(16) Hati Yang Retak

3.1K 274 165
                                    


         "Percuma saja kau terus berlari,
   Jika pada akhirnya tempatmu kembali,
Adalah tempat dimana kau memulai pergi"

___________________________________________



"Loh inikan-" Tzuyu tidak langsung meneruskan perkataannya dia justru menatap pria di sampingnya dengan kedua alis terangkat.

"Panti asuhan." Younghoon tersenyum, "Ini tempat yang ingin aku tunjukkan padamu, ayo kita turun."

Tzuyu mengangguk, lalu keduanya turun dari balik mobil.

"Tidak apa-apakan kalau aku mengajakmu kesini?" Tanya Younghoon dengan hati-hati.

"Tentu saja! Aku sangat merindukan tempat ini, sudah beberapa hari aku sibuk dan lupa berkunjung, terimakasih karena membawaku datang kemari!"

Jelas saja perkataan Tzuyu membuat Younghoon mengernyit, "Maksudmu kau-"

"Nona, anda datang!"

Keduanya berbalik ketika suara ibu panti menegur.

"Syukurlah anda datang Nona! Saya sudah sangat pusing dengan anak-anak karena mereka terus merajuk meminta saya menghubungi anda."

Tzuyu tersenyum, "Lalu kenapa tidak memberi kabar? Padahal aku bisa langsung datang"

"Saya takut mengganggu."

Sementara itu Younghoon menatap Tzuyu, "Kau sering kemari?"

"Iya."

"Sejak kapan?"

"Sudah lama."

"Benarkah?"

"Nona Tzuyu adalah pemberi donasi tetap di panti dan dia juga beramal sebagai dokter disini." Ibu panti menimpali.

Younghoon kembali melihat Tzuyu sementara gadis itu hanya tersenyum, "Oh iya, anak-anak sekarang dimana?"

"Mereka sedang kedatangan tamu dan berkumpul di aula, mari masuk."

_______

"Peri cantik!!" Seru Lily.

Membuat semua mata terarah pada pintu masuk aula dan seketika itu juga semua anak serentak bersorak gembira lalu berdiri berhamburan berlari mendekati Tzuyu.

"Peri cantikk~!!"

Tzuyu melebarkan senyumnya, "Hai para malaikat kecil!" Dia duduk berjongkok memberikan kesempatan pada anak-anak itu untuk memeluknya.

"Kami semua merindukanmu Noona!" Ujar Wilyam.

"Aku juga sangat merindukan kalian semua." Senyuman di wajah Tzuyu semakin melebar kala anak-anak mencium pipinya secara bergantian.

Dan agaknya Younghoon baru sampai di ruangan itu. Dia terkekeh melihat Tzuyu yang kerepotan karena di kerubungi anak-anak. Tapi satu hal membuatnya terkejut ketika matanya bertemu pandang dengan sosok wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya.

"Eomma?"

"Younghoon!"

Keduanya berseru berbarengan.

Membuat Tzuyu menghentikan aksi mengobrolnya dan anak-anak pun melakukan hal yang sama, mereka semua menatap kedua orang tersebut dengan bingung.

"Kau disini nak?" Sosok yang di panggil eomma itu mendekat.

"Eomma juga datang berkunjung?"

"Iya sayang. Memeriksa sesuatu, dan untuk melihat seseorang." Nyonya Kim mengalihkan atensinya pada Tzuyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

• UTOPIA • REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang