"TCKH!"
Decakan super sebal keluar dari bibir tipis milik seorang gadis manis yang melangkah malas disisi trotoar dalam gelapnya malam.
Rambutnya dikuncir dua kanan-kiri, ia memakai blouse polos berwarna peach dengan pita yang diikat dilehernya, kemudian dipadukan dengan rok putih sepaha, itu semua dipadukan dengan sneakers putih yang menggunakan hak 2cm.
Tangan kanannya memegang sebuah lollipop warna-warni, mulutnya mengemut benda tersebut dengan wajah kesal. Membuat siapa saja yang melihatnya menahan gemas.
Namun siapa sangka jika gadis mungil tersebut tengah melakukan sebuah misi.
"Berhenti cemberut! Lokasi udah dekat!"
Sebuah suara terdengar jelas di telinga kanan Vanya. Itu berasal dari sebuah earphone mini yang disematkan disana agar ia bisa berkomunikasi dengan agent LEXO lainnya.
Vanya mendengus keras, "gak ada yang lain apa penyamarannya?! Masa iya gue jadi bocah sih?!"
Terdengar kikikan dari earphone Vanya.
"Karna lo itu cocok, babe."
"That's right. Lo maknae disini."
Vanya memutar bola matanya malas.
"Kids, focus! The target location is near!"
"Yes captain!"
Vanya tetap melangkah. Wajahnya yang semula datar cemberut kini berubah menjadi imut bak anak polos.
"Inget Van, don't rebel and follow the target game!"
"Understood."
"Tenang aja Van, Galang sama yang lain udah stay. So, nothing to worry about. Because, ayang beb lo itu bakal lindungin lo."
"Shut up, Sis!"
Vanya mendesis. Selanjutnya rekan-rekannya disana terkikik geli.
"Stop, Van! Rumah disamping lo! Target location!"
Jika tadi suara para gadis yang mendominasi, kini suara seorang lelaki mengintrupsi.
Langkah Vanya sontak berhenti. Ia kemudian berdiri menghadap rumah yang dimaksud.
Rumah itu tampak seram dengan tembok kusam yang telah mengelupas dan pecahan jendela kaca dimana-mana. Jangan lupakan bahwa rumah itu jauh berada dari rumah lainnya. Disisi kanan-kirinya tumbuh berbagai macam rumput liar.
Misi Vanya kali ini mengungkap tentang rumah didepannya.
Menurut rumor yang beredar, rumah itu angker. Siapa saja yang masuk kedalamnya tidak akan pernah keluar lagi. Dan banyak warga yang mengaku melihat dan mendengar suara-suara aneh dari sana.
Namun beberapa bulan lalu, seseorang berhasil lolos dari sana. Hanya saja kejiwaannya terganggu.
Beberapa hari dirawat dirumah sakit, orang itu meninggal dengan mulut penuh busa. Dokter mengatakan bahwa ia bunuh diri dengan memakan semua obat-obatan sampai overdosis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Horror Story
HorrorCuma macam-macam cerita horor pendek picisan yang diperankan oleh pemeran yang sama dan dengan karakter yang beragam di tiap ceritnya. Yang mau buang-buang waktunya bisa mampir. [Shoot story] Selamat membaca cerita membosankan iniヾ( ̄▽ ̄)