[mati]

3.1K 242 11
                                    

Tokyo:Minggu,16 okt

Kami menemukan tiga mayat berjenis kelamin pria tergeletak berdekatan pada jalan raya tokyo  yang telah meninggal kemarin, jika di lihat dari sekujur tubuh korban tewas karena dibunuh, masih belum di ketahui siapa yang melakukan pembunuhan ini.

Tit!

"Sudah tersebar." Gadis itu melempar remote televisi asal ia lebih memilih mengeringkan rambut pink basahnya dengan handuk.

"Saki, aku pinjam jaket putihmu!" Ia tau bahwa suara itu milik kakaknya, Karin.

"Sakura!"

Tok!
Tok!
Tok!

"Masuk."

Kreek..

"Saki?" Pintu terbuka menampilkan wajah Karin menoleh kesana-kemari mencari keberadaan pemilik kamar. "Dimana?"

"Aku disini." Karin melihat sakura menjemur jaket putih itu mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa kau cuci."

"Kemarin terkena noda merah." Sakura mengibaskan jaketnya lalu ia jemur.

"Noda merah? Maksudnya darah?"

"Hm.." hanya gumaman yang keluar dari bibir Sakura.

"Kok bisa?" Karin berlari membalikkan tubuh Sakura dengan paksa."ada luka?"

Wajah Karin terlihat khawatir tatapi lain halnya dengan Sakura. Sakura malah memasang wajah datar menatap Karin. Sikap kakaknya ini  sangat posesif kepada dirinya.

"Darah orang lain menempel pada jeketku, bukan aku yang terluka." Karin yang mendengar alasan Sakura hanya ber 'O' ria.

"Padahal aku ingin meminjam jaket itu untuk pergi bersama Sui. " Karin merebahkan tubuhnya pada kasur milik Sakura. Karin terdiam, hening menyelimuti mereka berdua. Sakura yang memang irit bicara tidak merasa terusik dengan kesunyian. Ia sudah terbiasa dengan kesunyian sejak dulu jika mereka bersama sudah dipastikan yang paling cerewet dan terus mengoceh adalah Simerah berkacamata dan dia hanya menjadi pendengar atau terkadang menanggapi saudaranya dengan gumaman.

"Saki!!" Seketika Karin bangkit ia menatap Sakura dengan sumringah. "Ikut aku yuk!" Ajak Karin menarik Sakura keluar ruangan tetapi dicekal oleh Sakura.

"Bersihkan itu." Sakura menunjuk dengan ekor mata  kasur mulanya rapi menjadi kusut karena ulah Karin. Sang pelakupun hanya bisa cengengesan lalu membersihkannya kembali.

"Kau ingin mengajakku kemana, Karin?" Sakura yang masih tetap setia digeret oleh saudara merahnya hanya bisa melontarkan satu pertanyaan.

"Di sana ada pembukaan toko, dan makanannya gratis." Ucap Karin sekenanya.

"Aaa.." dan Sakura mempercayainya.

Tidak ingin lama Karin mengambil kunci motor Sakura.

"Kau bisa menaikinya?" Tanya Sakura kembali, seingat Sakura kala itu Karin mencoba membawa motornya dan berakhir pada lubang selokan jalan.

"Kamu yang mengendarai." Titah Karin.

"Terserah." Sakura memberikan helem kepada Karin. "Pakai."

Blossom And DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang