"Tentang waktu yang terus berlalu,
Dan aku yang memendam rindu"___________________________________________
University,
Siang ini angin berhembus kencang, menimpali cahaya surya yang panas gersang.
Agaknya setiap orang mengerutkan keningnya, karena terpapar dibawah terik yang diyakini dapat membakar kulit, mereka berlarian mencari tempat berteduh paling nyaman.
Lain halnya lagi dengan gadis cantik berambut hitam legam yang dibiarkan tergerai, dia justru duduk terpaku ditengah taman diujung bangku yang terkena paparan, alhasil keringat tak henti mengalir dari dahinya.
Sepertinya dia sedang melamun, terbukti dari tatapan matanya yang kosong, sampai sebuah tepukan dibahu menyadarkannya,
"Chuwy!"
Membuat si gadis mengerjap sempurna, lalu menatap sang empunya suara,
"Yaa!! Kau tak dengar aku memanggil mu dari tadi hah! Sampai suaraku serak begini!" Protesnya dengan wajah ditekuk.
"Maaf sana, aku melamun. Jadi ada apa?"
Sana menggeleng tak percaya ketika semua kekesalannya dibalas dengan respon super biasa saja, "Kau itu kenapa sih wy?!"
"Kenapa apanya?"
"Yaampun menyebalkan!" Sana menarik tangan tzuyu membuat gadis itu mau tak mau berdiri, "Pertama ayo pergi dari sini, kau tak sadar atau apa! Disini panas sekali!"
Tzuyu mengernyit dan mengedarkan pandangan, saat itu juga dia tahu kalau sekarang hari tengah terik gersang.
"Kau baru sadar kalau sedari tadi berjemur dibawah matahari yang sangat panas! Sayangku chuwy! kau memikirkan apa sampai-sampai lupa akan segalanya!"
Tzuyu mengelap keringat dikeningnya, "Tidak ada apa-apa" Ujarnya pelan.
"Ck. Selalu begitu!" Sana memutar bola matanya malas, karena tzuyu selalu saja membuatnya merasa menjadi sahabat yang tak berguna sama sekali,
Tzuyu selalu menyembunyikan semua masalahnya sendiri, dia kepalang baik walau hanya untuk sekedar berbagi.
"Aku sedari tadi berkeliling mencari mu wy! Tau-tau kau disini! Kau dan mina itu sama saja! Selalu meninggalkanku! Menjengkelkan!"
"Mina? Memangnya dia kemana?"
"Dia tadi bertengkar dengan kekasihnya, lalu pergi entah kemana setelah menerima telpon dari ayahnya"
"Apa wonwoo membuat masalah lagi?"
Sana mengangguk, "Kemarin mina melihatnya jalan dengan wanita lain sepulang dari kampus, wonwoo pria kurang ajar yang tak tau malu, minari bahkan sudah beberapa kali memberinya kesempatan! Kalau itu aku, pasti sudah ku penggal kepalanya! Malang sekali bukan pinguin kita"
Mereka berdua berbicara sambil berjalan melewati taman yang luas dengan sana yang terus menceritakan masalah mina, sedangkan tzuyu hanya menjadi pendengar seperti biasa,
Hingga tibalah dipersimpangan jalan yang memperlihatkan koridor panjang dengan pemandangan yang membuat tzuyu seketika terdiam.
Bagaimana tidak, pria yang selalu mencuri semua fokus dan pikirannya, yang membuat dia melamun berjam-jam, susah tidur semalaman, membuatnya tak berselera makan, kini ada dihadapannya.
"Bukankah itu taehyung sunbae? Wah! Ternyata dia benar-benar terlihat beribu kali tampan jika sedekat ini!" Sana menyenggol lengan tzuyu, "Bagaimana kalau yang ini menurutmu wy? Kau pasti tertarikkan? Lihat saja, dia sempurna"
KAMU SEDANG MEMBACA
• UTOPIA • REVISI
Lãng mạnKetika semua kebahagiaan di renggut karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan hilangnya ingatan, Chou Tzuyu memendam cintanya sendirian. Karena sang kekasih melupakan segalanya. Dan hati yang lelah menunggu membuatnya hampir menyerah untuk berpalin...