Awalnya aku mau Tuhan yang ngatur pertemuan kita, tapi, Dia sepertinya ingin aku mencarimu. Sendiri.
---------
SMA Seoul bukan merupakan sekolah yang besar. Jumlah murid tiap angkatan rata-rata tidak sampai menyentuh angka 250. Jadi seharusnya, mereka pasti gampang mengenal dan mengingat teman seangkatan, kakak kelas, ataupun adik kelas.
Tapi bisa dibilang itu merupakan sesuatu yang cukup mustahil bagi SMA Seoul. Sekolah dengan tiga lantai ini membagi per angkatan untuk setiap lantai. Klasik. Kelas 10 di lantai 1, kelas 11 di lantai 2, dan kelas 12 di lantai 3.
Ditambah kantin di tiap lantai yang menambah minimnya interaksi tiap angkatan.
Bahkan, ngomong-ngomong, teman-teman dekat Yeri tidak tahu kalau ia mempunyai seorang kakak di kelas 12. Semuanya begitu tertutup dan penuh privasi.
"Ngelamunin apa sih, Yer?" Sooyoung menyiku lengan gadis berpostur seadanya itu.
"Gak ada apa-apa sih," Yeri membalikkan tubuhnya agar menjadi berhadapan dengan Sooyoung, "Eh, Soo, lo kenal Jungkook?"
Dahi gadis Park tampak mengkerut. Berusaha mengingat-ingat siapa kenalannya yang bernama Jungkook. "Enggak. Emangnya dia siapa?"
"Kakak kelas kita." Jawab Yeri enteng. Di hadapannya Sooyoung malah memutar bola matanya malas.
"Ya lo pagi-pagi masa topiknya kakak kelas, sih? Kita kan gak pernah kenal." Sanggah Sooyoung membuat Yeri menghembuskan napasnya kasar.
"Ihh, bukan gitu! Ini lain cerita. Kamu tahu gak, Soo, kakel kita yang Jungkook Jungkook itu semalam ditembak tahu..."
Sooyoung mengernyit lagi, "Ditembak? Sama cewek?"
Yeri gemas dengan sahabatnya yang satu ini, yang sangat-sangat tidak connect kalau diajak ghibah. Loading-nya lama, macam sinyal di pedesaan.
"Bukan itu, Soo. Emang kalo dia ditembak sama cewek aku harus cerita gitu sama kamu?" Yeri ingin putus asa sih, tapi tidak jadi.
"Dia ditembak. Pake pistol," tangan gadis mungil itu membuat isyarat pistol dengan jari-jarinya, seolah mengarahkannya pada Sooyoung.
Nah kan. Baru connect. Sooyoung membelalakkan matanya kaget. "What? Eh anjir, Yer. Lu jangan sebarin fitnah."
Yeri mencebik. "Suer, Soo. Masa gue bohong? Gue yang nolongin dia."
Sooyoung terdiamㅡ tampak berpikir. Tak lama kemudian, gadis berpostur tinggi itu sampai memukul-mukul meja saking hebohnya.
"Jangan-jangan si Jungkook itu yang tadi pagi dipapah sama Kak Mingyu dan Kak Taehyung."
Yeri menyindir dalam hati. Ck, giliran Mingyu dan Taehyung saja dia kenal. Dasar wanita!
*****
Mingyu menoyor kepala Jungkook kasar. "Anjing! Lo gila!"
Taehyung terdiam melihat mereka. Ia sedikit meringis melihat Jungkook yang diperlakukan kasar oleh Mingyu, padahal jelas-jelas laki-laki itu masih terbalut perban di perutnya.
Sedangkan Jungkook hanya bisa menghadiahi Mingyu dengan tatapan tajamnya yang menusuk.
"Gue gini bukan mau gue juga, sat!" Jungkook menghembuskan napasnya kasar. "Gue dijebak. Brengsek sialan itu katanya mau 1 vs 1. Tau-taunya dia bawa rombongan."
![](https://img.wattpad.com/cover/186828813-288-k119885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL [jjk x kyr]
FanfictionMungkin peristiwa berdarah yang dialaminya malam itu adalah peristiwa berdarah terbaik yang pernah ada. Kalau biasanya ia hanya akan merintih kesakitan, menunggu kawanannya datang menolong, malam itu justru ia berakhir dengan sebuah pelukan dari gad...