🌼 Dihadapannya 🌼

2.5K 258 14
                                    


           "Cinta tak dijemput, melainkan-
            Datang sendiri tanpa diundang."


                               🌼🌼🌼🌼🌼



Pagi ini Tzuyu kembali pada aktifitas kampusnya seperti biasa, bertugas dibagian kesehatan adalah jadwalnya hari ini. Dia dipastikan turun langsung untuk mengecek kegiatan UKS pada hari-hari tertentu.

Dan hari ini kampus diributkan dengan perkelahian yang melibatkan pangeran mereka, Kim Taehyung. Siapa lagi.

Itulah sebabnya yang membuat gadis tinggi dengan rambut hitam tergerainya bergerak dengan cepat menuju ruang kesehatan, kekhawatiran jelas tercipta diwajah cantik yang penuh kegelisahan.

Ya Tuhan! Lagi? Semoga kali ini dia juga baik-baik saja, ku mohon, kenapa dia selalu berkelahi!

Ketika Tzuyu sampai, ruangan sudah dipenuhi oleh orang-orang yang dibuat penasaran dengan keadaan sang pria tampan. Oh ayolah! Disaat seperti ini mereka masih sempatnya berlomba memphoto?

Jangan lupakan ekspresi dingin Taehyung, pria itu terduduk di kursi dengan luka lebam bada bagian pelipis dan sudut bibirnya, membuat seseorang disisinya meringis. Irene, kekasihnya.

Tzuyu melirik pada Taehyung sebentar, kemudian dia berbicara pada orang-orang membuat mereka semua mau mengerti dan bubar. Ketika hendak beranjak untuk pergi, tiba-tiba Irene memanggilnya.

"Oh, Tzuyusii, kau datang? Hari ini tugas mu?"

Telak. Tzuyu memejamkan matanya kuat, sebelum akhirnya kembali berbalik dan menghela napas berat. "Iya, Sunbaenim."

Taehyung mendongak, menatap pada Tzuyu dengan wajah datarnya. Tapi Tzuyu berusaha tidak peduli dan menghindari tatapan pria itu.

"Bisa kau bantu aku?" Tanya Irene.

"Tentu, kau ingin aku bawakan p3k?"

"Tidak, aku- aku tidak bisa mengobatinya, bisakah kau obati kekasih ku?" Perkataan Irene sukses membuat Taehyung menatap tajam padanya, "Tidak apa-apa kan Oppa, Kalau Tzuyusii yang mengobatimu?"

"Sudah ku bilang, semua ini tidak perlu." Taehyung berdesis.

"Sekali ini saja! Oppa selalu tidak mau di obati! Atau akanku bilang pada Mommy!" Ancamnya.

Taehyung berdecak lalu memalingkan wajah, dia marah.

Sementara Tzuyu masih enggan memandang, karena terlalu sibuk menenangkan hatinya yang resah.

Mengobati?
Aku? Tidak! Tentu saja tidak!

Ia kemari hanya ingin memastikan bahwa pria itu baik-baik saja, tidak lebih. Sama sekali tidak berpikir untuk bisa saling bertemu apalagi mengobati? Ayolah! Demi apapun Tzuyu tidak mau melakukan itu.

"Sepertinya tidak, Sunbae."

"Tapi-"

"Sudahlah Irene!" Taehyung jengah.

Irene tidak mendengarkan protesan kekasihnya yang dia lakukan justru mendekat pada Tzuyu, "Obati kekasih ku! Bukankah ini kewajibanmu Tzuyussi!" Terdengar nada penekanan di setiap katanya.

Tzuyu kembali menghembuskan napasnya menyadari sesuatu. Benar kata orang, wanita berparas cantik di depannya ini sangatlah arogan dan pastinya tidak akan mau menerima penolakan.

"Bagaimana? Kau bisa tidak?!" Irene mulai tak sabar.

Setelah melihat luka pada wajah Taehyung akhirnya Tzuyu mengangguk pasrah, "Baiklah, Sunbae."

• UTOPIA • REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang