Phantom Quirk...
Sebuah Quirk langka yang dapat memberikan privilege bagi pemiliknya untuk mengendalikan setan, mencabut nyawa, dan eternal death.
Pemilik Quirk Phantom adalah orang-orang yang sangat berbahaya karena overpowered saat mereka marah atau menjadi insane.
Quirk Phantom ini adalah tanda bahwa pemiliknya merupakan penguasa kegelapan, pemilik takhta tertinggi kegelapan yang pekat.
.
.
.
"Phantom Quirk... dimiliki oleh putri Shigaraki sendiri..." All for One yang bergumam di depan layarnya dari tadi memperhatikan apa yang sedang terjadi.
Quirk Phantom yang dimiliki Hikori adalah sebuah step up yang drastis bagi anggota aliansi Villain.
Biarpun pada awalnya mengacau, Quirk ini sangat berharga karena langka dan hanya didapatkan turun temurun ATAU diberikan oleh pemilik awalnya.
Mirip One for All? Ya.
Tapi Quirk satu ini lebih berbahaya karena sekalinya terjadi Overpowered, pemilik Quirk ini bisa mencabut 100 nyawa sekaligus.
"Quirk ini benar-benar sebuah potongan yang sangat berharga," Kata dokter yang biasanya bersama All for One, "Quirk seperti inilah yang bisa membawa dunia ke dalam kehancuran seperti yang kita inginkan. Hanya saja, pemiliknya adalah perempuan berumur 15 tahun. Apakah dia sanggup menggunakannya?"
"Tomura seharusnya tahu akan hal itu. Jika tidak, akan menjadi senjata pengekang bagi kita sendiri," Kata All for One, "Kita juga harus mulai susun rencana agar Quirk itu bisa dipakai dalam waktu 5 bulan,"
"Menyusun rencana?"
"Kira-kira begitu. Tomura harus tahu bahwa kalau dia melarikan diri seperti barusan terjadi dengan Kurogiri itu bukanlah pilihan terbaik yang bisa ia lakukan. Karena, bagaimanapun juga dia akan tetap harus menghadapi situasi yang seperti ini," Jelas All for One lagi, "Tomura mendapatkan seorang putri dengan Quirk Phantom. Itu adalah hal yang penting bagi aliansi Villain,"
"Bukannya akan jadi agak sulit kalau Hirei dan Shigaraki sama-sama memiliki trust issues?" Tanya dokternya lagi.
"Jika begini, mau tidak mau Tomura harus mendapatkan kembali kepercayaan Hirei,"
"Jika demikian, sebaiknya kita segera hubungi Tomura agar dia bisa mulai?" Tanya dokter itu.
"Baiklah,"
.
.
.
*** Hikori's POV
Sialan, kepalaku sakit, pandanganku membuatku pusing, semuanya kaku. Quirk apa itu tadi?!
Semua ornag mendapatkan Quirk di umur 5 tahun. Dan Quirk yang tadi itu apa-apaan? Muncul dari mana sih?
"Oh, kau sudah bangun?"
Bangun? Apa tadi aku pingsan?
Todoroki yang ada di depan kamarku bersama Himiko di sampingnya itu akhirnya muncul.
"Ya, kenapa?"
"Apa yang terjadi barusan?!" Himiko yang langsung menerobos masuk itu penasaran,"Kulihat ada banyak bayangan hitam!"
Bayang—
Pasti itu penyebab semua ini.
"Bukannya kemarin Tomura-kun ikut Kurogiri ke tempat warpnya?" Tanya Himiko lagi.
"Ke mana?"
"Tak tau, kayaknya ke markas keduanya,"
"Himiko, sebentar, bisa gak aku bicara dengan Izuku, berdua saja?" Tanyaku yang membuat Izuku heran karena awalnya aku sangat menghindarinya.
"Ouhhh bolehhh!!! Mau pacaran ya???" Goda Himiko.
"Gak, sana pergi, dan jangan salah paham," Hardikku jengkel. Anak ini benar-benar suka sekali menjahili orang.
Setelah Himiko dipastikan pergi, Izuku mulai bertanya-tanya, "Mau membicarakan apa? Segitu pentingnya kah?"
"Kau yang semalam berada di sebelahku saat bencana terjadi. Apa yang terjadi?" Tanyaku tanpa basa-basi.
"Kemarin? Kau kehilangan ingatan dan akhirnya mengeluarkan 100% Quirkmu. Yang jelas, Quirk barumu itu bukan sesuai apa yang kupikirkan, tapi... Quirk yang kemarin itu pasti merupakan Quirk yang turun temurun," Jelasnya.
Quirk yang turun temurun...
Masa' kan dari...
Kutatap matanya yang mengkilat hijau, "Yah sudah, kalau memang hanya itu,"
Aku butuh udara.
"Hei," Panggilku lagi.
"Heh?"
Meskipun agak segan, dan aku juga tidak ingin mengatakannya, entah di pikiran mana kalimat itu terlontar untuk pertama kalinya :
"Makasih, Izuku,"
.
.
.
Aku harus keluar.
Semua orang tahu gimana biasanya aku membunuh, kapan, dan dimana. Tapi kali ini, aku baru saja kehilangan keinginan untuk membunuh.
Memang sih, diajak Himiko.
Tapi aku membunuh juga bukan berdasarkan keinginan juga.
Benar-benar menjengkelkan.
Aku ingin agar aku punya keinginan membunuh lagi.
"Hikori," Sebuah suara dari dalam gang sempit berhasil membuatku menoleh tajam dengan terkejut.
"Kau..."
"Yah, gimana? Apa yang terjadi dengan 'benda' yang kuberikan tempo hari?" Tanya Mitsuyu lagi.
"Masih kusimpan," Kataku, "Dari seseorang yang mau merebutnya dariku,"
"Hmm... pasti ayahmu ya? Jangan khawatir, kau pasti bisa menjaganya. Oh, dan mau mau keluar untuk mencari korban?" Ajaknya.
"Aku disini bukan untuk membunuh, Mitsuyu, aku disini untuk mencari jejak," Sanggahku.
"Malam-malam begini? Pilihan waktu yang tepat! Kalau begitu, aku mau membunuh target malam ini," Katanya sambil mengangkat pistolnya dan memakai tudung Hoodienya, "Aku pergi dulu!"
Aku hanya menatapnya melompat tinggi dengan Quirknya itu, 'Flick Leap', yang bisa membuatnya melompat tinggi dan jauh sekitar maksimal 10-20 meter.
Alasanku untuk keluar di tengah malam sekitar jam 10 ini adalah aku tidak mau kembali.
Kepercayaanku memang sudah berkurang.
Jika yang kemarin itu bukanlah mimpi bahwa aku mendapatkan Quirk baru, berarti semua kejadian yang lalu itu pasti juga nyata.
Termasuk saat Shigaraki akan menghancurkan benda yang merupakan jejak bagiku.
Hal itu takkan terjadi.
Lagipula, aku sudah menetapkan tujuanku sejak kemarin.
Aku tidak akan membiarkan satu orang menghalangi jalanku.
Quirk yang kemarin terjadi, pasti akan terjadi lagi.
Semuanya jadi terserah padaku, apa aku mau mengembangkannya untuk melaksanakan tugasku.
Karena aku punya pemikiran yang sederhana, bahwa Quirk itu... adalah jalan kegelapan yang bisa menggulingkan para hero.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Truth and Lies
FanfictionSebenarnya semua ini hanya khayalan seseorang, kan? Hidup di antara baik dan jahat, hero dan villain, benar dan salah, sangat membuat semuanya menjadi runyam. Lagipula, kalau sudah terlahir sebagai Villain, justru bagiku adalah hal yang sangat memua...