Yang sebenarnya

15 12 3
                                        

"Ara kenapa ya?, kok tiba tiba dia ngejauhi kita?, ngomong ngomong dia kemana?" Pertanyaan datang dari mulut Manda yang duduk disalah satu meja kantin bersama Ravan dan Iqbal

"Ara tadi keperpus, dia lagi pengen baca novel katanya" jawab Iqbal. Terlihat Ravan masih sibuk dengan sedotan dimulutnya meminum es lemon kesukaannya

"Kemaren Gue sama Ara berantem"

SBUUURRRRSSS

Air lemon keluar dari mulut Iqbal

"Jorok banget lu Bal! jijik gue. Beneran Van? Lu berantem?" Tanya Manda

"Iya, jadi bener dugaan kita Man, kemaren Ara bolos sama si Angga"

"Tuhkan! Trus trus" tanya Manda sekali lagi. Iqbal hanya menyimak percakapan Manda dan Ravan

"Kemaren dia, aku bilangin jangan deket deket sama Angga, karna Angga itu nggak baik"

"Iya trus trus"

"Trus trus aja dari tadi kayak tukang parkir" sambung Iqbal

"Ganggu aja lu" jawab Manda sambil mencengkap rambut Iqbal

"Ara nggak percaya, baginya Angga selalu bener!, kesel gue. Coba aja gue bisa buktiin ke Ara kalo Angga itu
emang nggak baik" ujar Ravan

Ketiganya hening, mereka larut dalam pikirannya masing masing.

"Emang bener! kak Angga itu nggak sebaik yang Ara kira" pecah keheninga karna Manda

"Iyalah, hampir semua tentang kak Angga itu, gue tau" Iqbal

"Hah!? Beneran Bal? Lu bisa bantu gue kan?" Ravan

"Yang gue tau sih, kak Angga ikut club, heem club apa ya? Nggaktau deh lupa, pokoknya club itu sering ngumpul di caffe, gue pengen banget ikut club tapi gue nggak ganteng"

"ALHAMDULILLAH sadar juga lu" Manda

"Beneran dong ngasi informasinya, nggak jelas banget" protes Ravan

"Kak Angga itu jadi ketua geng pasukan sekolah, pasukan sekolah ini tugasnya membasmi anak anak nakal disekolah, tapi dia malah salah guna. Kak Angga malah menggunakan pasukan itu untuk tawuran antar sekolah, pada saat tawuran kak Angga maksa anak anak nakal itu, gabung sama dia buat ngikuti tawuran. Karna itulah 2 tahun terakhir sering terjadi tawuran sekolah kita dengan sekolah lain" jelas Manda

"Kok lu tau banyak gitu Man?" Tanya Ravan

"Gue ini Anggota OSIS sekolah, jadi gue tau urusannya sekolah, lagiankan doi gue ketua OSIS disini, siapa lagi kalo bukan kak Nata yang ganteng dan pinter itu"

Ravan berfikir sebentar, dia berfikir bagaimana cara membuat Ara percaya dengan hal ini. Ravan memetikkan Jarinya membuat mata Iqbal dan Manda tertuju padanya

"Kenapa?" Tanya Manda

"Gue pengen Ara percaya dengan apa yang lu bilang tadi, nah jadi untuk membuat seseorang percaya kita harus kasih bukti, Manda Iqbal tolong bantuin gue ya nyelidiki ini semua supaya kita ada bukti dan Ara jadi percaya" jelas Ravan

"Siap"
"Oke, kami bakal bantuin lu"

"Gue keWC dulu ya, soal kapan mulai penyelidikan ini, kita bicarain lagi pas jam istirahat kedua nanti" ucap Ravan

⚛⚛⚛⚛

"Tempat istirahat rahasia" nama lain gudang sekolah yang jaraknya mungkin setengah meter dari sebelum WC siswa laki laki. Nama sebutan itu diberikan oleh Angga dan teman tamanya.

Terlihat beberapa orang berkumpul ditempat itu, mulai dari yang melamun sampai main game.

"Mantap bro, gue sudah jadian sama Yolan, dia nerima gue...seneng banget gue" Kata Evan

"Mantap tu! Lah gue jangankan diterima, gebetan gue aja sombong" sambung Alvin

"Emang gebetan lu siapa Vin?" Tanya Andre

"Tasya" jawabnya membuat seisi ruangan itu tertawa terbahak bahak

"Nih ya, Tasya itu cuma suka sama Angga, ada ada aja lu" balas Adit

"Yakan apa salahnya, Angga juga udah sama Ara" jawabnya dengan nada dan ekspresi malu

Angga tidak menjawabnya. Dia hanya mendengarkan obrolan itu sambil berbaring menindihkan kedua tangannya dikepala. Dimeja panjang yang ada disana dengan matanya yang terpejam dan mulut sibuk mengunyah permen karet.

"Angga lu beneran udah jadiankan sama Ara?" Tanya Evan

Masih tidak ada jawaban dari Angga membuat seluruh mata di ruang itu tertuju padanya

"Nggak" jawabnya singkat, seolah tau semua yang ada didalam ruangan itu sedang memperhatikannya.

"Gue itu cuma manfaatin Ara, supaya hidup gue tenang, nggak ada lagi adik adik kelas yang ngejar-ngejar gue, nggak ada lagi kakak kakak kelas yang minta foto sama gue, dan gak ada lagi cewek kurang waras yang ngaku ngaku pacar gue. Lu lu taukan cewek kurang waras yang dimaksud itu Tasya. Semua yang gue lakuin ke Ara itu cuma modus, cuma supaya hidup gue tenang"

PPRRAAKKKK

Bunyi keras berasal dari luar ruangan itu. Yang di duga duga adalah benda yang jatuh dari ketinggiann.
Membuat seisi ruangan itu menoleh kearah pintu.

"WOY SIAPA?"
"Apaan itu?"
"Mana gue tau"

"Mampus gue kalo orang itu denger omongan gue tadi" batin Angga dengan muka yang berubah seratus persen. Dari yang sebelumnya santai berubah jadi khawatir

"Periksa woy" teriak salah satu orang yang ada dirungan itu. Diikuti seseorang berdiri dan berjalan keluar untuk memeriksanya.

"Nggak ada apa apa" teriaknya dari luar

"Barangkali kucing"
"Goblok lu, mana aja kucing disekolah kita!"

"Udahlah, lupain aja nggak usah dipikiri lagi" kata Angga menenangkan semua orang, Padahal hatinya sendiri tidak karuan.






TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang