8. Apology

627 109 9
                                    

Semenjak kejadian di atap kafe Moonbin waktu lalu, kini hubungan keduanya menjadi sangat dekat. Mereka sering berjumpa, tak hanya di kafe Moonbin kini keduanya sering meet up seperti di Mall dan tempat-tempat lainnya.

Tak terasa sudah terhitung hampir dua minggu mereka berusaha saling mengenal. Bahkan Eunwoo beberapa kali mengajak Moonbin untuk sekadar makan malam di penthouse miliknya.

Dan kali ini Moonbin yang mengajak Eunwoo untuk makan malam bersama. Pria tampan bertubuh atlestis tersebut tidak memberitahu Eunwoo mereka akan kemana. Ia ingin memberi surprise untuk Eunwoo, katanya.

Jadi saat ini Eunwoo tengah menunggu Moonbin di lobi sembari bermain ponsel. Moonbin yang kali ini menjemputnya jadi Eunwoo hanya menuruti kemauan Moonbin.

Di saat Eunwoo tengah sibuk bermain ponsel, sepasang sneakers adidas berdiri tepat didepannya. Ia sangat mengenal sneakers itu, pemberiannya untuk sang mantan.

"Apa lagi sekarang, Kim Mingyu?"

Mingyu menatap Eunwoo dengan tatapan memelas. "Jangan seperti ini padaku, Eunwoo-ah."

"Seperti apa maksudmu, kau yang seharusnya janganㅡ"

"Jangan menghindariku lagi." Desahan penuh rasa frustasi terlontarkan begitu saja oleh Mingyu. Mendengar Mingyu yang sefrustasi itu membuat Eunwoo mau tak mau terdiam.

"Tolong, Eunwoo-ah. Biarkan aku menjelaskan semuanya. Aku tau aku sangat bajingan dan tak pantas mendapat maaf darimu tapi aku mohon dengarkan aku kali ini saja."

Eunwoo terlihat berpikir sejenak sebelum menganggukkan kepalanya tanda setuju. Ia menunjuk sofa yang tersedia di lobi dan segera duduk disana. Mingyu pun mengikutinya. Ia duduk di sebelah Eunwoo. Eunwoo sedikit memberi jarak karna ia tidak ingin berdekatan lagi sama Mingyu.

"Aku memang mencintai Wonwoo."

Oke. Awalan yang bagus untuk memulai percakapan setelah sekian lama Eunwoo menghindari Mingyu. Eunwoo merasakan hatinya teremas oleh sesuatu tak kesat mata saat mendengar Mingyu berkata seperti itu.

"Jauh sebelum aku mengenalmu, sebenarnya Wonwoo merupakan mantanku."

Eunwoo menggigit pelan bibir bawahnya berusaha meredam rasa sakit hatinya yang kembali datang. Kebohongan apalagi yang selama ini kau sembunyikan padaku, Mingyu?

Mingyu menghela napas panjang sebelum memulai bercerita.

"Kupikir dengan menjalani hubungan denganmu aku dapat melupakannya, namun nyatanya tidak. Tapi di satu sisi aku juga benar-benar menyayangimu. Aku peduli padamu. Kau sudah ku anggap seperti saudaraku. Oleh karena itu aku semakin takut mengakuinya karena itu akan menyakiti perasaanmu."

"Tapi tidak seperti ini, Mingyu-ah. Seharusnya kau jujur padaku. Itu lebih baik dibanding kalian menyembunyikannya selama ini. Itu sangat sangat menyakiti hatiku."

Suara Eunwoo terdengar bergetar. Bahkan ia sudah menangis sekarang. Air mata terus berjatuhan di kedua pipi mulusnya. Mingyu menghadap ke samping, menatap Eunwoo yang memusingkan wajahnya dari Mingyu. Dengan pelan, Mingyu menarik wajah Eunwoo untuk menghadapnya.

Mingyu menatap sendu Eunwoo yang tengah menangis. Ia mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi Eunwoo. Eunwoo terdiam membiarkan Mingyu melakukan hal tersebut.

"Ku mohon jangan menangis lagi. Aku tidak ingin kau menangis lagi karena pria brengsek sepertiku. Kau pantas bahagia, Eunwoo-ah. Meski bukan bersamaku. Aku yakin pria yang waktu itu bertemu dengan kita lebih baik dariku. Terlihat dari cara ia melindungimu. Dan aku yakin ia bisa memberikan apa yang tidak bisa kuberikan padamu selama ini."

Cafe For a Broken Heart - 비누Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang