Hirei Shimura.
Nama asli yang selalu kusembunyikan dari orang lain.
Yang mengetahui aslinya hanya anggota aliansiku, tidak termasuk Todoroki dan Bakugou, dan sekarang malah bocor kepada orang yang dikenal dengan nama Overhaul.
Tidak hanya itu, Quirkku juga langsung terlacak.
Kehancuran belakang gedung itu seperti sebuah bukti bagi Overhaul yang selama ini ia cari.
.
.
.
"Yah, aku mengerti semuanya, dan pasti kau juga begitu," Kata Overhaul, "Kau pasti mengerti ingatan ini, kan?"
Aku tidak mengerti apa yang ia katakan, dan apapun itu, membuatku sangat muak.
"Oke, aku tidak butuh apapun, dan siapa kau seenaknya berbuat seperti ini?!"
"Hmm... bukankah kau sendiri yang bilang, Villain tidak mengerti tata krama? Tidak penting, kan?" Katanya tertawa kecil, "Kau tahu kau tak bisa menyangkalnya, aku sudah cukup memiliki bukti,"
"Apa-apaan?!"
"Quirkku juga sama kuatnya denganmu, jadi jangan pikir kau bisa memulai pertarungan, bisa-bisa menarik semua orang ke sini, dan kita tidak menginginkan hal itu, bukan?" Jelasnya sambil memberi isyarat pada anak buahnya yang ternyata dari tadi di situ, membawa Eri kembali ke tempatnya.
"Sebentar, mau kau kemanakan anak itu?" Tanyaku menghentikan anak buahnya.
"Apa pedulimu?" Ujar Overhaul bertanya kembali.
"Tak ada," Jawabku santai, "Aku hanya ingin tahu apakah kau akan memanfaatkan Quirk lain jika kau sendiri berkata bahwa Quirkmu sudah cukup kuat. Kau bisa memikirkannya nanti, tapi sadarlah kau ini tak lebih dari pecundang yang mengaku dirinya kuat dengan tambahan Quirk milik orang lain, bahkan seorang anak kecil," Ucapku sambil memalingkan wajahku, ingin pergi meninggalkan bangunan sialan ini.
"Yah, mungkin kau benar," Ujarnya, "Mungkin situasi ini juga sama denganmu, Shimura Hirei,"
"Kau bisa berhenti menyebut namaku sebelum aku berubah pikiran lalu menghabisimu,"
//ZRUAAAAKKKK//
Satu hentakan kuat Overhaul menyerang.
Tatapan mataku melebar, dan aku terlambat mengaktivasi Quirkku.
//BRAKKK!!!//
"Kau memang keras kepala," Katanya membetulkan letak masknya, "Dasar bocah berumur 15 tahun tidak mengerti apa-apa tentang dunia,"
Aku yang menabrak dinding rapuh itu dengan cepat kembali berdiri, "Bocah katamu?"
"Yah, itulah panggilan yang cocok untukmu," Katanya, "Sebenarnya ini tidak perlu kita lakukan. Hmm... pasti kau mengerti maksudku,"
"Apa maumu?" Tanyaku ketus.
"Tidak sulit," Jawabnya pendek, "Quirk test..."
.
.
.
*** Nobody's POV
"Kenapa sinyal handphone Hikori-san tidak bisa terdeteksi?" Tanya Kurogiri yang terus mengutak-atik di depan layar.
"Semua pesanku tak dibacanya, dasar, keluar lalu menghilang tanpa jejak. Dia benar-benar nekad," Komentar Izuku menambahkan.
"Tidak terdeteksi...?" Tanya Shigaraki dengan nada menyeramkan, "Dasar bocah sialan,"
Ke mana Hirei pergi?
Dengan siapa dia berada?
.
.
.
*** Hirei's POV
"Quirk test?!" Seruku, "Apa maksud kalian?!"
"Yah, sebenarnya sangat simple, karena Quirkmu adalah sesuatu yang, ehm, berharga, jadi ada baiknya mencoba fungsi Quirknya, kan?"
"I don't trust you," Potongku gusar.
"Yah, kalau begitu... kau pasti tahu serum ini, kan?" Ia mengeluarkan satu botol serum kecil, dengan jarum di depannya juga. Serum itu berwarna hijau, warna yang berarti racun.
"Ini adalah penghapus Quirk," Katanya tertawa, "Kau mengerti kan?"
Dan di saat inilah aku langsung tahu bahwa ia benar-benar menganggapku sebagai kelinci percobaannya.
"Overhaul, sebaiknya jangan cepat-cepat melakukan itu," Kata salah satu anak buahnya, "Kau ini ingin mendapatkan kepercayaannya kan?"
"Ahaha... iya, maafkan aku. Terkadang suka sekali mengambil keputusan dengan cepat," Kata Overhaul sambil menyimpan kembali serum itu, "Tapi aku yakin, kau mengerti apa yang kubicarakan. Yuurei Shimura memang hebat, bisa memusnahkan 1/10 populasi kota Hosu,"
"Apa...?" Gumamku menatapnya tidak percaya.
"Jangan kaupikir 1/10 itu sedikit, Hosu memiliki populasi yang membludak, jadi tak heran ia bisa menghabisi orang sebanyak itu dalam sekali serang, ya kan?" Tambahnya, "Dan lagi, ia pernah bekerja denganku,"
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu kalau kau saja barusan mengancamku dengan serum sampah itu?"
"Heh... dasar keras kepala. Menurutmu bagaimana aku bisa mengetahui nama aslinya? Aku ini bukan Villain gampangan yang suka mencari-cari identitas orang lain," Jelasnya meyakinkanku.
Sial, penjelasannya memang meyakinkan.
Aku memalingkan wajahku, "Aku masih tidak percaya, kau harus menunjukkan sebuah bukti daripada kalimat-kalimat ocehan yang kaupakai untuk menceramahiku,"
"Yah, kalau kau memaksa," Katanya dengan mudah, ia memberi isyarat padaku untuk mengikutinya.
Bagaimanapun itu, ini adalah resiko yang harus ditanggung apabila diserang mendadak, karena aku sendirian.
Mendadak handphoneku bergetar, 17 pesan masuk.
"Apa-apaan?" Batinku setengah jengkel. Semua pesan berasal dari Izuku, dan notifikasi pelacakan handphoneku.
Pasti ulah mereka.
"Kau ikut?" Kata Overhaul sekali lagi.
Aku tidak jadi membalas pesan itu, dan akhirnya mengikuti Overhaul, masuk ke dalam bagian bangunan yang lebih gelap lagi...
.
.
.
*** Nobody's POV
"Pesanku dibacanya," Ucap Izuku menatap layar handphonenya.
"Dasar anak itu..." Dengus Shigaraki kesal, "Memang benar-benar tidak tahu aturan,"
"Heh, kau sendiri kan, yang bilang Villain memang tak punya aturan?" Sahut Izuku tiba-tiba.
"Diam kamu, dasar Villain tak berguna!" Hardiknya sambil menunjukkan jarinya ke arah Izuku dengan mengancam, "Kalau saja kau tak pandai menganalisis, kau sudah kuhancurkan jadi debu, tahu!"
"Tenang dulu, Tomura, pasti ada alasan jelas mengapa ia tak menjawabnya. Bicara tentang ini, aku berhasil mendapatkan lokasinya saat ini," Kata Kurogiri melacak dengan monitor di depannya.
"Di mana itu...?" Tanya Shigaraki.
"Sepertinya... base milik..."
"Overhaul..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Truth and Lies
FanfictionSebenarnya semua ini hanya khayalan seseorang, kan? Hidup di antara baik dan jahat, hero dan villain, benar dan salah, sangat membuat semuanya menjadi runyam. Lagipula, kalau sudah terlahir sebagai Villain, justru bagiku adalah hal yang sangat memua...