Mampir

17 13 1
                                    

Rasanya baru sebentar mata terpejam tapi matahari sudah musiknya, jam Weker kecil membangunkannya dengan suara berisik tidak enak. Bagaimana pun harus bangun sekolah sudah menunggunya.

Dengan nyawa yang belum benar-benar terkumpul berjalan sempoyongan menuju kamar mandi miliknya yang terawat bersin dan rapi khas perempuan. Tak butuh waktu lama bagi Ara untuk bersiap karna Ara bukan tipikal cewek yang ingin dilihat sampurna, baginya kalau penampilan sudah sesuai standar itu sudah cukup.

Sama seperti hari biasanya tidak ada yang istimewa, moodnya juga bisa saja. Merasa semua item sudah lengkap terpasang di tubuhnya, Ara memutuskan untuk turun. waktu menunjukkan pukul 06.15 sedangkan biasanya Ravan menjemputnya pukul 06.30 jadi Ara punya waktu untuk bersiap dan makan sarapannya.

"Kak turun gih, nih temen kamu jemput" teriak Yanti, mamanya Ara dari dapur yang kebetulan saat itu posisi Ara sedang berada di tangga, satu persatu menuruni anak tangga.
Arah menyiritkan dahi heran dan berfikir kenapa Ravan menjemputnya sepagi ini.

"Itukan kak Angga" batin Ara tidak percaya, sambil beberapa kali mengucek matanya.

"ASTAGFIRULLAH" ucap Ara yang cukup besar dari atas tangga yang didengar oleh Angga dan megejutkan mamanya

"Kenapa kak?"

"Nggak papa ma!"

Tak lama ibunya keluar dari dapur membawa sandwich berisi sayur kepada Angga.

"Ra! Sini turun"

"Iya ma"
Perasaan Ara campur aduk mulai dari deg-degan, takut sampai baper, cowok ganteng Angga rela bangun pagi demi menjemputnya.

"Mama tinggal ya"

"Iya ma" jawab arah yang tersenyum kearah mamanya diikuti oleh Angga.

"Kak Angga ngapai kesini?"

"Jemput"

"Jemput siapa?"

"Ravan!"

"Ohh rumah Ravan didepan, ini Rumah Ara" jawab Ara yang diselimuti rasa deg-degan.
Pernyataan bodoh yang keluar dari mulut Ara membuat membuat Angga tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA" tawa Angga membuat sandwich dari mulutnya keluar dan berhamburan di meja.

"Ups sorry sorry, Lagian kamu sih, orang kesini aku mau jemput kamu!" kata Angga sambil membersihkan sandwich di meja yang keluar dari mulutnya tadi.

"Ra?" Panggil Angga

"Kenapa?"

"Jangan lupabawa jaket ya"

"Buat apa?"

"Udah bawak aja"



TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang