acht.

713 132 3
                                    

Ngetik 3 hari, malah hasilnya ngawur gini. Sorry :"(

_

_________

Kim Yeri berjalan mengekori kakak laki-lakinya keluar dari Gereja Santo Andreas Kim Taegon sambil menenteng buku suci agamanya. Alkitab.

Pelataran gereja Minggu sore ini terlihat ramai. Maklum saja, baru ada pembabtisan bayi-bayi mungil dengan pipi memerah yang sedari tadi membuat mungil Kim meringis gemas.

"Cepetan, Yer!" Panggil Taehyung membuat Yeri tersadar dari kegiatannya yang mencubit pipi bayi tetangganya. Yeri mencebik, pamit, lalu cepat menyusul Taehyung sebelum lelaki itu mengomelinya sepanjang hari.

Keluarga Kim memang taat beragama. Walau lahir dan dibesarkan di Korea Selatan yang rata-rata penduduknya belum mengenal dan mencintai Sang Kuasa, tiga muda-mudi Kim itu tidak menganggapnya sebagai masalah, justru dijalani segala kewajibannya dengan baik.

Salah satu bukti nyatanya ya mengikuti misa sore ini. Hanya berdua, si sulung dari semalam belum pulang. Sempat menelepon dan bilang kalau dia sedang sibuk.

Taehyung menyetir mobil sore ini, mumpung sedang tidak dipakai Seokjin. Keduanya telah berada dalam mobil dan siap pulang ke rumah.

"Kak Tae, besok kan libur." Yeri masih sibuk dengan seatbelt-nya sedangkan Taehyung telah menjalankan mesin mobil. Tangannya sibuk menyetel lagu.

"Terus?"

"Aku diajak Jungkook ke rumahnya. Katanya mau bantuin dia ngerjain tugas akhir yang ngelukis itu. Aku kan jago." Ucap Yeri memelan, takut tak diberi izin.

Pasalnya Taehyung semakin protektif sejak dua minggu yang lalu. Tepatnya saat tanding basket antara Taeyong dan Jungkook. Walau nyaris kalah, untunglah Jeon bandel itu berhasil memukul mundur pertahanan Taeyong.

Dedek kecilnya selamat. Untungnya.

Bukan tanpa sebab, menurut perjanjian keduanya, kelompok Taeyong kan dibabat habis-habisan oleh Jungkookㅡdibantu Taehyung dan Minguk tentuㅡmembuat Taehyung semakin menjaga Yeri, takut kelompok musuh balas dendam.

"Ngapain minta izin sih, Yer?" Balas Taehyung santai.

Yeri bernapas lega, "Eh? Kak Tae gak ngelarang emang? Beneran nih, Kak?"

"Iya. Asal kamu jaga diri."

Spontan Yeri memeluk lengan Taehyung, "Kak Tae emang dabest!"

"Kamu naksir Jeka? Gitu amat reaksinya. Seneng banget. Lagian kamu bukannya bantuin Kakak malah pergi bantuin orang lain."

Yeri berdecak kesal lalu melepas pelukan di lengan kakaknya, beralih memberi pukulan pada lengan kakaknya. "Ish, apaan sih? Orang kan ngebantu apa salahnya. Kakak kan pinter ngelukis, masa mau aku bantuin juga?"

"Sengaja."

"Biar apa?"

"Biar dipuji kalo kakak emang pinter ngelukis."

Yeri memutar matanya malas. Duh, ingin sekali memaki kakaknya ini, tapi kan baru pulang gereja, masa langsung berdosa? Mending tabok lagi saja. Kali ini kekuatan dua kali lipat.

Taehyung meringis, "Eh, Yer, berenti. Kalau kakak jadi gak fokus trus celaka gimana?"

"Yeee, makanya kalo ngomong jangan yang aneh-aneh."

Taehyung lalu tertawa melihat adik bungsunya melipat tangan di depan dada dan mengerucutkan bibirnya.

Lucu.

SEMPITERNAL [jjk x kyr]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang