ii

2.8K 524 289
                                    

Pagi hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari. Setelah liburan panjang, Mingyu akhirnya masuk sekolah lagi.

Pemuda itu sedang berada di meja makan, menyiapkan sarapan.

Sekarang baru pukul 06.14, tapi Mingyu sudah ditinggal sendiri dirumah. Mungkin mama udah pergi kerja, pikir Mingyu.

Ponsel milik Mingyu tidak berhenti berdenting daritadi. Menunjukkan pesan-pesan terus bermasukkan. Yang rata-rata isinya adalah ucapan selamat ulang tahun untuk Mingyu, dari teman-temannya.

Iya, ini hari ulang tahun Mingyu. Tapi seseorang yang pemuda itu tunggu-tunggu, bahkan sepertinya lupa. Mingyu sudah tidak sabar dari kemarin, menunggu hari ini. Menantikan ucapan selamat ulang tahun dari ibunya.

Hanya itu saja. Sederhana bukan, keinginan Mingyu?

Tapi pagi-pagi sekali ibunya sudah pergi bekerja, tanpa meninggalkan sepatah kata pun untuk Mingyu.

Mingyu berjalan keluar rumah. Lebih baik pemuda itu segera pergi kesekolah.

















Plok.

(BUNYI TELOR KECEPLOK GIMANA SIHHH?!)

Satu telor mendarat dikepala mungil Mingyu.

Plok

Dua telor, mendarat. Bahkan terhitung sampai 8 telor diceplok kan ke tubuh Mingyu

"HABEDE JUNG MINGYU. SEMOGA BADAN LO CEPET GEDE!!" Teriak oknum bernama Lee Haechan, sambil menuangkan sebungkus besar bubuk kopi ketubuh Mingyu.

"SEMOGA GA PELIT BAGI CONTEKAN LAGI YA, PAK USTAD." Sahut Sanha.

Dan berbagai ucapan dari yang lainnya.

Tubuh Mingyu benar-benar lengket sekarang, sudah seperti adonan kue. Kalo kata Nakyung, tinggal di aduk, trus masukin oven, jadi deh kue pak ustad.

Tapi tenang, untungnya ini sudah pulang sekolah. Jadi Mingyu cuma senyum-senyum di suprisein kayak gini. Coba kalo belum, yang pasti gabakal ada senyum dimuka Mingyu.

Sebenernya dari pagi tadi, ga kehitung udah berapa ucapan selamat ulang tahun yang Mingyu terima dari teman-temannya.

Ga heran. Mingyu juga termasuk anak-anak yang cukup terkenal disekolahnya. Kalo ga karna kepintarannya, ya karna visualnya.

"Udah deh udah. Mending sekarang lo pada bersih-bersih. Karna hari ini temen kita, si pak ustadz lagi ultah. Gue tr deh lo pada, ayo cabut caffe biasa." Ujar Guanlin, yang langsung disambut riuh teman sekelasnya. Ga heran juga, Guanlin kan anak orang kaya.


Sementara teman-temannya yang lain sibuk berberes. Ujung mata Mingyu melihat seseorang, mengintip dari jendela kelasnya.

Orang itu Minju, seseorang yang mempunyai masa lalu dengan Mingyu. Yang kini hubungan mereka sudah sangat merenggang, akibat salah satu masalah. Yang disebabkan oleh ibu Mingyu.

✔️ Mère | Kim Mingyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang