Hari ini Eunwoo kembali beraktivitas seperti biasanya yakni bekerja. Apa Eunwoo sudah mengatakan jika ia telah bekerja? Jika belum, maka jawabannya ya dia bekerja sebagai direktur utama di Cha Corp sebagai penerus sang ayah.
Tentu saja bukan hanya karena ia pewaris satu-satunya Cha Corp jadi Eunwoo bisa mendapat jabatan ini dengan mudah.
Tidak. Ia bahkan membuktikan bahwa ia tidak hanya bernaung dari orangtuanya tetapi ini semua merupakan hasil dari perjuangan yang selama ini ia lakukan. Terlebih Eunwoo memiliki otak yang sangat brilian jadi tentu memungkinkan ia dapat dipercaya untuk menjadi penerus sang ayah dalam ukuran waktu 2 tahun.
Saat ini Eunwoo telah menyelesaikan berbagai rapat ini dan itu serta laporan yang harus ia tandatangani. Waktu menunjukkan pukul 8 malam. Ia pun memutuskan untuk pulang atau mungkin singgah berbelanja sebentar untuk memenuhi keperluannya beberapa hari kedepan.
Terlihat beberapa pegawai kantor yang tersisa menyapa Eunwoo saat ia melewati mereka dan dibalas senyuman ramah oleh Eunwoo.
Well, Eunwoo merupakan atasan yang sangat ramah dan baik hati. Tidak seperti kebanyakan CEO muda yang biasanya bersikap angkuh berdiri atas kekuasaannya. Bahkan bisa dikatakan Eunwoo malah bersikap layaknya teman bagi mereka. Ya walaupun ada masanya mereka sadar diri. Disaat serius ya serius, bercanda pun ada batasannya. Eunwoo ialah tipe orang yang easy going dan berwibawa disaat yang bersamaan. Oleh karena itu ia disukai banyak orang.
Namun bodohnya Mingyu telah menduakan pria sesempurna Eunwoo. Oh mari kita lupakan pria brengsek itu. Eunwoo sudah benar-benar berusaha untuk tidak memikirkan pria tan tersebut. Bahkan ia memblokir nomor Mingyu yang selalu mencoba meneleponnya.
Sekarang Eunwoo tengah membayar belanjaannya di swalayan dekat apartemennya. Ia mendapatkan bisikan dan pekikan kecil oleh beberapa kasir maupun pelanggan lain yang tengah melihat kearahnya. Oh ayolah orang bodoh mana yang tidak akan terpesona jika melihat pria setampan Eunwoo didekat kalian?
Walaupun Eunwoo hanya memakai kemeja berwarna abu-abu dengan lengan yang digulung sebatas siku, tetap saja sangat memungkinkan visualnya selalu on point!
Sedikit risih akan tatapan mereka, Eunwoo segera mengambil 2 kantung sedang berisi belanjaannya dan segera beranjak dari sana. Tersenyum tipis untuk berterima kasih pada sang kasir, ia malah mendapat pekikan nyaring orang sekitarnya yang mayoritas kaum hawa.
Eunwoo hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan mereka. Namun baru saja beberapa langkah keluar dari swalayan tersebut, sebuah tangan mencengkeram erat lengan kanan Eunwoo.
Dan ketika melihat siapa sang pelaku Eunwoo langsung berdecak kesal.
"Lepaskan tanganku, Mingyu."
Eunwoo menatap sinis Mingyu yang kini menahan tangannya dengan tatapan memelas.
"Tidak sebelum kau mendengarkan penjelasanku."
"Ck, apalagi yang ingin kau jelaskan?! Bukankah semuanya sudah jelas? Kau berselingkuh dibelakangku!"
"Tidak, Eunwoo-ya. Kau salah paham. Itu hanyaㅡ"
"Salah paham katamu?! Ayolah jangan seperti ini. Bertingkahlah seperti orang dewasa, Mingyu. Jika kau bersalah maka mengakulah bersalah. Jangan membuat cerita baru! Lagipula kita sudah selesai bukan? Jadi jangan mengangguku!"
Mingyu tetap menahan tangan Eunwoo meskipun Eunwoo memberontak. Beberapa orang yang lalu lalang melihat mereka. Mungkin mereka akan berpikir itu hanyalah pertengkaran sepasang kekasih.
"Eunwoo-ya, tolong beri aku kesempatan kedua. Aku akan memperbaikinya."
"Tidak ada lagi yang bisa diperbaiki! Lepaskan aku, Kim Mingyu!!"
Eunwoo berteriak marah membuat orang disekitar mereka langsung memandang kearahnya.
"Eunwoo-ya. Aku minta maaf. Akuㅡ"
"Bisakah kau lepaskan tanganmu pada kekasihku?"
Baik Eunwoo maupun Mingyu terdiam saat sebuah suara husky menginterupsi mereka.
Eunwoo mengenali suara itu. Lantas ia langsung menatap ke belakangnya dan terkejut saat melihat siapa sosok yang mengaku pacarnya.
"Moonbin.."
Moonbin melepaskan paksa tangan Mingyu dari Eunwoo dan melayangkan tatapan tajamnya pada Mingyu yang mana membuat mingyu menciut.
Perlahan, ia menarik tangan Eunwoo untuk menjauh dari Mingyu. Eunwoo hanya terpana dan mengikuti langkah Moonbin. Ia bahkan belum sempat mencerna apa yang barusan terjadi.
Dapat terdengar suara Mingyu yang kini tengah mengerang kesal dan berteriak frustasi dari kejauhan.
Entah kemana Moonbin akan membawanya, Eunwoo tidak peduli. Yang terpenting Eunwoo bisa lepas dari Kim Brengsek Mingyu untuk sekarang ini!
~TBC~
Double up heheheh.
Terima kasih atas respons kalian yg masih mau membaca ff absurd ini ;-;Saya bukan bermaksud mengemis komen but at least kalian tau kan cara vote? :v
Ga susah kok caranya untuk menghargai karya orang lain :)
Trims and luv u buat yg setia nungguin ini ff gaje~~~ :***
Mohon maaf lahir batin ye btw wkwk :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe For a Broken Heart - 비누
Romance[DISCONTINUED] - Rest in Peace, Moonbin 🤍🕊 "Should i heal it for you?" "Yeah, you should." "Then with my pleasure" ↭Warn! It's BxB ↭Moonbin x Eunwoo ↭ Don't like? Then go away pls :)