Hai hai hai! Aku up lagi untuk menggantikan diri saya yang menghilang lama waktu itu
.
Selamat menikmati.
.
Rasanya ingin sekali meninggalkan pria yang baru saja muntah dan terkulai lemas, ia pingsan. Untuk apa menambah beban, Sakura tak suka repot. Dan dilihat dari badan pria ini yang melebihi tingginya pasti beratnya juga lumayan. Memilih menggotong juga ia malas. Toh juga si ayam ini pasti akan di jemput.
Yasudah lah, tinggalkan saja.
Tin
Baru saja di bilang. Si penjemput datang menyelamatkan pangeran siluman ayam ini.
Pintu kaca mobil terbuka, pria sama yang menawarkan tumpangan pulang.
"Bawa adikku masuk. Antar ia pulang." Satu bodyguard membopong adik si sulung, "sayang juga harus ikut dengan aku."
Sakura menaikan alis, untuk apa dia harus ikut.
"Anggap saja sebagai tanda terimakasih ku karena sudah menunggu adikku." Sakura mendengus, membantu apanya, ia pun hampir saja ingin menjadikan si bungsu tumbal selanjutnya. Itachi tahu pasti jawabannya tidak akan. Ia melepas kacamata hitam yang ia pakai,"Aku tidak akan meminta imbalan setelah mengantarmu."
"Aku kotor."
"Aaa, itu bukan masalah. Setelah ini aku bisa membeli mobil lagi." Cih, sombong sekali,"Ah, hei sekalian kotak ini berikan pada rumah sakit terdekat." Setelah menaruh Sasuke di dalam mobil bodyguard itu mengambil kotak yang sakura bawa.
Apakah semua Uchiha suka memaksakan kehendaknya sendiri?
Menyebalkan.
Tak bisa menolak karena ia juga telah di bukakan pintu,"Aku ingat perkataan mu." lalu masuk kedalam mobil. Ia duduk di depan bersama Itachi yang menyetir. Sebenarnya si Uchiha ini membawa dua mobil yang satunya untuk sang adik lalu yang satu ia setir sendiri.
Mesin telah nyala dan kendaraan melaju. Itachi melirik rekan kerja barunya. Tangan lentik yang penuh dengan darah, wajah ayu di hiasi percikan daging kecil dan darah sagar.
"Tak kusangka rekan kerjaku benar-benar orang yang tak punya rasa kasihan." Memutar setir mobil, "kamu memang berbeda sekali dengan saudara mu ya, sayang."
Sakura menatap jalan di hadapannya, ekspresi itu tetap datar.
"Oh ya aku lupa ayah memintamu menikahi adik ku." Si pink langsung menoleh alisnya mengkerut, apa maksudnya ini.
"Hei hei, santai. Lihat ekspresi mu itu menakutkan sekali. Ayah yang meminta mu untuk menikahi adik ku." Itachi menggidik, "Aku tahu, yang sebenarnya akan menikah dengan aku ku adalah si sulung Uzumaki. Tapi saat ayah tau kamu bagian dari keluarga Uzumaki ia meminta mu untuk menggantikan si Karin."
Penjelasan Itachi bukannya membuat Sakura tenang, ia malah membuat Sakura menatapnya tajam. Apa-apaan ini.
"Sayang, kamu semakin membuatku takut. Ini baru saja persepakatan, kamu boleh menolaknya. Katakan jawaban mu kepada ayah." merebahkan tubuhnya pada sofa mobil, Sakura baru saja mendapat kesenangan tiba-tiba di hancurkan lagi pada si Uchiha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom And Dark
Fanfiction"aku hanya alat penyayat, aku sebuah bencana, tak lebih."- Sakura. "Sebongkah batu hitam tak berbentuk, tidak ada yang menginginkan itu. tapi kalau orang itu percaya dan berusaha, batu itupun akan menjadi permata indah." - Sasuke. Sifat mereka sama...