Halo, semuanya. Maaf sebelumnya karena sudah lama banget tidak melanjutkan cerita ini :'v. Aku tidak pernah melanjutkan cerita ini karena akhir-akhir ini aku agak sibuk & sekaligus aku belum ada ide untuk mengakhiri cerita ini.
Aku rasa kalian sudah menunggu lama untuk ending cerita ini. Jadi, karena sekarang udah ada ide, aku langsung melanjutkan ceritanya. Tapi, jangan langsung emosi kalau menurut kalian endingnya gak bagus. So, Enjoy it & Please don't blame me ^_^'
Setelah beberapa waktu berjalan, hubungan mereka pun semakin erat. Mereka selalu bermain & berpetualang bersama. Hingga suatu hari, Saat Sujinem sedang asyik menggambar di rumah pohonnya. "Hai, Sujinem. Lagi ngapain nih?" Sapa Erpan.
"Saya sedang menggambar kita semua yg sedang piknik bersama." Jawab Sujinem. "Coba aku lihat." Kata Erpan. Di dalam gambar Sujinem, terdapat Mereka yg sedang berada di pantai. Anto & Sujinem sedang bermain air.
Lalu, Erpan yg sedang mengubur Nelson dgn pasir. Sedangkan, Zenmatho & Adhit sedang berjemur. Entah kenapa setelah melihat gambarnya Sujinem, dia terpikir untuk membuat nama grup gitulah bersama semuanya (kecuali Anto & Sujinem).
Jadi, dia mengajak semuanya berkumpul di rumah Beacon Cream untuk berdiskusi. "Kita sudah lama main bareng, bagaimana kalau kita buat nama grup?" Erpan memulai diskusi. "Untuk apa?" Tanya Zen. "Biar keren aja dikit :v" Jawab Erpan.
"Sepertinya bagus, tapi apa ya?" Pikir Adhit. "Kalau 'Jojoba'?" Usul Nelson. "Lah, Jojoba apa coba?" tanya Erpan. "Jomblo-jomblo bahagia :v" kata Nelson."Kayaknya gak usah deh -_-" keluh Adhit. "Kamu pikir kita bakalan jomblo terus?" tanya Erpan.
"Mungkin" jawab Nelson dgn lugunya. "Ada ada saja si Nelson" Kata Zen. Sudah beberapa menit mereka mengusulkan banyak nama, tapi tidak ada yg sesuai. Saat mereka sedang berdiskusi, tiba-tiba terdengar suara terompet yg familiar bagi Zen.
"Oh, Tidak. Jangan sekarang!" Kata Zen agak panik. "Nelson, dimana tempat senjatamu?!" "Apa yg terjadi ? Suara apa itu?" tanya Sujinem. "Ada apa, Zen?" tanya Adhit. "Kita diserang!!" jawab Zen. "Hahh!! Oleh siapa?!" tanya Erpan agak panik.
"Nanti kujelaskan. Ayo cepat!!" tegas Zen ke semuanya. "Oke oke, tenang Zen. Ayo semua ikut aku." kata Nelson sambil menenangkan Zenmatho & bergegas menuju tempat persenjataan. Anto pun melemparkan splash potion of swiftness agar mereka bisa lebih cepat.
Mereka langsung bergegas mengikuti Nelson. Setelah memilih senjata, mereka semua langsung menuju lokasi kejadian. "Mereka banyak juga yaa..." kata Adhit agak sebel. "Tapi, mereka tidak seberapa dgn kekuatan kita." kata Erpan menyemangati yg lainnya.
"Fine, Kalian siap?" ajak Nelson. "Ya" "Kalau gitu, Ayo kita serang !!" Seru Zenmatho ke lainnya. Akhirnya, terjadilah pertarungan sengit antara Erpan dkk melawan Raid. Pillager menembakkan anak panah. Ravager dgn ganas mulai menyerang sekitarnya.
Vindicator mengangkat kapaknya. Evoker & Witch mengeluarkan sihir mereka. Vex juga mulai bermunculan & mengepung mereka. Tapi, Erpan dkk tentu tidak mau kalah. Mereka begitu bersemangat menghadapi mereka.
Erpan menggunakan pedangnya untuk menangkis panah yg datang & melawan musuh-musuhnya. Anto mengeluarkan potion yg dia punya untuk ikut melawan. Nelson & Sujinem menggunakan panah untuk menembak Vex.
Zenmatho & Adhit menghadapi Ravager yg ganas. Pertarungan terus berlanjut hingga satu per satu pihak musuh mulai jatuh. Namun, Ini masih permulaan. Erpan dkk tidak menyangka kalau ternyata akan ada beberapa gelombang dalam pertarungan kali ini.
Jadi, mereka harus melanjutkan perjuangannya. Dan pada akhirnya, mereka berhasil mempertahankan kediaman Nelson & kembali ke tempat mereka sebelumnya untuk beristirahat. "Hahh... Akhirnya selesai juga." kata Erpan agak kelelahan.
"Iya, capek juga ya nyari mereka keliling rumahku." kata Nelson. "Tapi siapa mereka?" tanya Sujinem. "Mereka adalah Raid. Penjajah yg sering datang ke berbagai tempat untuk dijajah. Kebanyakan dari mereka biasanya pergi ke pedesaan & membantai villager disana." Jelas Zen.
"Btw, Kenapa kau bisa tau banyak soal mereka?" tanya Adhit penasaran. "Karna sempat beberapa kali tempatku diserang oleh mereka." jawab Zen. "Kenapa kamu tidak memanggil kami?" tanya Erpan.
"Gak papa kok. Lagi pula dirumahku kan Ramai. Jadi, menangani Raid itu bukan masalah besar bagi kami" jawab Zen. "Oh, begitu rupanya. Aku mengerti." kata Adhit paham. "Karna semua sudah kembali, kita lanjutkan diskusinya." ajak Zenmatho.
"Eh, Anto. Perasaan dari tadi diam aja." panggil Erpan. "A-ada ap-apa, m-master?" jawab Anto kaget. "Punya saran gak nih?" tanya Erpan. "E-enggak, ma-master." jawab Anto. "Kalo kamu, nem?". Kali ini Erpan bertanya pada Sujinem.
"Kayaknya sih ada. Kalian berempat, semuanya laki-laki, & sudah dekat seperti halnya saudara. Gimana kalau '4 Brother' aja?" Usul Sujinem. "Iya, itu bagus." seru Adhit. "Kalau gitu, apa kita semua setuju nih memakai nama itu?" tanya Zenmatho. "Setuju."
"Dengan begitu, diskusi kita hari ini sudah selesai." kata Nelson untuk menutup pertemuan kali ini. "Sebelum bubar, ayo kita tos dulu :v" usul Erpan. "Okelah." kata Zenmatho, Nelson, & Adhit setuju. "Semuanya. 4 Brother, Together Forever."
Akhirnya, mereka sepakat menggunakan nama itu & hingga sekarang mereka populer dikenal sebagai '4 Brother'.
Maaf kalau ending ceritanya mungkin kurang menarik & sedikit aneh. Dan sampai disini aja untuk cerita kali ini. Terima kasih banyak bagi kalian yg membacanya sampai habis. Aku gak nyangka sih kalian mau baca cerita ini sampai akhir.
Dan sekali lagi maaf karna sebelumnya tidak melanjutkan story ini dalam jangka waktu yg lama. Aku juga punya kesibukanku. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian berupa vote, komen, & add story kalau kalian suka dgn ceritaku.
Mau cerita lainnya dariku, cek saja & follow juga akun ini kalau mau :v. Kalian juga bisa juga cari aku di sosmed kalian, cek aja di profilku. So, see you in the next story... Keep Reading & Have fun ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal Mulanya 4 Brother
Hayran KurguCerita ini mengisahkan bagaimana 4 Brother bertemu dengan satu sama lain untuk pertama kalinya dgn alur cerita versiku. Maaf, jika menurut kalian cerita ini kurang bagus karena ini merupakan cerita pertamaku disini. Jika kalian suka cerita ini, jang...