part XI

1.1K 127 21
                                    

.
Masih penebusan dosa ok. Makanya up lagi

.

Selamat membaca~

.

Sasori duduk di atas dengan menggosokan handuk pada surai pink milik sang adik. Sakura diam sambil memejamkan mata, gosokan ini sedikit membuat dirinya tenang.

"Ada apa dengan mu?"

Sakura memiringkan kepalanya memberi akses gosokan yang lebih. Sakura bersila di bawah Sasori memudahkan ia menggosok.

"Saki."

"Hn." gemas dengan jawaban Sakura, Sasori menarik pipi kiri Sakura keras.

"Jawab yang benar."

"Ouch! Sakit!" Hei lihat di mana hawa dingin si Saki pergi?

Melirik sekilas, lalu memejamkan kembali,"Ini bukan panti orang tua."

Siapa yang di katakan orang tua? Kakashi kah? Perempatan siku muncul di pelipis kakashi, rambut Kakashi memang putih tapi bukan berarti ia adalah golongan pria tua bau tanah.

"Kita baru saja bertemu dan kamu menghina kekasih mu dulu." Sakura mengidikkan bahunya acuh, siapa peduli jika orang sedang bertemu seorang mantan. Tak ada," Apa rupaku setua itu?"

"Melepas masker saja tak pernah, siapa tau." Hei itu hinaan apa sindiran lagi. Tapi benar juga siapa yang tau wajahnya tampan atau tidak jika ia selalu menutupinya dengan masker hitam sampai pangkal hidungnya. Sasori hanya terkikik kecil melihat pertengkaran dimana sang adik yang menang kali ini.

"Ah iya, dimana Karin?" Sasori menepuk kepala Saki saat mendapatkan jawaban gelengan," Hei kalian bertengkar?" Sumpah berpa kali Sasori akan bertanya tak mungkin mendapatkan jawaban.

Tap

Tap

Tap

Semua menoleh pada suara selain Sakura. Ia malah memilih berdiri dan pergi.

"Saki, aku baru saja pulang dan kamu ingin pergi?" Sakura berhenti membenarkan penampilannya lalu kembali mengambil kunci motor.

"Aku tak lama."

Melengos pergi menutup pintu utama.

"Karin apa saja yang sudah terjadi katakan semua pada ku." Seketika Karin menegang, ia memainkan jari kukunya di bawah, ada penyesalan karena ia sudah ke luar dari kandang dan masuk kandang ular.

###

Masi di bar yang sama ia hanya ingin menenangkan diri tapi entah di mana ia malah ujung-ujung kesini dan menjadi obat nyamuk dari sepasang kekasih yang asik bermesraan di hadapannya. Cih!

Sekali tegukan Sakura menghabiskan minuman lemon yang baru saja di suguhkan orang pria pucat yang tak henti-henti memeluk pinggang teman pirangnya.

"Ih jangan, geli Sai."

Duk!

Tarikan gelas membuyarkan suasana romantis di antara muda mudi itu.

Blossom And DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang