya membuka berkas itu segera. Ia kemudian tersenyum, menemukan apa yang ia cari.

Aditya mengambil ponsel kemudian bangkit meninggalkan ruangan.

Peppermint [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang