"Karena sebuah rasa bukan sampah
yang mudah dibuang, tapi sejatinya
ialah lem yang merekat kuat."🌼🌼🌼🌼🌼
Setelah kejadian malam itu, Taehyung mulai menjauhi Tzuyu. Setiap dia melihat ataupun hampir berpapasan dengan gadis itu buru-buru Taehyung pergi dengan semua perasaan berantakannya. Entahlah. Tapi menghindari Tzuyu adalah pilihannya.
Hampir setiap malam tidurnya terganggu, semua pikiran tentang penolakan dimasa lalu membuatnya merasa kacau.
Apa yang sebenarnya takdir berikan kepadanya?
Mungkin benar. Taehyung merasa bersalah karena telah menolak mentah-mentah perjodohannya dengan Tzuyu, bahkan tanpa melihat gadis itu sedikitpun. Namun, ada perasaan lain dihatinya yang membuat dia resah dan frustasi disaat yang bersamaan.
Tapi apa? Dia sendiri tak mengerti.
Dan disinilah Taehyung berada, diatas kasur didalam kamarnya. Seperti biasa memetik senar gitar yang tak kunjung mengeluarkan nada, karena sang puan hanya melamun dan menggerakkan tangannya asal terlihat putus asa.
Dia mendengus, membanting gitarnya kesamping lalu mengusak rambutnya frustasi, kepalanya mendongak menatap langit-langit dengan tatapan sengit.
"Siapa kau sebenarnya Chou Tzuyu?! Kau benar-benar membuatku gila! Hahh,," Helaan napas kasar terdengar lagi untuk kesekian kalinya.
Sial! Tidak mungkin aku merindukannya! Tidak!
Drrtt,, Drrtt,,
Suara ponsel yang berdering diatas nakas mengalihkan atensi Taehyung, pria itu menggapainya dan melihat sebuah nama yang tertera disana.
Irene?
Klik.
Dan tanpa pikir panjang, dia mematikan ponselnya begitu saja. Karena bahkan untuk sekarang, Irene terasa mengganggu baginya.
Gadis itu terlalu banyak menuntut, berisik, manja, dan rewel dengan semua hal-hal kecil. Berbanding terbalik dengan Tzuyu yang dewasa, baik hati, lembut dan penuh pengertian.
Ck. Lihat!
Sialan!!
Taehyung mengusap wajahnya jengah.
Lagi-lagi gadis itu! Kau bahkan membanding-bandingkannya Kim! Brengsek!
Betapa sekarang dirinya menjadi gila karena terus terbayang Tzuyu. Menjauhi gadis itu bukan membuat semuanya membaik, malah membuat Kim Taehyung tersiksa dan semakin teringat pada Chou Tzuyu.
Seperti sekarang ini misalnya, Taehyung kembali memegang dua plester hitam yang sedari tadi terletak disebuah kotak disampingnya.
"Sial! Aku sudah benar-benar gila!! Bahkan aku menyimpan sampah-sampah ini!"
________
Pagi ini Taehyung membulatkan tekadnya untuk menemui Tzuyu. Setelah beberapa hari dilanda gundah gulana, pada akhirnya dia menyerah pada gengsinya.
Dan karena sudah tak sabar ingin melihat gadis itu, Taehyung bahkan niat sekali datang ke rumah Tzuyu.
Alibinya, untuk sekalian menjemput. Padahal, semua itu hanyalah basa basi untuk sekedar menyembunyikan sikapnya yang pengecut.
Tapi, bukankah dirinya perlu minta maaf? Ya. Benar! Inilah satu-satunya alasan yang tepat untuk kembali memulai percakapan diantara mereka.
Namun ketika sedikit lagi mobilnya menepi di depan gerbang mansion Tzuyu, tepat pada saat itu dia melihat sebuah mobil silver sudah terparkir lebih dulu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
• UTOPIA • REVISI
RomanceKetika semua kebahagiaan di renggut karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan hilangnya ingatan, Chou Tzuyu memendam cintanya sendirian. Karena sang kekasih melupakan segalanya. Dan hati yang lelah menunggu membuatnya hampir menyerah untuk berpalin...