"Cintaku jauh lebih besar dari lautan,
Juga lebih deras dari hujan,
Bahkan lebih luas dari daratan,
Hanya saja semua itu tak ku katakan,
Karena aku lebih suka takdir tuhan"___________________________________________
Sayup-sayup angin terdengar mengalun, berirama seperti sengaja dituntun, berbarengan dengan suara ombak menerjang, pada setiap pesisian batu karang.
Anginnya terasa sejuk mengudara, tapi juga dingin menerpa.
Taehyung. sejak setengah jam yang lalu dia hanya terdiam, menatapi ciptaan tuhan yang indah didepannya, tanpa bosan.
"Apa kau selelah itu?" Ujarnya pelan.
Namun tak ada balasan, jelas saja karena dia bertanya pada seseorang yang masih betah terlelap dialam mimpinya, mungkin asik berkelana hingga wajah polos itu terasa damai, mempesona.
Deg!
Deg!
Deg!
Taehyung kembali mengernyit berpikir ulang dan memutar otak tentang debaran jantung yang selalu berdegup kencang jika didekat tzuyu, mungkin gadis itu layaknya seperti pemicu.
Dia menelan salivanya susah payah, lalu berucap pelan, "Mungkinkah tadi aku cemburu?"
Taehyung mengangkat tangannya ragu-ragu, lalu dengan pergerakkan pelan menggunakan jari telunjuknya ia menyingkirkan anak rambut tzuyu kebelakang telinga,
Yang membuatnya risih karena merasa menghalangi pandangannya pada sang gadis, ia lalu mengamati kembali setiap garis wajah tzuyu yang menurutnya tercipta sempurna.
"Cantik" bibirnya berucap refleks,
Sampai dengan tiba-tiba tzuyu membuka mata, membuat tatapan mereka bertemu.
Deg!
Mungkin, kesadarannya belum terkumpul sepenuhnya hingga ia berucap, "Oppa?"
Membuat taehyung terpaku ditempatnya, kebangunan tzuyu terlalu membuatnya was-was ditambah panggilan gadis itu kepadanya barusan sangat membuatnya terkejut,
Apa dia bilang? Oppa?
hingga pergerakkan telunjuknyapun tertahan di sana, tepatnya dipipi tzuyu.
Keduanya terpaku, pandangan mereka terkunci satu sama lain.
Deg!
Pipi tzuyu memanas karena merona.
Ayolah, mereka terlalu dekat, bahkan pria itu menyentuh pipinya.
Suasana membuat mereka terhanyut, keduanya merasakan desiran hangat yang menyengat hati masing-masing, cukup lama mereka begitu, hingga-
Ekhem.
Itu adalah suara deheman tzuyu yang terlebih dulu sadar dari keadaan, juga dari keteledorannya karena memanggil oppa!
Apa yang ku katakan!!
"Ah!" Taehyung buru-buru menarik kembali tangannya,
Lalu mereka berdua kompak membenarkan posisi duduk masing-masing dari menyandar saling berhadapan menjadi menegak, juga memalingkan wajah mereka berlawanan.
Sekarang keadaan menjadi tegang.
Tzuyu memejamkan matanya kuat-kuat, karena kecanggungan kini hinggap dibenaknya.
Yaampun, suasana apa ini!
"Ekhem, mau keluar?" Taehyung memecah keheningan.
Membuat tzuyu menatap kearahnya, "keluar?" Matanya mengerjap bingung, kentara sekali tak mengerti dengan apapun,
KAMU SEDANG MEMBACA
• UTOPIA • REVISI
RomanceKetika semua kebahagiaan di renggut karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan hilangnya ingatan, Chou Tzuyu memendam cintanya sendirian. Karena sang kekasih melupakan segalanya. Dan hati yang lelah menunggu membuatnya hampir menyerah untuk berpalin...