Mingyu baru kembali dari kantin, bersama Hyunjin, Jeno, dan Jinyoung. Tiba-tiba saja pemuda itu menghentikan langkahnya didekat perpustakaan
"Kenapa, Gyu?" Tanya Jeno.
"Lo pada duluan aja deh. Gue mau ke toilet sebentar." Kilahnya.
Begitu melihat teman-temannya mulai jauh, Mingyu memutar langkahnya. Sedikit berlari, pemuda itu akhirnya sampai didepan ruang teater.
Kenapa Mingyu berbohong pada temannya? Pasalnya, saat melewati lorong dekat ruang teater tadi, Mingyu yang berada diujung kiri mendengar suara ribut dalam ruang teater. Lebih tepatnya suara beberapa orang gadis memaki-maki nama Minju.
Firasat Mingyu bilang, semua ini ada kaitannya dengan hal kemarin.
Dan benar saja, begitu Mingyu membuka pintunya. Pemuda itu mendapati Nancy dan teman-temannya sedang berdiri mengelilingi Minju
Minju duduk terjongkok ditengahnya.
Mungkin Nancy dan teman-temannya cukup pintar, melakukan semua ini di ruang teater. Yang notabenenya, ruangan ini berada di pojok lorong, dan jarang dilewati orang-orang. Sehingga, minim kemungkinan bahwa seseorang akan mendengar mereka.
Tapi tidak dengan Mingyu. Pemuda itu memiliki pendengaran yang cukup tajam, untuk mendengar suara mereka dengan jelas.
"Nancy, Seoyeon, Yeji, Ryujin, Siyeon, Eunbin. Lo semua ngapain?" Tanya Mingyu menyebut nama mereka satu persatu
Keenamnya sontak terdiam, begitu mendengar suara Mingyu.
"Loh. Minju kenapa?" Lanjutnya.
Dihadapannya, Minju benar-benar sudah babak belur. Wajahnya memar, bahkan darah yang keluar dari hidung dan sudut bibirnya masih belum berhenti.
"Kita cuma mau ngasih pelajaran ke cewek ga tau diri ini kok." Jawab Yeji enteng.
"Iya. Lagian kata Nancy, kemaren dia sengaja nyerempet lo kan? Cewek sialan ini pantes diginiinw, biar ga ngelunjak." Ujar Ryujin sambil menendang tubuh Minju.
Nancy mengangguk. "Lo sendiri juga ngeliat kan, kalo dia pelakunya? Tindakan kami ga salah dong?"
Seoyeon menarik paksa rambut Minju. "Kok ada sih, manusia gatau diri kayak gini? Padahal dulu, lo sama Jinyoung temen deket kan? Bukannya dia udah baik banget ya sama lo?"
"Sakit, anjing!" Teriak Minju.
"Gausah ngelawan, setan!" Eunbin menaikkan tangannya, siap menampar wajah Minju.
(Pliss pliss. Jangan ada yang benci mereka di rl. Inget, ini cuma fiksi. Ga nyata.)
Gerakan tangan Eunbin terhenti di udara. Ditahan oleh Mingyu. "Udah, berhenti."
"Kok lo malah ngebela dia sih, Mingyu?! Dia udah sengaja ngelukain lo kemarin!" Teriak kesal Siyeon.
Mingyu menggeleng. "Bukannya ngebelain. Apa yang Minju lakuin emang salah. Tapi yang sekarang lo lakuin, itu jauh lebih salah. Ga semua masalah harus diselesaiin dengan kekerasan."
"Sekarang mending lo pada balik ke kelas." Lanjutnya.
Nancy makin kesal, "Mingyu?! Apa-apaan?! Masa dia mau dibiarin gitu aja?! Harusnya--"
"Nancy, udah. Minju udah babak belur gini, mau lo apain lagi? Udah cepet sana!" Potong Mingyu.
Gadis-gadis itu mendengus sebal. Kemudian keluar dari ruang teater.
Mingyu mendekati Minju, berjongkok didepannya. "Maaf ya. Lo jadi kayak gini gara-gara gue."
"Ayo ke uks. Kita obatin luka-luka lo." Mingyu mengulurkan tangan.
Tapi bukannya menerima uluran tangan itu, Minju malah menepis kasar. "Ga usah sok baik! Gue tau, lo seneng ngeliat gue kayak gini!"
"Iya. Gue emang sengaja mau nabrak lo. Dan gue gabakal minta maaf."
"Lo pantes dapatin semua itu. Manusia kayak lo ga pantes buat bahagia!"
Mingyu terdiam menatap Minju.
"Minju. Lo pikir hidup gue bahagia? Gue--"
"Gue ga peduli! Gue ga bakal ngelupain semua hal itu buat selamanya. Liat aja apa yang bakal gue lakuin kedepannya!" Potong Minju cepat. Setelahnya, gadis itu segera pergi kearah pintu. Dan membanting kasar dari luar.
Meninggalkan Mingyu sendiri, di dalam sana.
Kim Minju
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Mère | Kim Mingyu
FanfictionTentang Mingyu, yang sangat dibenci ibu kandungnya sendiri #2 Minju - 31/07/19 #5 jungsoojung - 28/08/19 #1 jookyu - 15/05/20 #5 Yohan - 18/07/21