.
.
.
Dor
Dor
Peluru tembus sampai daun pintu.
Bruk!
Sakura memutar kedua senjatanya lalu ia sembunyikan lagi di kedua paha. Siulan yang ia buat sedikit mengurangi ketegangan di ruangan. Ia melewati tubuh Sasuke. Tubuh tinggi tegap tak bergerak, tubuh itu menegang, ia membiarkan darah mengalir pada pipi pria itu.
Pipinya tergores.
Krek
"Huh!" Sakura mendengus melihat jasat wanita dengan membawa nampan makanan, pecahan kaca berserakan di kelilingnya. Itu pecahan gelas wine.
"Ayam." Panggil Sakura, ia berjongkok tanpa ingin melihat pria yang ia panggil. Ada lima detik tak mendapat respon Sakura "Oi hitam, kamu tuli?" Sakura melempar pecahan kaca menuju suaminya.
Respon Sasuke menghindar dari layangan kaca. 'apa-apaan dia itu!'
Apa dia gila, kenapa Sakura membunuh seorang pelayan wanita. Sasuke tak begitu perduli dengan jasat itu tapi ia lebih penasaran dengan apa yang sedang istrinya lakukan.
"Kamu membunuhnya?" Si ayam Sudah sejajar dengan tubuh mungil sang istri. Sakura mengambil belati lalu merobek asal pakaian bawah jasat pelayan wanita sampai paha. Ia tak memperdulikan goresan belatinya menembus daging segar itu. Ada pistol tertempel pada paha pelayan itu, Sakura menendang nampan sampai isi yang masih di atas nampan tersebut terpental.
Itu senjata api juga.
Aaa, jadi istrinya sedang menyelamatkannya.
So sweet saki.
Sakura kembali mengayunkan belatinya, ia menancapkan belati itu pada pinggang jasat itu. Mau saja ia memulai pembedahan, tapi ada bau asing menghentikannya, Sakura mendekatkan hidungnya pada bibir jasat wanita itu. Ia berdecak keras lalu menendang keras jasat itu sampai bergerak menjauh darinya.
"Ck! Pengguna narkoba."
Sakura berjalan membawa belatinya, membersihkan darah yang tersisa pada tangan dan belatinya.
Sasuke menelfon keamanan, menyuruh mereka untuk membersihkan ulah istrinya semua lalu berjalan masuk menutup pintu kamar.
###
"Hn, aku tak mempunyai waktu."
Sepasang suami istri berjalan berdampingan sambil membawa barang belanjaan yang disuruh oleh mertua wanita untuk membeli perlengkapan bahan makanan dan lain sebagainya. Sakura memutus sambungan sepihak. Cih, entah pria dari mana datangnya, memintanya untuk menjadi salah satu patner kerja di kepolisian. Oh astaga, cukup hari ini saja ia akan mencoba menyesuaikan kehidupan barunya.
Padahal tadi malam ia sudah berusaha meminta untuk tinggal di apartemen sendiri dan percobaan kedua ia mengatakan akan tinggal bersama Sasuke di apartemen yang sama tapi semua permintaannya itu tak ada yang mengubris sama sekali. Itu kenapa permintaan mu tak ada yang meladeni karena kamu sudah mempunyai apartemen sendiri bersama suamimu, Saki. Yah, walaupun jarak apartemen milik kalian sangat dekat dengan keluarga Uchiha.
"Halo sayang."
Siapa lagi kalau bukan Uchiha Itachi.
Kedua insan itu saling menatap dan lagi Sakuralah yang memutus tatapan. Terlalu arogan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blossom And Dark
Fanfiction"aku hanya alat penyayat, aku sebuah bencana, tak lebih."- Sakura. "Sebongkah batu hitam tak berbentuk, tidak ada yang menginginkan itu. tapi kalau orang itu percaya dan berusaha, batu itupun akan menjadi permata indah." - Sasuke. Sifat mereka sama...