Apprehension

314 48 11
                                    

Rambut biru gelap, mata ungu terang, dengan penutup mulut hitam

.

.

.

"Nggak penting sekarang, dasar bodoh. Kita harus cepat menangkap Bakugou sebelum semuanya mengetahui keberadaan kita," Hardikku jengkel.

"3 tumbang, sisa 37 orang lagi dengan beberapa pro hero yang menjaga mereka..."

*** Nobody's POV

"Hikori-chan!" Himiko yang berdiri di balik pohon, sedang mengintai itu memanggil Hikori.

"Apa? Kau akan kabur lagi kayak pengecut?"

"Bukan itu! Lihat!"

"Bakugou Katsuki, Shoji Mezo, dan Tokoyami Fumikage..."

"Explosion, Dupli-arms, dan Dark Shadow... apakah mereka memiliki rencana?"

"Masa bodo dengan rencana!" Hikori yang langsung maju menerjang itu benar-benar tidak memikirkan situasi, dan membuat Himiko maupun Izuku terkejut.

"HIKORI-CHAN?!"

"VILLAIN BOCAH?! KUPIKIR AKAN ADA LAWAN YANG LEBIH SETARA DARIPADA INI!" Celoteh Bakugou dengan tangannya yang mulai meledak-ledak.

"Si Bodoh itu menerjang tanpa rencana matang..." Gumam Izuku yang akhirnya terpaksa maju juga.

"MATI!!!"

*** DUAR!!! ***

Ledakan-ledakan besar terjadi.

Hikori terhempas jauh ke belakang, karena pertarungan jarak jauh adalah kelemahannya saat ini.

"Kacchan..." Izuku menerjang Bakugou dengan pisaunya, tapi lagi-lagi diledakkan semudah itu.

"Deku sialan... kenapa kau malah bergabung dengan aliansi sampah itu HAH?!"

"Bukankah kau sendiri yang harusnya mengaca?"

"Kau yang membuatku memilih jalan ini kan?"

"Lagipula..."

"Kalau aku tak bisa menjadi Hero..."

"Kenapa tidak menjadi Villain saja?"

***

"CARA PIKIR MACAM APA ITU, DASAR SAMPAH!" Dengan emosi yang juga sudah meledak-ledak, Bakugou menerjang Izuku dengan ledakannya yang berskala besar, menarik perhatian semua Villain yang tersebar di peta penginapan ini.

"BAKUGOU, JANGAN GEGABAH, KAU ADALAH TARGET YANG AKAN DICULIK OLEH MEREKA!" Tokoyami yang berusaha memperingatkan tidak digubris oleh Bakugou.

"Kacchan... Kacchan..." Izuku yang terluka karena hempasan akibat dari ledakan besar tadi tersenyum gila, "Masih seperti yang dulu... menyerang dengan skala besar..."

"Bicara apa dia?" Batin Hikori menahan kekesalannya karena kekalahan sejenaknya tadi. Terlebih lagi karena rambutnya terpotong secara tidak sengaja oleh Izuku, orang yang sebenarnya ia tidak percaya.

"Apa-apaan—Todoroki Shouto?!" Bakugou yang terkejut karena Todoroki yang ternyata juga bergabung ke aliansi Villain itu mulai bertambah waspada.

"Semua jaringan komunikasi sudah kuputus," Kata Todoroki, "Kau bahkan takkan diketahui keberadaannya. Mungkin sekitar 3 hari baru kau akan disadari hilang,"

"Coba lihat sekelilingmu,"

Tokoyami dan Shoji sudah menghilang.

"Trik sulapku sangat menakjubkan kan?" Mr. Compress yang ternyata sudah menangkap Shoji dan Tokoyami itu menunjukkan dua bola kecil berwarna biru turquoise.

"Benar-benar mengagetkan bukan, Kacchan?" Izuku yang mengeluarkan semacam alat seperti jarum suntik yang berisi cairan hijau.

"MAU APA KAU DEKU SIALAN?!" Hardikan Bakugou tidak digubrisnya.

Bakugou yang tidak mau mendengarkan pesan Eraser Head untuk tidak bertarung itu mulai meledakkan musuh-musuhnya di depan.

"MATI KALIAN VILLAIN SIALAN!!!"

"BOOM!!! DUARRR!!!"

Ledakan-ledakan itu terjadi dengan cepat dan besar.

*** CRING!!! ***

"Dasar tidak tahu diuntung," Todoroki yang ternyata refleksnya lebih cepat daripada Bakugou berhasil membekukan sebagian tubuh Bakugou, membuatnya meronta berusaha meledakkan es yang menghimpitnya.

"LEPASKAN SIALAN!!!"

"Kacchan... terima saja, lebih enak menjadi Villain daripada Hero sampah yang katanya tidak ada gunanya bukan?" Izuku menusukkan jarum suntiknya dengan paksa ke leher Bakugou yang tetap meronta.

"APA YANG KAU MASUKKAN SIALAN?!!!!" Rontaan Bakugou semakin lama semakin melemah, efek serum itu sudah bekerja.

"Dasar merepotkan," Hikori yang mendapat luka kecil karena ledakan dan hempasan tadi menepuk jaketnya.

"Kacchan memang begitu, iya kan?" Izuku yang menyeringai lebar ke arah Bakugou itu merasa senang karena teman masa kecilnya yang tadinya berada jauh di depannya, sekarang tertunduk lemas di hadapannya.

"Cepat bawa sebelum ketahuan yang lain," Kata Todoroki, "Mr. Compress, kembalikan dulu Tokoyami dan Shoji, kita tidak butuh sampah itu,"

***

"Bakugou Katsuki..." Shigaraki menyeringai di balik telapak tangan 'ayah'nya, "Selamat datang di Aliansi Villain!"

"Kacchan... tanpa kau sadari, kau sendiri akan menjadi Villain," Izuku tersenyum puas melihat Bakugou terikat dan diamankan dari Quirknya sendiri.

"Teman masa kecil? Dia? Heh... lemah sekali..."

***

"Sensei, tolong lakukan penghapusan ingatan,"

*** Hikori's POV

"Dia? Kau bahkan yakin kau ada di jalan yang benar?" Jujur saja aku mulai penasaran tentang masa kecil mereka berdua. Sepertinya sama gelapnya denganku.

"Hmm... Sudah mulai penasaran kan?"

Aku tidak menjawab.

"Jangan bungkam begitu," Kata Izuku lagi, "Kau masih dendam karena rambutmu kah?"

"Bukan, bukan itu," Potong Hikori dengan cepat, "Aku hanya bertanya tentang Bakugou itu apakah salah?"

"Hmm... tidak sepenuhnya salah sih..." Tukas Izuku berpikir, "Pokoknya ya begitulah,"

"Heh..."

***

Kematian seorang Villain berbahaya yang diketahui tewas di pesisir pantai saat malam hari membuat media mulai mencaritahu detail informasinya.

*** Hikori's POV

Diliputi rasa penasaran, misteri, dan mimpi-mimpi, sangat menyebalkan.

Aku ingin semuanya berakhir begitu saja.

Aku ingin semuanya jelas di hadapanku.

Di jalan yang berliku dan tidak jelas ke mana tujuannya, benar-benar menyebalkan.

Pulang sehabis membunuh, menurutku kurang memuaskan. Tidak penting seberapa menderitanya setiap korbanku.

Masih ada yang terasa janggal apabila kita memiliki potongan memori yang hilang.

***

"Jangan melamun dong, Hikori-chan!" Toga yang baru muncul di sebelahku seperti biasa menghampiri dan menepuk-nepuk bahuku.

"Hm," Jawabku pendek.

"Kau kenapa? Teringat 'itu' lagi?"

"Ya,"

***

"Bisakah kau berhenti memikirkan hal yang tidak penting?"

"Heh, ya, itu tidak penting bagimu. Cobalah pikirkan apa yang sudah terjadi,"

Aku kesal.

Kenapa bahkan Shigaraki tidak membicarakan...

Siapa sebenarnya ibuku?

Between Truth and LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang