🌼 Para Pria 🌼

2K 254 57
                                    


"Hati itu bukan sebuah mesin,
Yang ketika mati bisa diisi bensin."

🌼🌼🌼🌼🌼

University

Setelah kejadian dirooptof Tzuyu kembali kekelasnya dan selama jam pelajaran fokusnya hilang entah kemana, agaknya dia masih memikirkan segala perkataan Taehyung yang masih terngiang dibenaknya.

"Wy!"

"Chewy!"

Sampai-sampai panggilan Sana dan Mina pun tak dapat menyadarkannya dari lamunan. Kedua perempuan itu saling melemparkan pandangan, sama-sama mengedikan bahu karena tak tahu.

"Sutt,, Chewy!" Mina yang berada tepat dibelakang Tzuyu, menepuk pelan pundak gadis itu hingga pada akhirnya dia mengerjap kemudian berbalik.

"Apa?" Katanya dengan suara lemah.

Seketika Mina mengernyit, kala menemukan wajah Tzuyu pucat pasi. "Kau sakit?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan memeriksa dahi Tzuyu, khawatir.

"Tidak apa-apa, hanya sedikit pusing."

"Tapi badanmu panas, kau demam. Kita ke UKS."

"Tidak perlu, setelah ini selesai aku akan langsung pulang." Tzuyu mencoba tersenyum meyakinkan, setelahnya kembali menatap pada sang dosen didepan.

"Kenapa? Chewy sakit?" Sana yang sedari tadi memperhatikan pun bertanya, dan langsung mendapat anggukan dari Mina. "Kalau begitu, ayo bawa dia keruang kesehatan."

"Dia tidak mau." Setengah berbisik Mina juga menggelengkan kepalanya yang membuat Sana langsung berdecak. Agaknya dia kesal karena kebiasaan Tzuyu yang satu itu.

Tapi, mereka bertiga tidak menyadari kalau sedari tadi ada seseorang yang memperhatikan dengan penuh atensi. Dia adalah Younghoon. Pria itu sejak awal pelajaran sudah dibuat resah, fokusnya hilang karena kekhawatiran yang tak dapat ia kendalikan ketika melihat wajah pucat Tzuyu.

"Permisi, Pak." Hingga pada akhirnya dia bersuara, mengangkat tangan mencoba menghentikan kegiatan dosennya yang sedang gencar berbicara.

"Ya?"

Dan telak, kini semua orang ikut mengalihkan pandangannya pada Younghoon.

"Ada apa?"

"Ada seseorang yang sakit disini."

"Sakit? Siapa?"

"Tzuyu."

Sang dosen mengernyit, lalu menatap pada Tzuyu yang tengah terkejut karena pernyataan Younghoon. Bahkan Mina dan Sana lebih kaget lagi.

"Chou Tzuyu, kau sakit?"

Tzuyu hendak menjawab tapi sang dosen kembali bersuara, "Astaga! Wajahmu pucat!"

"Pak, Saya-"

"Saya yang akan mengantarnya ke UKS, Pak."

Lagi. Pernyataan Younghoon kembali mengejutkan semua orang, hingga Tzuyu berbalik dan menatap pria itu dengan penuh tanya. Tapi Younghoon hanya menganggukkan kepalanya kemudian berdiri menghampiri.

"Baiklah, bawa Tzuyu keruang kesehatan."

Younghoon mengangguk, lalu tanpa diduga menggenggam tangan Tzuyu. "Ayo." Membuat gadis itu terkesiap, "T-tapi aku baik-baik saja, aku hanya-"

"Ku mohon." Younghoon menatap Tzuyu lamat-lamat, lalu mengeratkan genggaman tangannya. "Kau perlu istirahat."

Hingga pada akhirnya Tzuyu menghembuskan napas, lalu mengangguk pelan. Dia juga membiarkan Younghoon menuntunnya keluar.

• UTOPIA • REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang