Lucky Fans (Park Chanyeol)

10

Hai

Lanjut lagi

.

.

.

"Aku rasa bukan hanya karena itu Wendy.."

"Apa Oppa?"

Wendy tak mendengar dengan jelas apa yang di ucapkan Chanyeol karena pria itu mengatakan nya dengan sangat lirih, hampir setengah berbisik

"Tidak, bukan apa-apa"

"Oppa sedang apa? Oppa bilang tadi ingin makan?"

"Aku sudah makan tadi, sebelum menelepon mu"

"Hmm.."

"Wendy.."

"Ya Oppa"

"Apa.. kita bisa kenal lebih dekat?"

"Maksud Oppa?"

"Apa kita bisa lebih mengenal lagi?"

"Berteman?"

"Iya, berteman"

"Tentu Oppa, aku senang jika aku bisa berteman dengan Oppa.. dengan senang hati akau terima.."

"Gomawo Wendy-ahh.. kau belum mengantuk? Ini sudah malam"

"Hmm.. belum, lagi pula aku besok masuk agak siang. Dan lagi aku juga sendiri sekarang"

"Kau di rumah sendiri? Orang tua mu dimana?"

"Orang tuaku sudah meninggal Oppa, kecelakaan waktu aku masih kecil"

"Oh.. maaf, aku tak tahu"

"Hehe.. tak apa Oppa, masih ada kakak laki-laki yang jagain aku sekarang"

"Oh.. kau 2 bersaudara?"

"Iya Oppa.."

"Oh.. kau bilang tadi kau sendiri di rumah, memang kakak mu belum pulang?"

"Malam ini Oppa tidak pulang dia tengah mengurus soal pekerjaan nya, dan aku bedok berangkat bekerja sendiri.."

"Kau memberiku kode?"

"Kode apa maksud Oppa?"

"Haha bukan, maksudku itu kode agar aku menawarimu untuk diantar ke rumah sakit?"

"Ha? Bukan Oppa, aku hanya bercerita saja. Oppa jangan terlalu di bawa rasa, lagi pula aku mana berani meminta Oppa untuk mengantarku bekerja.. dan aku juga bisa meminta temanku yang tadi menjemputku untuk berangkat kerja bersama.."

Seketika senyum Chanyeol memudar

"Alamat rumahmu dimana?"

"Kenapa Oppa bertanya alamat rumahku, ada apa?"

"Tak apa, memang aku tak boleh tahu alamat rumahmu?"

"Boleh Oppa, alamat rumahku ada di..."

Wendy menyebutkan sebuah gedung apartemen yang terletak di pusat kota Seoul juga beserta nomor apartemen nya pada Chanyeol yang terlihat mencatat alamat itu baik-baik.

"Gomawo Wendy-ahh.. ya sudah ini sudah malam, kau istirahatlah.. lagi pula besok kau kan harus bekerja"

"Iya Oppa.. Oppa juga istirahat, aku yakin Oppa pasti juga lelah karena latihan tadi. Kalau Oppa masih lapar, Oppa makan saja lagi"

"Kenapa bilang begitu?"

"Aku tahu Oppa belum sempat makan kan? Oppa baru saja membalas pesanku dan sekarang menelponku sampai malam begini.. padahal tadi Oppa bilang kalau tengah menunggu pesanan makan malam, mana mungkin Oppa sudah memakannya kan?"