Fateh : "Enggak kok. Siapa juga yang mau pdkt?"
Muntaz : "Iya, tuh. Ada-ada aja."
Zahra : "Udah, udah, daripada ribut. Mendingan Fatim sama Saleha tinggal di rumah aku aja, mau gak?"
TimSal : "Boleh."
Fatim : "Tapi, gak ngerepotin kan?"
Zahra : "Enggak kok, kebetulan di rumah aku ada kamar kosong."
TimSal : "Oke."
Zalfa : "Yaudah, kalau gitu, ayo, kita pulang!"
All (Kec. Zalfa) : "Ayo!"Mereka pun pulang ke rumahnya masing-masing. Sesampainya di rumah, Zahra mengajak Fatim dan Saleha untuk mengenalkan mereka kepada Umi-nya.
Zahra : "Assalamu'alaikum!"
Umi : "Wa'alaikum salam! Eh, anak Umi udah pulang. Oh ya, mereka siapa?"
Zahra : "Kenalin, Mi, ini Fatim dan yang ini Saleha. Mereka sementara tinggal disini karena rumah mereka jauh dari sini."
Fatim : "Hai, Tante!"
Saleha : "Halo, Tante!"
Umi : "Hai! Oh ya, memangnya kalian tinggal dimana? Orang tua kalian ada dimana? Apakah kalian tersesat?"
Fatim : "Enggak kok, Tan. Kita gak tersesat, kita cuma lagi liburan berdua ke sini. Dan kita gak dapat tempat untuk menginap."
Umi : "Oh, begitu ya. Kalau begitu, Zahra antar mereka ke kamar yang kosong ya!"
Zahra : "Iya, Mi."Zahra pun mengantar Fatim dan Saleha ke kamarnya.
Zahra : "Ini kamarnya, anggap aja ini rumah sendiri."
TimSal : "Oke."
Zahra : "Kalau gitu aku ke kamar dulu ya, bye!"
TimSal : "Bye!"Hari sudah mulai malam Fatim dan Saleha sedang beristirahat di kamar. Tiba-tiba saja terjadi sesuatu pada kaki Fatim.
Fatim : "Eh, kaki aku kenapa?"Tiba-tiba saja, kaki Fatim berubah menjadi ekor.
Fatim : "Lah? Kok kaki aku bisa berubah jadi ekor sih? Padahal gak kena air."
Saleha : "Iya, kok aneh."
Fatim : "Kayaknya kita harus tanya ke Bunda aku deh."
Saleha : "Iya, ayo, cepat telepon Bunda kamu!"
Fatim : "Iya, Sal."Fatim pun menelepon Bunda-nya.
Call on
Fatim : "Assalamu'alaikum!"Sajidah : "Wa'alaikum salam! Ada apa, Tim? Kok nelepon Bunda? Apa terjadi sesuatu sama kamu?"
Fatim : "Iya, Bunda. Kok kaki Fatim tiba-tiba berubah jadi ekor sih, Bun? Tapi, kaki Fatim gak kena air. Kok bisa gitu ya, Bun?"
Sajidah : "Apakah Saleha seperti itu juga?"
Fatim : "Enggak, Bun. Cuma Fatim doang."
Sajidah : "Sepertinya kalung yang kamu pakai itu adalah kalung
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid In Love
Fanfiction[ ON GOING ] Prolog Kapan kami bisa berubah menjadi manusia selamanya? Kami ingin bersama hidup pria yang kami cintai di daratan. Kami lebih suka hidup di darat daripada lautan. Dan kami tidak ingin bangsa mermaid terancam. Tuhan, tolong beri keaj...