13. A Little Surprise

509 80 18
                                    

Eunwoo menekukkan wajahnya saat melihat Moonbin sedikit berbincang bersama Sinb; wanita yang tadi memeluk Moonbin.

Dan wajah Eunwoo semakin tertekuk kala Sinb menyodorkan ponselnya dihadapan Moonbin. Melihatnya saja tentu Eunwoo mengerti maksud dari wanita tersebut.

"Boleh aku menyimpan nomormu? Jika ada kesempatan dan waktu luang mungkin kita bisa kembali hang out seperti dulu?"

Moonbin menatap ponsel Sinb dan tak lama ia melirik ke arah Eunwoo yang masih setia menunggunya.

Raut wajah Moonbin menunjukkan keraguan sebelum menganggukkan pelan kepalanya.

"Tentu boleh, Sinb-ya,"

Setelah mengetikkan nomornya di ponsel Sinb, Moonbin mengembalikan ponsel milik Sinb.

Sinb tersenyum tipis. "Kalau begitu aku pamit dulu, Bin-ah. Senang bertemu denganmu lagi dari sekian lama meski hanya sebentar,"

Sinb mengatakannya dengan raut yang sedih serta senyum manis namun lebih terlihat seperti terpaksa. Dan Eunwoo dapat melihat perubahan mimik wajah Moonbin yang terlihat sama seperti layaknya Sinb.

Lagi, Eunwoo tidak ingin berpikiran negatif namun gerak gerik keduanya terlihat mencurigakan. Mereka pasti memiliki hubungan sebelumnya yang tidak di ketahui oleh Eunwoo.

Sinb melambaikan tangannya ke arah Moonbin dan berjalan menjauh. Moonbin membalas lambaian tangannya dengan gerakan pelan.

Atensi Moonbin kini beralih kepada Eunwoo. Moonbin mencoba untuk tersenyum semanis mungkin saat menghampiri Eunwoo. Eunwoo yang melihat ekspresi Moonbin menjadi cemberut.

''Maaf, Eunwoo-ya. Tadi aku ingin segera menghampirimu namun tidak di sangka akan bertemu dengan wanita tadi,"

Moonbin menunjukkan wajah memelas miliknya yang membuat Eunwoo luluh namun tetap saja Eunwoo penasaran akan wanita bernama Sinb tadi.

"Siapa wanita itu sebenarnya?"

"Bukan siapa siapa. Hanya kenalan lama,"

Eunwoo sedikit mengkerutkan keningnya mendengar jawaban Moonbin yang bertolak belakang dengan rautnya saat ini kala Eunwoo membahas wanita tersebut.

Eunwoo hanya mengangguk kecil. Hatinya terasa ada yang mengganjal namun Eunwoo berusaha menyingkirkannya.

"Kalau begitu, bagaimana jika kita pergi sekarang?"

Moonbin mengusulkan dengan nada yang ceria. Membuat Eunwoo mau tak mau juga tersenyum perlahan. Ia memutuskan untuk menikmati malam ini bersama Moonbin tentunya untuk merayakan hari jadi mereka.

Moonbin menggenggam tangan Eunwoo dengan lembut dan menuntun Eunwoo menuju mobil miliknya. Moonbin sedikit melirik Eunwoo saat ingin membuka pintu mobil.

Dan saat Moonbin membukakan pintu mobil untuk Eunwoo, alangkah terkejutnya Eunwoo melihat ada sebuah buket bunga nan indah di kursi tersebut.

Eunwoo mengulum senyumnya. Ia memeluk buket tersebut dengan hati hati dan menepuk pelan dada Moonbin.

"Ternyata kau bisa romantis juga, Binnie-ya,"

Moonbin hanya tersenyum manis membalasnya. Eunwoo pun mendudukkan dirinya dengan nyaman di samping Moonbin. Setelah memasang seatbelt, Moonbin menancapkan gasnya menuju sebuah restoran yang sebelumnya telah Eunwoo beritahu.

Tak lama keduanya sampai di tempat tujuan. Sebuah restoran berkelas pada salah satu kawasan elit yang terletak di Seoul.

Eunwoo telah mereservasi sebuah meja sebelumnya. Jadi tak perlu menunggu lama, keduanya langsung menuju tempat tersebut yang terletak di lantai dua.

Moonbin sedikit bertanya di dalam hatinya mengapa di lantai dua tidak ada orang sama sekali. Hanya ada beberapa pelayan yang menyambut keduanya dengan senyuman. Sementara di lantai bawah cukup ramai oleh pengunjung.

Namun belum sempat menanyakan kepada Eunwoo, pertanyaan Moonbin tampaknya sudah terjawab dengan apa yang ia lihat tepat di depan matanya. Senyum manis terpatri kembali di bibir Moonbin.

"Ternyata kau jauh lebih romantis dibanding aku, Eunwoo-ya,"

Eunwoo merona malu. Ia tak menjawab perkataan Moonbin. Eunwoo menginstruksikan Moonbin untuk segera duduk. Dan keduanya duduk berhadapan.

Beberapa pelayan segera menghidangkan makanan mewah nan lezat di hadapan Moonbin dan Eunwoo.

Sebelum keduanya menyantap makanan yang telah terhidang, Eunwoo memulai percakapan.

"Aku harap kau menyukai ini semua, Binnie,"

Eunwoo menatap Moonbin penuh harap. Tatapan matanya tampak bersinar dan Moonbin menyukai pemandangan di depannya di bandingkan apapun. Wajah Eunwoo yang terkena paparan sinar lilin di sekitar mereka membuat Eunwoo terlihat menawan dan cantik. Membuat Moonbin mau tak mau terus terjatuh atas pesona yang Eunwoo miliki.

"Oh, astaga. Demi apapun aku sangat menyukai ini, Eunwoo-ya. Terima kasih banyak. Aku sangat bahagia,"

Moonbin tersenyum manis dan Eunwoo tak kuasa untuk tidak tersenyum juga. Ia membalas senyuman Moonbin tak kalah manis. "Syukurlah jika kau menyukainya,"

"Ah, benar. Aku juga memiliki sesuatu untukmu,"

Eunwoo menatap bingung Moonbin. "Apa itu?"

Moonbin merogoh saku dalam jasnya dan mengambil sebuah kotak kecil berwarna coklat. Ia memberikannya kepada Eunwoo.

Eunwoo terlihat antusias melihatnya. Dengan perlahan dan hati hati ia membuka kotak tersebut. Senyum manis tak pernah luntur di bibirnya. Dan senyum itu semakin berkembang saat Eunwoo melihat isi kotak tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah chain bracelet gucci berwarna silver.

"Happy monthsary, Eunwoo-ya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy monthsary, Eunwoo-ya,"

Eunwoo menatap Moonbin penuh haru. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak menangis. Eunwoo menggenggam tangan Moonbin yang berada di atas meja.

"I thought you forget about it,"

Moonbin menggelengkan kepalanya kecil dan membalas genggaman Eunwoo dengan hangat.

"Of course i won't. You're so precious for me. How could i forget everything about you, everything about us?"

Moonbin menyeka lembut ujung mata Eunwoo yang sedikit berair.

"Why are you crying, my dear? Are you unhappy with me? So that's why you're crying right now?"

"I'm very happy right now so that's why i'm crying, you idiot. Stop mentioning it. My life seems better nowadays because you're in it,"

Moonbin tertawa kecil mendengar makian Eunwoo yang entah kenapa terlihat menggemaskan. Moonbin menarik tangan Eunwoo dan mengecup lembut punggung tangannya.

"Me too, Eunwoo-ya. You're the best thing i have right now and i never want to lose it,"

Eunwoo merona karena perkataan Moonbin. Moonbin dan Eunwoo saling bertatapan, tak ada yang berusaha mengalihkan pandangan. Keduanya mencoba menyelami diri satu sama yang lain lewat tatapan mata.

"Then hold me tightly so you won't lose it,"

"With all my heart, i will."






-TBC-










Manis manis dulu deh 😊

Cafe For a Broken Heart - 비누Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang