Baper

54 20 17
                                    

Keadaan SMA Cendikia ramai karna lalu lalang siswa yang datang pagi ini. Semua siswa disibukan dengan kesibukan masing masing termasuk Ara dan Ravan, tidak ada jadwal piket kelas hari ini membuat mereka sengaja datang siang kesekolah. Ara dan Ravan satu kelas bahkan satu meja tapatnya dikelas X IPA 2

⚛⚛⚛⚛

"Woy! ANGGA MANA?" teriaknya membuat kelas yang tenang itu jadi rusuh
Satu persatu langkah kaki memasuki kelas XI IPS 5 berteriak memanggil Angga seperti ingin menagih hutang. Bersama gengnya yang hanya beranggota 3 orang termasuk dia. Tasya The Geng itulah julukan untuk cabe sekolah yang gayanya lebih dari anak sekolahan.

"Angga belum datang" jawab salah satu siswa dikelas itu

"Oke, CABUTSSSSS GENG" ucapnya dengan gaya khasnya.

⚛⚛⚛⚛

Tidak biasanya Ara menunggui Ravan memarkirkan motornya diparkiran motor. Biasanya Ara langsung masuk kekelas mendahului Ravan. Ravan hanya melihat heren dengan sejuta pertanyaan dikepalanya tapi tidak penting baginya. Dan tidak bisa dipungkiri pula kalau Ravan sangat penasaran

"Kenapa nggak langsung masuk?" Tanya Ravan agar terjawab rasa penasarannya

"Eeee itu, ada kak Angga. Aku suka salting kalo deket dia, jadi aku bareng kamu aja" jawab Ara membuat Ravan menoleh kearah Angga. Memang benar ada angga yang sedang memarkirkan motornya.

Entah lewat mana cabe sekolah itu tiba tiba ada ditempat parkir dan membuat rusu tempat itu. Dimana ada gengnya disitu ketenangan menghilang julukan yang diberikan Nata kepada kolompok gadis gadis itu

"Haaaa.. ANGGA MY HONEY!" Ujarnya sambil berlari menghampiri Angga, diikuti oleh kedua temannya. Dan membuat seluruh mata ditempat itu tertuju padanya

"Mampus gue!" Batin Angga. yang bingung mencari solusi. Entah sejak kapan dia melihat Ara yang ada diparkiran itu, membuatnya mendapatkan sebuah ide agar terhindar dari cewek kurang waras yang satu ini, julukannya kepada Tasya. Belum sempat Angga menghampiri Ara. Tasya sudah duluan mendatanginya.

"Hai honey" katanya genit

"Eee hai" jawab Angga gugup sambil mencoba mengelak karena Tasya mencoba menggandeng tangannya. Saat Tasya lengah kesempatan untuk melarikan diri baginya dan dimanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Langsung menghampiri Ara

"Pagi sayang" ucap Angga tersenyum sambil melirik Tasya yang mencoba menghampirinya dengan wajah kesal.
Ara dan Ravan terdiam mendengar ucapan yang barusan diucapkan oleh pangeran sekolah itu dengan raut wajah bingung.

"WHAT! SAYANG!?" bentaknya membuat Ravan menutup telingan

"Iya" jawab Angga santai

"Lu beneran udah pacaran sama adek kelas yang BAU KENCUR INI?"

"Iya dia pacar gue, mau apa lu?" Mendengar hal itu Ara semakin salting dan baper rasanya ingin berteriak bahkan pingsan.Sedangkan Ravan entah kenapa dia begitu hancur mendengarnya. tidak percaya sahabatnya telah mengingkari janji yang pernah mereka buat dulu.

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang