iii

2.1K 472 146
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam. Tapi sampai sekarang, ibu Mingyu belum juga pulang.

Mingyu sendiri masih menungggu ibunya diruang tamu. Berharap ibunya akan mengucapkan selamat dihari istimewanya ini. Sebelum hari ini habis.

Mungkin ini terdengar serakah. Mingyu sudah mendapat banyak ucapan selamat hari ini. Tapi pemuda itu masih juga ingin mendengar ucapan selamat, sekali lagi.

Sebenarnya, Mingyu tidak begitu menginginkan ucapan dari teman-temannya. Yang ia inginkan, hanyalah ucapan dari ibunya.

Setiap tahun Mingyu selalu bertanya, sesulit itukah ibunya mengucapkan sebaris kalimat 'selamat ulang tahun' padanya?



Kriek.

Pintu rumah Mingyu dibuka dari luar. Akhirnya ibu Mingyu pulang. Mingyu tersenyum saat melihat figur Krystal berdiri didepan pintu.

Tapi sepertinya, malam ini Mingyu harus melupakan semua harapan-harapannya.




Senyumnya memudar begitu melihat Krystal berjalan sempoyongan kearahnya.

"Mama kenapa?"Tanya Mingyu pelan.


Mingyu mundur selangkah, begitu tau bahwa Krystal sedang mabuk.

Tidak perlu semenit, Krystal sudah berdiri dihadapan anaknya. Menjambak, dan memukuli tubuh Mingyu berkali-kali.

Selalu seperti ini. Setiap bermabuk-mabukan, Mingyu selalu menjadi sasaran empuk Krystal untuk meluapkan semua emosinya.

"Anak sialan! Harusnya kamu gaada di dunia ini! Gara-gara kamu, hidup saya hancur! Ini semua karna kamu! Seharusnya kamu pergi, ngikutin ayah kamu! Dasar laki-laki bajingan! ANAK SIALAN!" Teriak Krystal sambil terus menggebuki tubuh kurus Mingyu.

Sedangkan Mingyu, apa yang bisa dilakukannya? Pemuda itu hanya bisa meringkuk kesakitan. Terus-terusan meminta maaf atas kesalahan yang tidak dilakukannya.

Sungguh, bukan ini yang Mingyu harapkan dihari ulang tahunnya.

✔️ Mère | Kim Mingyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang